Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Manusia Buru-Buru

10/10/2024 05:00
Manusia Buru-Buru
Ahmad Punto Dewan Redaksi Media Group(MI/Ebet)

DALAM artikel yang diterbitkan pada November 2023, surat kabar bisnis yang berbasis di Inggris, Financial Times, pernah menjuluki Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai 'a man in a hurry'. Terjemahan bebasnya mungkin 'pria yang diburu waktu' atau 'manusia buru-buru'.

Julukan itu terutama merujuk kepada proyek paling ambisius Jokowi, yaitu pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur. Dicanangkan pada Maret 2022, IKN diproyeksikan dapat menggantikan Jakarta sebagai Ibu Kota Negara Indonesia sebelum Jokowi lengser dari jabatannya pada Oktober 2024.

Karena itulah, IKN dikebut pada waktu-waktu akhir pemerintahannya demi menuntaskan rencana tersebut. Jokowi sangat tampak terburu-buru. Ia seakan ingin membuktikan bahwa ia mampu mengubah ambisi dan obsesinya tersebut menjadi legacy. Segala kritik atas keterburu-buruan itu tak ia acuhkan. Ia jalan terus demi menyelesaikan targetnya yang ambisius.

Baca juga : Jadi Mantan Presiden, Enak?

Kenyataannya, kita sama-sama tahu, sampai hari ini ibu kota belum berpindah. Keputusan presiden (kepperes) yang mengesahkan pemindahan ibu kota dari Jakarta ke IKN belum diteken. Belakangan, Jokowi malah mempersilakan presiden terpilih Prabowo Subianto untuk menandatangani keppres tersebut setelah nanti dilantik.

Di atas kertas belum tuntas, di lapangan pun sama. Penyediaan infrastruktur dan fasilitas pendukung kehidupan masyarakat yang nantinya bakal tinggal di ibu kota baru masih jauh dari kata siap. Barangkali bangunan-bangunan ikonik seperti istana dan taman kota saja yang sudah bisa difungsikan 100%. Selebihnya masih proses.

Itu terbukti dari kembali molornya rencana pemindahan aparatur sipil negara (ASN) ke IKN. Awalnya mereka bakal dipindah September 2024, lalu diundur ke Oktober 2024. Namun, rencana itu mentah lagi, terakhir dijanjikan ASN akan dipindah pada Januari 2025. Entahlah, apakah rencana itu akan tepat waktu atau malah molor lagi, kita tunggu saja.

Baca juga : Sean Gelael Optimistis Raih Podium di Sao Paolo

Sejujurnya, proyek IKN hanyalah satu contoh keterburu-buruan Jokowi demi mengejar ambisi. Di bidang lain, politik, misalnya, pria dengan nama kecil Mulyono itu juga kerap bertindak buru-buru meski berulang kali pula dia melontarkan kalimat 'ojo kesusu' (jangan terburu-buru, jangan tergesa-gesa) saat bicara soal keputusan-keputusan politiknya.

Ambiguitas semacam itu memang sering kita lihat dari sosok Jokowi. Bibirnya mengucap A, yang ia lakukan B. Mulutnya kerap bicara 'ojo kesusu', tapi langkahnya begitu 'kesusu'. Sampai-sampai muncul guyonan sarkas di kalangan netizen media sosial tentang sikap Pak Presiden itu: 'dengarkan apa yang dikatakan Jokowi, lalu lihat sebaliknya'.

Sikap buru-buru Jokowi dalam politik sudah terlihat sejak ia menjabat Wali Kota Solo pada periode kedua (2010-2015). Ia yang memenangi Pilkada Surakarta 2010 dengan amat telak (bersama wakilnya, FX Hadi Rudyatmo, meraup suara 90,09%), nyatanya tak tahan godaan untuk buru-buru naik kelas. Pada 2012, tiba-tiba ia sudah berada di Jakarta untuk berlaga sebagai calon gubernur pada Pilkada DKI Jakarta.

Baca juga : SDN 085 Ciumbuleuit dan SDN 043 Cimuncang Raih Podium Teratas

Kisah pun berulang, baru dua tahun menjadi Gubernur DKI Jakarta, Jokowi kembali buru-buru ingin menjajal panggung kekuasaan yang lebih besar. Ia maju menjadi calon presiden berpasangan dengan Jusuf Kalla sebagai cawapres pada Pilpres 2014. Hasilnya, ia menang dan menjadi Presiden ke-7 RI meski dengan membawa sejumlah janji kepada publik Jakarta yang belum ia tuntaskan.

Saat menjadi Presiden, sifat buru-buru Jokowi mulai muncul lagi pada periode keduanya. Kali ini bukan semata untuk dirinya, melainkan juga untuk keluarganya. Baru satu tahun setelah ia memenangi Pilpres 2019, Jokowi sudah buru-buru menyorongkan anak dan menantunya ikut berlaga dalam Pilkada 2020. Gibran Rakabuming di Solo dan Bobby Nasution di Medan.

Tak sampai empat tahun kemudian, langkah mereka berlanjut. Jokowi tak sabar pengin cepat-cepat menaikkan kelas keduanya. Gibran 'dibawanya' menjadi calon wakil presiden mendampingi Prabowo, sedangkan Bobby disokong menjadi calon gubernur Sumatra Utara. "Pokoknya main cepat mumpung bapak masih menjabat," begitu anekdot yang kerap kita dengar.

Baca juga : Semangat Juang Jadi Modal bagi Nizar Raih Podium Bali Trail Run Ultra 2024

Belakangan, anak bungsunya yang belum matang juga buru-buru ia dorong ke panggung politik nasional. Kaesang Pangarep awalnya 'dititipkan' ke PSI, lalu digadang-gadang bisa ikut Pilkada 2024. Niat terakhirnya itu akhirnya pupus karena perlawanan rakyat.

Jokowi juga menjadi 'manusia buru-buru' dalam konteks pembentukan aturan perundang-undangan, khususnya yang berkaitan atau yang memberi keuntungan pada kepentingan dia dan kroni. UU Nomor 11/2020 tentang Cipta Kerja dan UU No 3/2022 tentang Ibu Kota Negara (IKN) ialah sedikit contoh regulasi yang diproduksi secara tergesa-gesa ala Jokowi.

Di dunia medis, ada istilah hurry sickness yang didefinisikan sebagai kondisi gangguan psikologis ketika seseorang selalu merasa tergesa-gesa atau tidak sabar ingin segera menyelesaikan setiap hal yang tengah dilakukannya. Gejalanya, sih, mirip seperti yang dilakukan Jokowi, suka terburu-buru, serbacepat, dan ingin cepat pula selesai.

Namun, kiranya menyembuhkan orang dengan gejala medis hurry sickness akan lebih mudah ketimbang menyembuhkan perilaku elite yang suka tergesa-gesa dalam mengejar ambisi atau memanjat kekuasaan. Apalagi kalau dalam ketergesa-gesaan itu mereka juga menihilkan etika. Sulit.



Berita Lainnya
  • Belajar dari Vietnam

    01/8/2025 05:00

    KEKALAHAN tim nasional U-23 dari Vietnam pada laga final Piala AFF U-23 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta,

  • Insinuasi Jokowi

    31/7/2025 05:00

    ENGKAU yang berinsinuasi, engkau yang sibuk mengklarifikasi. Kau yang melempar tuduhan, kau pula yang repot melakukan bantahan.

  • Masih Rojali-Rohana

    30/7/2025 05:00

    TULISAN saya di rubrik Podium edisi Sabtu, 26 Juli 2025, berjudul Rojali-Rohana, memantik sejumlah tanya dari beberapa kawan dan kerabat.

  • Gurita Serakahnomics

    29/7/2025 05:00

    FENOMENA keserakahan dalam menjarah sumber daya ekonomi atau hajat hidup orang banyak sebenarnya bukan perkara baru di Tanah Air.

  • Destinasi Wisata Proyek Mangkrak

    28/7/2025 05:00

    JIKA melintasi Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, hingga Jalan Asia-Afrika, Jakarta Pusat, Anda akan menemukan tiang beton. Terdapat 90 tiang beton yang dibangun sejak 2004.

  • Rojali-Rohana

    26/7/2025 05:00

    SAYA tak bermaksud pesimistis tentang soal yang satu ini. Saya cuma ingin bersikap realistis.

  • Superman Sungguhan

    25/7/2025 05:00

    'Apakah artinya kesenian, bila terpisah dari derita lingkungan. Apakah artinya berpikir, bila terpisah dari masalah kehidupan'.

  • Tom Lembong

    24/7/2025 05:00

    VONIS untuk Thomas Trikasih Lembong dalam kasus korupsi importasi gula disikapi secara berbeda.

  • Tamparan Sahdan

    23/7/2025 05:00

    BANYAK yang bangga dengan Sahdan Arya Maulana, termasuk saya. Di usianya yang masih amat muda, 19, ia berani menolak pemberian uang yang bagi dia kurang pas untuk diterima

  • Keabadian Mahaguru

    22/7/2025 05:00

    IBARAT bunga layu sebelum berkembang, itulah sikap Rektor Universitas Gadjah Mada 2002-2007 Profesor Sofian Effendi terkait dengan dugaan ijazah palsu mantan Presiden Joko Widodo.

  • Macan Kertas Pertimbangan MK

    21/7/2025 05:00

    ANDAI pemohon tidak meninggal dunia, kontroversi soal boleh-tidak wakil menteri (wamen) merangkap jabatan komisaris, termasuk merangkap pendapatan, bisa segera diakhiri.  

  • Debat Tarif Trump

    19/7/2025 05:00

    MANA yang benar: keputusan Amerika Serikat (AS) mengurangi tarif pajak resiprokal kepada Indonesia dengan sejumlah syarat merupakan keberhasilan atau petaka? 

  • Jokowi dan Agenda Besar

    18/7/2025 05:00

    PAK Jokowi, sapaan populer Joko Widodo, tampaknya memang selalu akrab dengan 'agenda besar'.

  • Obral Komisaris

    17/7/2025 05:00

    SANG fajar belum juga merekah sepenuhnya ketika ratusan orang memadati pelataran salah satu toko ritel di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (14/7).

  • Uni Eropa, Kami Datang...

    16/7/2025 05:00

    Bagi kita, kesepakatan itu juga bisa menjadi jembatan emas menuju kebangkitan ekonomi baru.

  • Aura Dika

    15/7/2025 05:00

    TUBUHNYA kecil, tapi berdiri gagah seperti panglima perang yang memimpin pasukan dari ujung perahu yang melaju kencang di atas sungai.