Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
TENGAH pekan ini, Presiden Prabowo sowan ke kediaman begawan lingkungan Indonesia, Emil Salim. Prabowo mengunggah foto kebersamaannya dengan Emil Salim di akun Instagram pribadinya, @prabowo. 'Silaturahmi ke kediaman Prof H Emil Salim, Kuningan, Jakarta, Rabu (22/01/2025)', tulis Prabowo dalam keterangannya pada unggahan foto bersama mantan menteri negara pengawasan pembangunan dan lingkungan hidup (PPLH) itu.
Dalam pertemuannya bersama Emil, dengan penuh hormat Prabowo menyapa dan bersalaman. “Luar biasa Pak Emil,” kata Prabowo ke ekonom sekaligus teknokrat jempolan berusia 94 tahun itu.
“Mestinya saya yang ke depan,” kata Emil, yang sebenarnya ingin menyambut Prabowo di depan kediamannya. Saat menanggapi itu, Prabowo justru menyampaikan permintaan maaf karena baru menyambangi Emil.
"Enggak, enggak, enggak. Luar biasa Pak Emil. Minta maaf saya baru datang sekarang ini," ujar Prabowo kepada Emil.
Foto pertemuan Prabowo dengan Emil juga menunjukkan bagaimana Kepala Negara amat serius mendengarkan wejangan Emil Salim. Bahkan, Prabowo menulis di buku catatan kecil apa yang sedang disampaikan Emil.
Prabowo pun membagikan nasihat Emil kepadanya itu ke seluruh anggota Kabinet Merah Putih dalam sidang kabinet paripurna. Emil, kata Presiden kepada para menteri, berpesan agar orientasi pengabdian para menteri dan pejabat ialah kepada negara, bukan individu atau kelompok.
"Inti yang saya kira, saya tangkap dari beliau, beliau ingatkan bahwa seorang menteri adalah seorang pejabat negara, berarti orientasi pengabdiannya adalah negara," kata Prabowo.
Prabowo menyadari latar belakang dari setiap pejabat negara memang berbeda-beda. Mulai partai politik, organisasi kemasyarakatan, dunia akademisi, hingga non-govermental organization (NGO). "Tapi begitu kita sudah disumpah, begitu kita menjabat sebagai pejabat negara, orientasi kita, kepentingan kita, adalah untuk negara," tuturnya.
Wajar kiranya Prabowo mengunjungi Emil Salim. Bukan hanya karena ia senior dan berkali-kali menjadi menteri di era Orde Baru, melainkan juga ia begawan, ahli, dan teknokrat dengan kapasitas amat sangat mumpuni.
Emil Salim ialah sosok yang tidak diragukan lagi kadar kecintaannya kepada Tanah Air. Ia serius dan total mencintai negeri ini. Prabowo, atau siapa pun presiden negeri ini, mestinya berkepentingan mendapatkan pesan-pesan dan wejangan dari Emil Salim.
Namun, beberapa jam setelah pertemuan itu, seorang kawan jurnalis punya kisah agak berbeda. Sang teman pun menulis, 'Menyambung pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan begawan ekonomi Prof (Emeritus) Dr Emil Salim, 94 tahun kemarin pagi, saya jadi teringat Pak Emil sampai dua kali datang ke kantor saya'.
Kedatangan pertama, tulis sang teman, terjadi pada 11 Oktober 2018. Kedatangan kedua pada 26 Juni 2020. Tujuan kedatangan itu hanya meminta bantuan sang teman agar bisa bertemu Presiden Joko Widodo.
'Sampai selesai masa jabatan Jokowi, Pak Emil tidak bertemu Jokowi. Empat tahun 3 bulan kemudian, malah Presiden Prabowo Subianto yang menemui Pak Emil di rumahnya', sang teman itu melanjutkan.
Presiden Prabowo mencatat semua masukan dari Pak Emil dan masukan itu sepertinya tidak jauh berbeda dengan yang pernah disampaikan kepada sang teman, yang tentang kegelisahannya mengenai lingkungan.
'Bung, tolong bantu saya bertemu Presiden Jokowi. Saya mau menyampaikan pemikiran-pemikiran saya. Saya tidak butuh uang atau jabatan. Saya hanya menyumbangkan pemikiran saya di sisa umur saya', tulis sang teman.
'Saya jawab: Pak Emil, saya tidak punya akses kepada Pak Jokowi. Tapi nanti saya cari siapa yang punya akses ke beliau', lanjutnya mengisahkan lagi pertemuan pertamanya dengan Emil Salim.
Dua tahun kemudian, 26 Juni 2020, tulis sang teman, Pak Emil di usia ke-90 dengan memakai masker karena covid-19 dan tongkat datang lagi menemuinya di kantor sembari menanyakan apakah sudah ada jalan menemui Jokowi. Lagi-lagi, sang teman menjawab, "Belum."
'Saya gembira akhirnya Presiden Prabowo datang menemui Pak Emil. Saya beruntung mengenal Pak Emil. Beliau orang hebat banget. Di umurnya 94 tahun, pikirannya masih jernih dan tajam', sang teman menutup tulisannya.
Saya tak hendak menilai. Tiap presiden punya gaya masing-masing. Tiap kepala negara punya pandangan masing-masing soal mana yang mesti segera ditemui dan mana yang nanti-nanti. Yang paling penting, nasihat baik lekas kerjakan.
Lee sempat cemas. Namun, ia tak mau larut dalam kegalauan.
SEKITAR enam bulan lalu, pada pengujung 2024, Presiden Prabowo Subianto memutuskan untuk membatalkan penaikan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12% untuk mayoritas barang dan jasa.
DI mata pendukungnya, Jokowi sungguh luar biasa. Buat mereka, Presiden Ke-7 RI itu ialah pemimpin terbaik, tersukses, terhebat, dan ter ter lainnya.
SEORANG teman bilang, ‘bukan Gus Ulil namanya bila tidak menyampaikan pernyataan kontroversial’.
ORANG boleh pandai setinggi langit, kata Pramoedya Ananta Toer, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.
IBU Sud dengan nama asli Saridjah Niung menciptakan lagu Tanah Airku pada 1927. Syairnya punya kekuatan magis, 'Tanah airku tidak kulupakan / ’kan terkenang selama hidupku'.
PEKAN lalu, saya menyimak cerita dari dua pedagang mobil bekas dalam kesempatan berbeda.
LEBIH enak mana, jadi menteri atau cukup wakil menteri (wamen)? Menjadi menteri mungkin tampak lebih keren dan mentereng karena ia menjadi orang nomor satu di kementerian.
"TUGAS utama kami adalah mewakili rakyat, jadi tak pantas rasanya jika kami diistimewakan atau mendapatkan banyak fasilitas atau gaji tinggi.''
BERAPA jumlah orang miskin di Indonesia? Jawabnya, bergantung kepada siapa pertanyaan itu ditujukan
PERJUANGAN mengusir penjajah lebih mudah ketimbang melawan bangsa sendiri.
PRESIDEN Prabowo Subianto bertekad kuat, sangat kuat, untuk memberantas korupsi. Tekad itu tersurat tegas dalam pidato, tetapi tertatih-tatih merampas aset maling-maling uang rakyat.
ADA beberapa hal menarik dari peringatan Hari Raya Idul Adha, selain kebagian daging kurban tentunya.
PRESIDEN Prabowo Subianto kembali melontarkan ancaman, ultimatum, kepada para pembantunya, buat jajarannya, untuk tidak macam-macam
SAYA termasuk orang yang suka mendengar berita baik. Setiap datang good news di tengah belantara bad news, saya merasakannya seperti oase di tengah padang gersang.
NEGARA mana pun patut iri dengan Indonesia. Negaranya luas, penduduknya banyak, keragaman warganya luar biasa dari segi agama, keyakinan, budaya, adat istiadat, ras, dan bahasa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved