Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
SELANGKAH lagi, sejarah demokrasi akan dipahat di New York, Amerika Serikat. Itu apabila Zohran Mamdani, politikus muda berusia 33 tahun terpilih sebagai wali kota muslim pertama di kota terbesar di 'Negeri Paman Sam' itu. Bayangkan, kota berpenduduk 8,3 juta jiwa yang selalu dihinggapi islamofobia itu bakal dipimpin seorang muslim.
Namun, publik New York yang didominasi kaum Demokrat tak percaya lagi dengan teror propaganda 'jihadis', 'komunis', 'islamis' yang selalu didengungkan itu. Buktinya, Mamdani menang dalam Pemilu Pendahuluan Partai Demokrat pekan ini. Mamdani, yang berhaluan sosialis-demokrat, tak risih dengan semua pelabelan terhadapnya. Politikus keturunan Bangladesh kelahiran Uganda itu bergeming.
Ia justru mempertegas identitas: muslim, pro Palestina, mengecam Israel atas aksi brutal di Gaza. Mamdani juga tidak memedulikan sokongan dana dari para elite pemilik modal, yang menggerojok ke rival utamanya di Demokrat, yakni Andrew Cuomo yang mantan Gubernur New York. Ia yakin akan kekuatan ide, gagasan, dan akal sehat. Mamdani mengandalkan dana dari 'saweran' publik New York yang sepakat dengan gagasan-gagasannya.
Karena itu, Mamdani dan pemilihnya pun memahat sejarah awal, yakni merebut kemenangan pada pemilu pendahuluan. Ia sah menjadi kandidat dari Demokrat untuk Pemilihan Wali Kota New York, November mendatang. Selama ini New York dikuasai Demokrat. Kandidat dari Demokrat hampir pasti memenangi Pilwalkot New York.
Mamdani memang belum resmi menjabat sebagai wali kota New York. Namun, kemenangan historisnya pada pemilihan pendahuluan Partai Demokrat langsung memicu badai kebencian. Presiden Donald Trump yang dekat dengan Israel, menuduh Mamdani sebagai 'orang gila komunis 100%'.
Mamdani juga menjadi sasaran serangan islamofobia yang brutal dan terkoordinasi. Berbagai tuduhan simpatisan Hamas, julukan 'teroris jihadis', hingga ancaman akan terulangnya tragedi 9/11 ditiupkan dengan kencang, terstruktur, sistematis, dan masif. Bahkan, cap itu sudah ditabalkan sejak hasil pemilu pendahuluan mengarah pada kemenangan Mamdani.
Beberapa politikus dan tokoh konservatif Amerika melancarkan retorika bernada kebencian di media sosial dan saluran berita sayap kanan. Laura Loomer, aktivis ekstrem kanan yang dikenal dekat dengan lingkaran Donald Trump, menulis di platform X 'Serangan 9/11 akan terulang di bawah kepemimpinan Mamdani'. Sementara itu, anggota Dewan Kota New York, Vickie Paladino, dalam wawancara radio menyebut Mamdani sebagai 'teroris jihad yang dikenal' dan menyerukan deportasi (meskipun Mamdani ialah warga negara AS).
Tokoh-tokoh lain dari pemerintahan Trump, seperti Stephen Miller, turut menuding bahwa pencalonan Mamdani ialah 'peringatan keras tentang bahaya imigrasi tanpa kendali'. Bahkan, Elise Stefanik, anggota DPR dan loyalis Trump, mengirim surel penggalangan dana yang menyebut Mamdani 'simpatisan teroris Hamas', bahkan sebelum penghitungan suara rampung.
Putra Trump, Donald Trump Jr, ikut memprovokasi dengan unggahan yang menyindir bahwa 'New York pernah jadi korban 9/11, kini mereka malah memilihnya'. Sementara itu, Marjorie Taylor Greene, mengunggah gambar AI dari Patung Liberty yang mengenakan burkak sebagai bentuk sindiran bernuansa islamofobia.
Sindiran-sindiran itu tidak terlepas dari isu Israel dan Palestina yang kini dikritisi publik New York. Pilihan mereka atas Mamdani seperti menampar muka negeri Zionis itu. Apalagi, dalam salah satu kampanyenya, Mamdani berjanji bila ia jadi wali kota, ia akan menangkap Benjamin Netanyahu bila Perdana Menteri Israel itu berkunjung ke New York.
Tentu, ini bisa menjadi guncangan hebat bagi Netanyahu setelah dipermalukan Iran dalam perang 12 hari. Banyak yang bersyukur kini Iran-Israel sudah menyepakati gencatan senjata. Kali ini, posisi Israel sudah berantakan secara moral dan politik di hadapan warga dunia.
Demonstrasi besar pro Palestina yang melibatkan puluhan ribu orang berlangsung di Den Haag, Belanda, dan Berlin, Jerman, pekan lalu. Serangan balasan Iran, meski tidak menghancurkan Israel, telah merontokkan kredibilitas Israel dan menelanjangi mitos-mitos tentang negeri Zionis itu. Iran telah menang, bukan secara militer, melainkan secara politik dan moral.
Iran menghancurkan kedok mitos Israel sebagai negeri demokratis nan beradab. Iran, juga Mamdani, membuka mata dunia bahwa Israel ialah sumber destabilisasi di Timur Tengah. Negara rasialis, apartheid, dan arogan yang tidak memedulikan hukum internasional. Aksi-aksi itu juga ditelanjangi dalam setiap kampanye Mamdani, yang bahkan tanpa tedeng aling-aling menelanjangi hipokrisi para pemimpin AS di depan publiknya sendiri.
Kini, sebagian besar publik New York sudah memahat separuh napas penting bagi demokrasi, yakni meyakini ide dan akal sehat. Di New York, publik membuktikan bahwa uang tak sanggup membeli segalanya dalam kontestasi politik.
ACAP kali ada pejabat yang terlibat korupsi, saat itu pula muncul reaksi instan; naikkan saja gaji mereka.
HAMPIR tak ada negara setabah Iran. Dikepung sanksi ekonomi dari berbagai arah mata angin selama berbilang dekade, 'Negeri para Mullah' itu tetap kukuh.
PADA dasarnya manusia ialah makhluk yang tak pernah puas. Ketidakpuasan disebabkan memiliki ambisi yang sering kali melampaui akal sehat sebagai manusia.
PEMBICARAAN seputar syarat calon presiden (capres) bergelar sarjana terus bergulir liar.
Lee sempat cemas. Namun, ia tak mau larut dalam kegalauan.
SEKITAR enam bulan lalu, pada pengujung 2024, Presiden Prabowo Subianto memutuskan untuk membatalkan penaikan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12% untuk mayoritas barang dan jasa.
DI mata pendukungnya, Jokowi sungguh luar biasa. Buat mereka, Presiden Ke-7 RI itu ialah pemimpin terbaik, tersukses, terhebat, dan ter ter lainnya.
SEORANG teman bilang, ‘bukan Gus Ulil namanya bila tidak menyampaikan pernyataan kontroversial’.
ORANG boleh pandai setinggi langit, kata Pramoedya Ananta Toer, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.
IBU Sud dengan nama asli Saridjah Niung menciptakan lagu Tanah Airku pada 1927. Syairnya punya kekuatan magis, 'Tanah airku tidak kulupakan / ’kan terkenang selama hidupku'.
PEKAN lalu, saya menyimak cerita dari dua pedagang mobil bekas dalam kesempatan berbeda.
LEBIH enak mana, jadi menteri atau cukup wakil menteri (wamen)? Menjadi menteri mungkin tampak lebih keren dan mentereng karena ia menjadi orang nomor satu di kementerian.
"TUGAS utama kami adalah mewakili rakyat, jadi tak pantas rasanya jika kami diistimewakan atau mendapatkan banyak fasilitas atau gaji tinggi.''
BERAPA jumlah orang miskin di Indonesia? Jawabnya, bergantung kepada siapa pertanyaan itu ditujukan
PERJUANGAN mengusir penjajah lebih mudah ketimbang melawan bangsa sendiri.
PRESIDEN Prabowo Subianto bertekad kuat, sangat kuat, untuk memberantas korupsi. Tekad itu tersurat tegas dalam pidato, tetapi tertatih-tatih merampas aset maling-maling uang rakyat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved