Headline
RI-AS membuat protokol keamanan data lintas negara.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
"DIA terus melawan. Hingga detik terakhir, saat-saat terakhir, ia melawan. Semoga Tuhan memberi kita kesabaran dan semoga Tuhan mengasihani para martir kita."
Diaa Al-Najjar menyampaikan kata-kata itu dengan tercekat. Bibirnya bergetar. Kepada CBC News di Gaza, Palestina, keponakan Marwan Al-Sultan itu mengatakan pamannya tidak pernah berhenti bekerja di tengah perang, bahkan untuk sesaat. Baginya, sang paman telah berjuang membela Gaza hingga napas terakhir.
Rabu (2/7) dini hari, Direktur Rumah Sakit (RS) Indonesia di Gaza Marwan Al-Sultan gugur bersama keluarganya setelah apartemen tempat mereka tinggal dibom militer Israel. Marwan, istrinya, anak perempuannya, dan juga saudara perempuannya meninggal di detik yang sama, di tanah yang mereka perjuangkan hingga nyawa tercerabut dari raga.
Jenazah dokter Marwan Al-Sultan dan keluarganya tiba di Rumah Sakit Shifa dalam keadaan berkeping-keping. 'Indonesia turut berduka atas wafatnya Dr Marwan Al-Sultan, Direktur RS Indonesia di Gaza, beserta keluarganya pada tanggal 2 Juli 2025 dan mengutuk serangan Israel tersebut', tulis Kementerian Luar Negeri RI di akun X mereka, @Kemlu_RI.
Sudah berbilang tahun, Marwan tak beringsut dari RS Indonesia di Gaza itu. Apalagi, RS Indonesia merupakan fasilitas medis terbesar di utara Kota Gaza dan jalur kehidupan penting bagi warga sipil di daerah tersebut sejak dimulainya perang yang berlangsung hampir 21 bulan di wilayah itu. Karena itu, bagi Marwan, aset vital tersebut layak terus dijaga. Hingga akhirnya, ia gugur pada Rabu itu, menambah gugurnya tenaga kesehatan di Gaza yang sudah mencapai lebih dari 1.500 orang.
RS Indonesia telah dikepung pasukan Israel sejak Mei, dan isinya dievakuasi bersama isi dua rumah sakit utama lainnya di Gaza utara, setelah pasukan Israel memperbarui serangan mereka di wilayah tersebut. Militer Israel berdalih serangan tersebut menargetkan infrastruktur Hamas. Namun, faktanya, itu hanya muslihat. Israel menyerang membabi buta, bahkan menembaki mereka yang tengah mengantre bantuan makanan.
Hanya 20 dari 36 rumah sakit di Gaza yang berfungsi sebagian pada Mei, sedangkan yang lain terpaksa tutup akibat kerusakan oleh serangan brutal dan keji dari Israel. Medecins Sans Frontieres (MSF) dan kelompok bantuan lainnya menuduh Israel memang menargetkan rumah sakit dan pekerja medis.
Pembunuhan dokter Marwan Al-Sultan ialah kematian terbaru dalam daftar panjang pekerja layanan kesehatan yang menjadi sasaran di Jalur Gaza. Dokter Marwan dikepung tentara Israel di RS Indonesia dan dia berkeras melanjutkan operasi dan tidak berhenti. Ia pantas disebut syuhada, pahlawan suci pembela kemanusiaan.
Wajar jika hanya dalam hitungan menit, lini masa di media sosial di Tanah Air pun dipenuhi dengan ucapan duka. Gaza, Palestina, memang berjarak hampir 9.000 kilometer dari Indonesia. Namun, itu hanya bilangan angka. Sejak sebelum kemerdekaan Indonesia, Palestina sudah dekat di hati rakyat Indonesia.
Para mufti Palestina, termasuk Gaza, ialah pihak-pihak yang pertama mengakui kemerdekaan kita. Mereka yang menyebarkan Indonesia merdeka ke seantero wilayah Timur Tengah, bahkan ke Eropa. Mereka 'penyambung suara' bangsa Indonesia yang baru memproklamasikan kemerdekaannya. Negeri ini 'berutang' jasa kepada mereka.
Saya lalu teringat penggalan bait-bait sajak karya sastrawan besar Taufik Ismail yang menggambarkan betapa dekatnya Palestina dengan Indonesia. Puisi yang ditulis pada 2016 dan dibacakan di depan sidang Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) itu diberi judul Palestina, Bagaimana Bisa Aku Melupakanmu?.
Taufik Ismail menulis:
'Ketika rumah-rumahmu diruntuhkan bulldozer dengan suara gemuruh menderu, serasa pasir dan batu bata dinding kamar tidurku bertebaran di pekaranganku, meneteskan peluh merah dan mengepulkan debu yang berdarah.
Ketika luasan perkebunan jerukmu dan pepohonan apelmu dilipat-lipat sebesar sapu tangan lalu di Tel Aviv dimasukkan dalam file lemari kantor agraria, serasa kebun kelapa dan pohon manggaku di kawasan khatulistiwa, yang dirampas mereka.
Ketika kiblat pertama mereka gerek dan keroaki bagai kelakuan reptilia bawah tanah dan sepatu-sepatu serdadu menginjaki tumpuan kening kita semua, serasa runtuh lantai papan surau tempat aku waktu kecil belajar tajwid Al-Qur’an 40 tahun silam, di bawahnya ada kolam ikan yang air gunungnya bening kebiru-biruan kini ditetesi air mataku.
Palestina, bagaimana bisa aku melupakanmu
Ketika anak-anak kecil di Gaza belasan tahun bilangan umur mereka, menjawab laras baja dengan timpukan batu cuma, lalu dipatahi pergelangan tangan dan lengannya, siapakah yang tak menjerit serasa anak-anak kami Indonesia jua yang dizalimi mereka – tapi saksikan tulang muda mereka yang patah akan bertaut dan mengulurkan rantai amat panjangnya, pembelit leher lawan mereka, penyeret tubuh si zalim ke neraka, An Naar.
Palestina, bagaimana bisa aku melupakanmu
Tanahku jauh, bila diukur kilometer, beribu-ribu
Tapi azan Masjidil Aqsha yang merdu
Serasa terdengar di telingaku'.
Selamat jalan, dokter Marwan. Surga di tanganmu, Tuhan di sisimu.
VONIS untuk Thomas Trikasih Lembong dalam kasus korupsi importasi gula disikapi secara berbeda.
BANYAK yang bangga dengan Sahdan Arya Maulana, termasuk saya. Di usianya yang masih amat muda, 19, ia berani menolak pemberian uang yang bagi dia kurang pas untuk diterima
IBARAT bunga layu sebelum berkembang, itulah sikap Rektor Universitas Gadjah Mada 2002-2007 Profesor Sofian Effendi terkait dengan dugaan ijazah palsu mantan Presiden Joko Widodo.
ANDAI pemohon tidak meninggal dunia, kontroversi soal boleh-tidak wakil menteri (wamen) merangkap jabatan komisaris, termasuk merangkap pendapatan, bisa segera diakhiri.
MANA yang benar: keputusan Amerika Serikat (AS) mengurangi tarif pajak resiprokal kepada Indonesia dengan sejumlah syarat merupakan keberhasilan atau petaka?
PAK Jokowi, sapaan populer Joko Widodo, tampaknya memang selalu akrab dengan 'agenda besar'.
SANG fajar belum juga merekah sepenuhnya ketika ratusan orang memadati pelataran salah satu toko ritel di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (14/7).
Bagi kita, kesepakatan itu juga bisa menjadi jembatan emas menuju kebangkitan ekonomi baru.
TUBUHNYA kecil, tapi berdiri gagah seperti panglima perang yang memimpin pasukan dari ujung perahu yang melaju kencang di atas sungai.
KESIGAPAN Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka patut diacungi dua jempol. Ia menyatakan kesiapannya untuk berkantor di Papua sesuai dengan instruksi Presiden Prabowo Subianto.
DIPLOMASI itu bukan cuma soal politik. Pun, diplomasi atau negosiasi dagang tidak melulu ihwal ekonomi. Diplomasi dan negosiasi juga soal sejarah, kebudayaan, dan bahkan seni.
PENUNJUKAN seseorang menjadi petinggi badan usaha milik negara alias BUMN tak jarang memantik pertanyaan.
BANTUAN sosial atau bansos pada dasarnya merupakan insiatif yang mulia. Itu ialah instrumen negara untuk melindungi ketahanan sosial ekonomi masyarakat.
ADA pernyataan menggemparkan dari Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi Todotua Pasaribu, pekan lalu.
Kunci dari pemulihan kehidupan berbangsa dan bernegara ini dengan memperkuat etika sesuai TAP MPR Nomor VI/MPR/2001 tentang Etika Kehidupan Berbangsa.
SAYA terperangah ketika mengikuti orasi ilmiah Ulani Yunus. Pidato pengukuhan guru besarnya pada Kamis (3/7) sangat relevan dengan fenomena kekinian, yaitu senja kala dominasi manusia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved