Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
PENGAMAT Kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Bambang Rukminto menilai langkah para mantan Kapolri menemui Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo hari ini menyiratkan adanya masalah di institusi Polri.
Diketahui, insitusi Polri diterpa rentetan peristiwa, mulai dari kasus Ferdy Sambo, tragedi Kanjuruhan, hingga kasus peredaran narkoba Irjen Teddy Minahasa.
"Artinya ada problem yg sangat krusial yang terjadi pada kepolisian saat ini," kata Bambang, kepada Media Indonesia, Kamis (27/10).
Bambang mempertanyakan apakah kedatangan para mantan Kapolri tersebut hanya sebagai bentuk dukungan atau ada arahan yang harus dilakukan Listyo dalam membenahi masalah di institusi Polri.
"Apakah itu merupakan dukungan pada Kapolri untuk segera melakukan kebijakan yang lebih konkret untuk perbaikan institusi? Atau hanya sekedar dukungan tanpa ada arahan terkait langkah yang seharusnya ditempuh kepolisian ke depan? Itu yang harus ditanyakan kepada beliau," katanya.
Namun yang jelas, kata Listyo, kedatangan para mantan Kapolri tersebut harus menjadi pelecut bagi Listyo untuk mengambil kebijakan yang lebih konkret dan substansial. Ia meminta Listyo untuk lebih bertindak ketimbang memberikan arahan kepada anggotanya.
"Harusnya Pak Listyo segera mengambil kebijakan yang lebih konkret dan subtansial, seperti mengubah peraturan-peraturan yang masih buruk dan memberikan tindakan tegas bagi para personel yang sudah jelas melakukan pelanggaran," katanya.
Sebelumnya, rombongan eks Kapolri bertemu dengan Kapolri Listyo Sigit Prabowo hari in di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (27/10).
Kapolri ke-17, Jenderal (Purn) Da'i Bachtiar meminta Polri untuk menindaklanjuti arahan Presiden Jokowi soal berbagai keluhan masyarakat. Mulai dari masalah pelayanan publik, hingga standar operasional prosedur.
Baca juga: Pengamat : Jokowi Kemungkinan Tak Perpanjang Jabatan Jenderal Andika
"Misalnya pelayanan publik, artinya tingkat pelayanan Polri kepada masyarakat dari yang paling rendah sampai paling atas itu coba di evaluasi bahkan di re-evaluasi," kata Bachtiar.
"Artinya sop-sop atau standar operasional prosedur yang sudah ada itu coba di kaji kembali mengapa sampai terjadi kembali tentu ketidakpuasan masyarakat terhadap pelayanan yang dilakukan Polri," sambung dia.
Pelayanan lainnya, lanjut Bachtiar, juga mesti diperbaiki pada sisi penerimaan laporan dari masyarakat. Hal-hal tersebut menurutnya dapat diperbaiki dalam tempo waktu yang singkat.
Ada pula perbaikan yang memang membutuhkan waktu lama. Misalnya dari segi anggaran untuk pengadaan fasilitas operasional yang memang diperlukan dalam rangka pelayanan publik.
"Jangka panjangnya tentu apa problem yang dihadapi oleh mereka, apa dari dukungan anggaran, dukungan fasilitas, misalnya untuk operasionalnya. Karena itu yang sangat juga menentukan," jelasnya.
Sementara itu, Kapolri ke-19, Jenderal (Purn) Bambang Hendarso Danuri menyebut saat ini Polri tengah menghadapi masa sulit. Ia mengatakan masalah yang menerpa Korps Bhayangkara membuat kepercayaan masyarakat menurun. Untuk itu, dia dan para purnawirawan Kapolri lainnya datang dan memberikan masukan kepada para pejabat Polri.
"Sepenuhnya kita semua para purnawirawan dari pusat sampai daerah akan memberikan dukungan sepenuhnya bagaimana Kapolri melaksanakan tahapan-tahapan secara konkrit apa yang menjadi arahan bapak presiden," kata dia.
"Tetapi insyaallah dengan apa yang disampaikan bapak Kapolri tadi bahwa langkah konkrit sedang dan dalam dilaksanakan oleh Polri di seluruh Indonesia. Mulai dari Mabes Polri hingga tingkat Polsek," tutupnya.(OL-4)
Barang bukti yang dimusnahkan berasal dari hasil pengungkapan kasus penyelundupan narkotika yang dilakukan oleh sindikat internasional.
Selama dua bulan terakhir, Polres Subang mengungkap 16 laporan polisi dengan total 18 tersangka
PRESIDEN Prabowo Subianto menegaskan Indonesia harus menjadi killing ground bagi bandar dan jaringan narkoba.
BADAN Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) dalam periode April hingga Mei 2025 telah berhasil mengamankan 21 tersangka pengedar Narkoba di seluruh Bali.
Sementara jaringan internasional yakni Kazakhstan dengan tersangka GT dan IM dengan barang bukti sabu 49,18 gram netto.
Sepanjang April-Mei 2025 Kepolisian Daerah (Polda) Kalsel berhasil menangani 239 kasus kejahatan narkoba dengan barak bukti disita mencapai 54,8 kilogram sabu dan 10.355 ekstasi.
ATLET master Ockben Saor Sinaga akan mewakili Indonesia pada ajang World Police and Fire Games (WPFG) 2025 yang akan berlangsung di Birmingham, Alabama, Amerika Serikat.
Polri menggelar Bakti Kesehatan (baktikes) dengan memberikan bantuan dan pelayanan kepada masyarakat. Kegiatan ini mendapatkan sambutan hangat dari banyak warga.
Berikut fakta-fakta kondisi terkini MK, anak perempuan 7 Tahun yang diduga dianiaya dan dibuang ayahnya di Pasar Kebayoran Lama, Jaksel
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membentuk Satuan Tugas Khusus (Satgassus) Optimalisasi Penerimaan Negara.
Selama enam bulan ini Satgassus Optimalisasi Penerimaan Negara telah berkordinasi dengan berbagai kementerian
Direktorat Tindak Pidana Tertentu (Dittipidter) Bareskrim Polri tengah menyelidiki dugaan tindak pidana terkait aktivitas pertambangan nikel di Raja Ampat, Papua Barat Daya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved