Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

Nyinyiran Kaesang

04/10/2024 05:00
Nyinyiran Kaesang
Jaka Budi Santosa Dewan Redaksi Media Group(MI/Ebet)

KAESANG kembali menjadi sorotan. Tatkala masalah lama belum kelar, masalah baru dia hadirkan. Dia lagi-lagi memancing kekesalan, kemarahan, kegeraman publik.

Kaesang ialah anak ragil Jokowi. Sebagai anak presiden, segala tindakannya wajar menjadi atensi. Lazimnya anak pemimpin di seluruh negara, dia perlu dan wajib menjaga tingkah lakunya. Sedikit saja meleset, jika menyimpang dari nilai-nilai kepatutan, begitu menabrak nilai-nilai keadilan, pasti dipersoalkan.

Itulah Kaesang. Dia memantik amarah publik ketika sang istri, Erina Gudono, mengunggah perjalanan bak sultan bersama suaminya ke Amerika Serikat. Perjalanan yang menggunakan jetpri, jet pribadi. Perjalanan yang diisi dengan jajan roti dengan harga fantastis, Rp400 ribu, dan pembelian stroller puluhan juta rupiah.

Baca juga : Jadi Mantan Presiden, Enak?

Begitulah, ketika masih banyak rakyat yang nestapa tatkala situasi negara sedang tidak baik-baik saja lantaran pembegalan putusan MK soal batas usia calon kepala daerah oleh DPR, Kaesang mempertontonkan gaya hidup mewah. Begitulah, di kala sang ayah berulang kali meminta jajarannya untuk tidak melakukan flexing, dia malah hedonistik.

Karena itu, lumrah, sangat lumrah, rakyat marah. Wajar, sangat wajar, dia 'ditelanjangi'. Diketahui, jetpri yang ditumpangi Kaesang dan keluarga milik konglomerat Singapura. Ada indikasi gratifikasi di situ. Ada dugaan influence trading di dalamnya. Indikasi dan dugaan yang mesti diusut tuntas oleh KPK, tapi sayangnya hingga saat ini tidak jelas.

Alih-alih meminta maaf, Kaesang gigih membela diri. Boleh-boleh saja, sih. Yang jadi soal, alasan pembelaannya dianggap tak masuk akal. Dalih bahwa dia ke AS nebeng jetpri milik temannya dinilai akal-akalan. Nebeng, kok, yang punya pesawat tak ikut. Nebeng, kok, bisa mampir-mampir ke beberapa tempat. Itulah nyinyiran publik.

Baca juga : Sean Gelael Optimistis Raih Podium di Sao Paolo

Alih-alih meminta maaf, Kaesang justru meletupkan kehebohan baru. Saat blusukan ke Tangerang sebagai Ketua Umum PSI, Selasa (29/4), dia tampak begitu percaya diri mengenakan rompi bertuliskan 'Putra Mulyono' di punggung dengan siluet mirip Jokowi. Mulyono ialah nama kecil Jokowi. Nama belakangan dikonotasikan buruk.

Banyak tafsir soal langkah Kaesang itu. Ada yang bilang, Kaesang menjawab kritik dengan humor. Ada yang berujar, dia ingin mencari simpati publik di tengah isu gratifikasi jetpri. Ada pula yang berpendapat bahwa Kaesang melakukan serangan balik ke para pengkritik dirinya dan keluarga besar Jokowi. Nyinyiran dibalas dengan nyinyiran, olok-olok dibalas dengan olok-olok, begitu kira-kira.

Dalam konteks akademis, apa yang dilakukan Kaesang adalah self-deprecating humor untuk menarik perhatian. Pengamat komunikasi politik Unibraw Verdy Firmantoro mengatakan anak muda ingin mengekspresikan diri lebih leluasa dengan menggunakan pesan yang lucu, memicu perhatian, bahkan mengandung unsur humor, parodi, yang agak sarkastis. Namun, dia mengingatkan, bentuk komunikasi seperti itu tak selalu berbuah respons positif. Justru sebaliknya, publik bisa merasa bahwa politikus meremehkan mereka.

Baca juga : SDN 085 Ciumbuleuit dan SDN 043 Cimuncang Raih Podium Teratas

Verdy betul. Tanggapan masyarakat, utamanya di medsos, memang negatif buat Kaesang. Akan tetapi, Kaesang tetaplah Kaesang. Ketika ketidaksukaan kepadanya menggejala, dia justru melakukan sesuatu yang menambah ketidaksukaan itu. Ketika publik gerah, dia malah kembali berulah.

Lima hari setelah blusukan dengan rompi 'Putra Mulyono', dia melemparkan kelakar politis. Dalam acara PSI di Jakarta Utara, Kaesang yang secepat kilat menjabat ketua umum meski baru dua hari menjadi kader partai mawar itu berseloroh akan memberikan hadiah jet privat kepada anak buahnya yang semangat memenangkan Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta 2024. “Hadiahnya sangat menarik. Sangat mahal. Ini karena tadi saya bilang hadiahnya mahal, hadiahnya mewah. Mintanya sepeda, padahal saya tadi mau kasih private jet,” begitu ucapnya.

Kaesang pasti sedang bercanda. Kalau serius, dari mana dia bisa mendapatkan uang segudang untuk membeli jetpri sebagai hadiah? Lha wong dia saja katanya cuma nebeng, alias gratis, naik private jet. Apa pun, candaan itu kiranya tak elok, tak patut, tidak tepat karena dia masih dalam pusaran kasus dugaan gratifikasi jet pribadi.

Baca juga : Semangat Juang Jadi Modal bagi Nizar Raih Podium Bali Trail Run Ultra 2024

Banyak yang menilai Kaesang nirempati. Tidak sedikit yang menganggap dia nyinyir, ngeledek publik yang belakangan menggugat gaya hidup mewahnya. Saya sepakat dengan itu.

Dalam berbagai literasi, percaya diri berarti yakin pada kemampuan sendiri dan terbuka untuk umpan balik dari orang lain. Jika ada yang salah, orang yang percaya diri tidak buta pada kebenaran serta tahu bagaimana menerima kekurangan dan kritik. Karakter seperti itu baik.

Di lain pihak, kesombongan, arogansi, menyiratkan hasrat mementingkan diri sendiri. Orang yang arogan biasanya tertutup untuk umpan balik dan kritik membangun dari orang lain. Mereka akan cenderung bereaksi berlebihan jika seseorang menyarankan perbaikan. Sifat seperti itu buruk.

Akan tetapi, antara kesombongan dan percaya diri terkadang beti, beda-beda tipis, bahkan sulit dibedakan. Saya tidak tahu seperti apa karakter Kaesang? Namun, saya yakin, seandainya lebih rendah hati lalu meminta maaf atas apa-apa yang terjadi, tidak malah nyinyir, dia akan mendapatkan simpati.



Berita Lainnya
  • Menanti Bobby

    01/7/2025 05:00

    WAJAHNYA tetap semringah meski selama 7 jam sejak pagi hingga sore menghadiri koordinasi pencegahan korupsi di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi pada akhir April lalu.

  • Cakar-cakaran Anak Buah Presiden

    30/6/2025 05:00

    VOX audita perit, littera scripta manet. Peribahasa Latin itu berarti 'suara yang terdengar itu hilang, sementara kalimat yang tertulis tetap tinggal'.

  • Zohran Mamdani

    28/6/2025 05:00

    SELANGKAH lagi, sejarah demokrasi akan dipahat di New York, Amerika Serikat.

  • Memuliakan yang (tidak) Mulia

    26/6/2025 05:00

    ACAP kali ada pejabat yang terlibat korupsi, saat itu pula muncul reaksi instan; naikkan saja gaji mereka.

  • Daya Tahan Iran

    25/6/2025 05:00

    HAMPIR tak ada negara setabah Iran. Dikepung sanksi ekonomi dari berbagai arah mata angin selama berbilang dekade, 'Negeri para Mullah' itu tetap kukuh.

  • Dunia kian Lara

    24/6/2025 05:00

    PADA dasarnya manusia ialah makhluk yang tak pernah puas. Ketidakpuasan disebabkan memiliki ambisi yang sering kali melampaui akal sehat sebagai manusia.

  • Presiden bukan Jabatan Ilmiah

    22/6/2025 05:00

    PEMBICARAAN seputar syarat calon presiden (capres) bergelar sarjana terus bergulir liar.

  • Bersaing Minus Daya Saing

    21/6/2025 05:00

    Lee sempat cemas. Namun, ia tak mau larut dalam kegalauan.

  • Sedikit-Sedikit Presiden

    20/6/2025 05:00

    SEKITAR enam bulan lalu, pada pengujung 2024, Presiden Prabowo Subianto memutuskan untuk membatalkan penaikan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12% untuk mayoritas barang dan jasa.

  • Jokowi bukan Nabi

    19/6/2025 05:00

    DI mata pendukungnya, Jokowi sungguh luar biasa. Buat mereka, Presiden Ke-7 RI itu ialah pemimpin terbaik, tersukses, terhebat, dan ter ter lainnya.

  • Wahabi Lingkungan

    18/6/2025 05:00

    SEORANG teman bilang, ‘bukan Gus Ulil namanya bila tidak menyampaikan pernyataan kontroversial’.

  • Sejarah Zonk

    17/6/2025 05:00

    ORANG boleh pandai setinggi langit, kata Pramoedya Ananta Toer, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.  

  • Tanah Airku Tambang Nikel

    16/6/2025 05:00

    IBU Sud dengan nama asli Saridjah Niung menciptakan lagu Tanah Airku pada 1927. Syairnya punya kekuatan magis, 'Tanah airku tidak kulupakan / ’kan terkenang selama hidupku'.

  • Keyakinan yang Merapuh

    14/6/2025 05:00

    PEKAN lalu, saya menyimak cerita dari dua pedagang mobil bekas dalam kesempatan berbeda.

  • Lebih Enak Jadi Wamen

    13/6/2025 05:00

    LEBIH enak mana, jadi menteri atau cukup wakil menteri (wamen)? Menjadi menteri mungkin tampak lebih keren dan mentereng karena ia menjadi orang nomor satu di kementerian.

  • Enaknya Pejabat Kita

    12/6/2025 05:00

    "TUGAS utama kami adalah mewakili rakyat, jadi tak pantas rasanya jika kami diistimewakan atau mendapatkan banyak fasilitas atau gaji tinggi.''

Opini
Kolom Pakar
BenihBaik