Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Buku Hitam Hasto

30/12/2024 05:00
Buku Hitam Hasto
Gaudensius Suhardi Dewan Redaksi Media Group(MI/Ebet)

SANGAT jarang ditemukan politikus yang cemerlang dalam mengolah pikir sekaligus seorang organisatoris yang andal. Salah satu yang masuk kategori itu ialah Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.

Sebagai seorang organisatoris yang andal, Hasto berhasil membawa PDIP menjadi pemenang Pemilu 2024. Percikan pemikirannya bisa ditemukan dalam bukunya berjudul Suara Kebangsaan (2022). Buku 404 halaman itu merupakan kumpulan 42 artikel Hasto dalam melihat peristiwa-peristiwa nasional yang terjadi di negeri ini.

Di ruang kerja Hasto di Kantor DPP PDIP, sebagaimana diberitakan pers, terdapat dua lemari berisi penuh buku. Sebuah ruangan tanpa buku, kata Marcus Tullius Cicero, seperti jiwa tanpa tubuh.

Buku itu pula yang mewarnai perjalanan karier Hasto hingga ia ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK pada 24 Desember 2024. Bisa jadi ada hubungan antara buku dan kasus hukum yang menjerat Hasto yang dikait-kaitkan dengan Harun Masiku yang masih menjadi buron KPK sejak 20 Januari 2000.

Buku milik Hasto, populer disebut sebagai buku hitam, disita KPK pada 10 Juni 2024. Pers menyebut buku itu berisikan percakapan Hasto dengan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri dalam enam bulan terakhir.

Kasus buku hitam itu sempat bermuara di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Penggugat dari PDIP meminta pengadilan memerintahkan tergugat (penyidik KPK) untuk mengembalikan dua buku warna hitam dan satu notebook warna merah putih ke pemiliknya, yaitu Hasto Kristiyanto.

Putusan pengadilan pada 3 Desember 2024 menyatakan pihaknya tidak berwenang mengadili gugatan tersebut. Hingga kini KPK belum menjelaskan apakah buku hitam yang disita itu ada kaitannya dengan kasus Harun Masiku.

Ada kasus lain yang berhubungan dengan buku saat Hasto berpolemik dengan politikus Gerindra Maruarar 'Ara' Sirait. Terkait dengan Pilkada Jakarta, Ara menyebutkan suara Pramono Anung-Rano Karno akan terkikis dari unsur kalangan nonmuslim karena didukung Anies Baswedan. Ramalan Ara tidak terbukti, Pramono-Rano keluar sebagai pemenang pilkada.

Hasto menilai pernyataan Ara yang kini menjabat menteri perumahan dan kawasan permukiman itu sudah masuk kategori SARA. Karena itu, pada 24 November 2024, Hasto berencana mengirimkan Ara buku Politik itu Suci karya Sabam Sirait, ayah Ara. “Mungkin Pak Ara Sirait melupakan nasihat bapaknya sendiri,” tukas Hasto.

Gagasan politik itu suci didapatkan Sabam dari tokoh idolanya, Sukarno. Bila mengusir penjajah, mempertahankan kemerdekaan, dan mengisi kemerdekaan itu ialah politik, politik itu suci. Kesucian politik terletak pada motif dan tindakan perjuangannya. Politik memperjuangkan nilai positif demi kebangsaan dan kemanusiaan sehingga ia menjadi suci.

Pemikiran-pemikiran Sabam Sirait, salah satu pendiri PDI, bisa menjadi panduan politikus menjalankan misi suci dalam politik dan kehidupan. Sabam ialah guru dan anutan yang mesti digugu dan ditiru. Jejak perjuangannya masih terasa dan relevan.

Sentilan kiriman buku dari Hasto itu direspons Ara tiga hari kemudian dengan mengadakan sayembara senilai Rp8 miliar bagi masyarakat yang menemukan buron KPK, Harun Masiku. Ara mengaku siap membantu Hasto mencari Masiku agar kasus yang menjeratnya di KPK segera terbongkar.

Langsung atau tidak langsung, selang sepekan setelah diumumkan sayembara dari Ara, KPK bertindak cepat. Tepatnya pada 5 Desember 2024, KPK memperbarui data daftar pencarian orang Harun Masiku. Selain melengkapi dengan ciri-ciri, disertakan pula sejumlah foto Harun Masiku dari semula hanya satu foto.

KPK terus bergerak cepat sampai menetapkan Hasto sebagai tersangka pada 24 Desember 2024. Selang dua hari kemudian, Hasto memberikan tanggapan atas status tersangka dirinya lewat sebuah video. Dalam video itu tampak Hasto memegang buku yang ditulis Cindy Adams berjudul Bung Karno, Penyambung Lidah Rakyat.

Hasto menyebut dirinya tengah mengikuti jejak Bung Karno sebagaimana tertulis dalam buku bab 9 dengan subjudul Masuk Tahanan. “Sebagai murid Bung Karno, saya mengikuti apa yang tertulis di dalam buku Cindy Adams ini. Inilah kitab perjuangan saya dan seluruh kader-kader PDI Perjuangan, sekarang memasuki bab 9,” kata Hasto.

Apakah Hasto akan mengikuti jejak Bung Karno masuk penjara? Patut diapresiasi sikap Hasto yang menghormati keputusan KPK yang menetapkan dirinya sebagai tersangka. Ia siap menghadapi segala risiko, termasuk konsekuensi hukum, sebagai bagian dari perjuangan membela kebenaran.

Andai tergenap apa yang tertulis dalam buku bab 9, bolehlah mengambil hikmah perkataan Bung Hatta, “Aku rela dipenjara asalkan dengan buku karena dengan buku, aku bebas.”

Buku warna hitam yang disita KPK bisa saja membebaskan Hasto atau sebaliknya. Meski demikian, Hasto tetaplah manusia bebas sampai ada putusan lain dari pengadilan.



Berita Lainnya
  • Enaknya Pejabat Kita

    12/6/2025 05:00

    "TUGAS utama kami adalah mewakili rakyat, jadi tak pantas rasanya jika kami diistimewakan atau mendapatkan banyak fasilitas atau gaji tinggi.''

  • Ukuran Kemiskinan\

    11/6/2025 05:00

    BERAPA jumlah orang miskin di Indonesia? Jawabnya, bergantung kepada siapa pertanyaan itu ditujukan

  • Bahlul di Raja Ampat

    10/6/2025 05:00

    PERJUANGAN mengusir penjajah lebih mudah ketimbang melawan bangsa sendiri.

  • Maling Uang Rakyat masih Berkeliaran

    09/6/2025 05:00

    PRESIDEN Prabowo Subianto bertekad kuat, sangat kuat, untuk memberantas korupsi. Tekad itu tersurat tegas dalam pidato, tetapi tertatih-tatih merampas aset maling-maling uang rakyat.

  • Menyembelih Ketamakan

    07/6/2025 05:00

    ADA beberapa hal menarik dari peringatan Hari Raya Idul Adha, selain kebagian daging kurban tentunya.

  • Uji Ketegasan Prabowo

    05/6/2025 05:00

    PRESIDEN Prabowo Subianto kembali melontarkan ancaman, ultimatum, kepada para pembantunya, buat jajarannya, untuk tidak macam-macam

  • APBN Surplus?

    04/6/2025 05:00

    SAYA termasuk orang yang suka mendengar berita baik. Setiap datang good news di tengah belantara bad news, saya merasakannya seperti oase di tengah padang gersang.

  • Pancasila, sudah tapi Belum

    03/6/2025 05:00

    NEGARA mana pun patut iri dengan Indonesia. Negaranya luas, penduduknya banyak, keragaman warganya luar biasa dari segi agama, keyakinan, budaya, adat istiadat, ras, dan bahasa.

  • Arti Sebuah Nama dari Putusan MK

    02/6/2025 05:00

    APALAH arti sebuah nama, kata William Shakespeare. Andai mawar disebut dengan nama lain, wanginya akan tetap harum.

  • Para Pemburu Pekerjaan

    31/5/2025 05:00

    MENGAPA pameran bursa kerja atau job fair di negeri ini selalu diserbu ribuan, bahkan belasan ribu, orang? Tidak membutuhkan kecerdasan unggul untuk menjawab pertanyaan itu.

  • Banyak Libur tak Selalu Asyik

    30/5/2025 05:00

    "LIBUR telah tiba. Hore!" Pasti akan seperti itu reaksi orang, terutama anak sekolah, ketika mendengar kata libur. Yang muncul ialah rasa lega, sukacita, dan gembira.

  • Apa Kabar Masyarakat Madani?

    28/5/2025 05:00

    SAYA lega membaca berita bahwa pemerintah tidak pernah dan tidak akan mempermasalahkan penyampaian opini publik dalam bentuk apa pun, termasuk kritik terhadap kebijakan.

  • Basa-basi Meritokrasi

    27/5/2025 05:00

    HARAP-HARAP cemas masih dirasakan masyarakat saat melihat kondisi birokrasi pemerintahan di Indonesia, baik di pusat ataupun di daerah.

  • Perseteruan Profesor-Menkes

    26/5/2025 05:00

    ADA benarnya pernyataan Sukarno, “Perjuanganku lebih mudah karena melawan penjajah. Namun, perjuangan kalian akan lebih sulit karena melawan bangsa sendiri.”

  • Koperasi dan Barca

    24/5/2025 05:00

    KOPERASI itu gerakan. Ibarat klub sepak bola, gerakan koperasi itu mirip klub Barcelona. Klub dari Catalan, Spanyol, itu dari rakyat dan milik rakyat.

  • Menjaga Harapan

    23/5/2025 05:00

    Nah, sayangnya, legislatifnya justru kurang responsif.