Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Menteri Pembela Anak Presiden

13/9/2024 05:00
Menteri Pembela Anak Presiden
Ilustrasi MI(MI/Ebet)

LAZIMNYA di kebanyakan negara lain, tugas menteri ialah membantu presiden atau perdana menteri. Eloknya pula, menteri tak merendahkan jabatan dengan menjadi 'pembantu' anak presiden atau anak perdana menteri. Akan tetapi, yang lazim dan yang elok itu tidak selamanya ada di negeri ini.

Di Republik, bukan kerajaan, ini, ada menteri yang dinilai menjadi pembela anak presiden yang sedang tersandung oleh masalah. Itu kejadian yang kemudian memantik protes keras dan kritik tajam dari banyak kalangan. Yang diprotes, yang dikritik, ialah Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi.

Menteri Budi menjadi sorotan karena pernyataannya terkait dengan kehebohan menyangkut dua putra Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep dan Gibran Rakabuming Raka. Kaesang dipersoalkan lantaran hidup mewahnya tersebar di media sosial. Dia dan istrinya, Erina Gudono, pergi ke Amerika Serikat dengan jetpri, jet pribadi.

Baca juga : Jadi Mantan Presiden, Enak?

Keduanya juga diketahui turun dari private jet membawa tentengan tas yang diyakini berisi oleh-oleh mahal. Kedua kejadian itu disebut-sebut beda waktu beda tempat. Artinya, bukan hanya sekali Kaesang dan sang istri menaiki jet pribadi. Setidaknya dua kali, bisa jadi pula tiga kali, atau bahkan beberapa kali. Terungkap pula, pesawat tersebut milik konglomerat Singapura pemilik marketplace tenar.

Pergi naik jet pribadi lumrah bagi kaum berada, golongan sultan. Namun, ia menjadi tidak biasa jika yang menggunakan anak pejabat, apalagi putra orang yang paling berkuasa. Karena itu, indikasi adanya gratifikasi mengemuka. Rakyat juga marah karena anak presiden tega bermewah-mewah ketika masih banyak orang yang hidup susah, tatkala negara sedang tidak baik-baik saja.

Benarkah memang ada gratifikasi? Belum tentu. Betulkah telah terjadi korupsi? Masih terlalu dini untuk berkonklusi. Itulah pentingnya klarifikasi, perlunya ada pengusutan. Siapa yang harus melakukan? Tentu penegak hukum, dalam hal ini Komisi Pemberantasan Korupsi. Bukan yang lain, apalagi seorang menteri.

Baca juga : Sean Gelael Optimistis Raih Podium di Sao Paolo

Karena itu, aneh, sungguh aneh, ketika Menteri Budi memberikan klarifikasi yang narasinya sudah bisa ditebak, positif buat Kaesang. Ia bilang, putra bungsu bosnya itu tidak menerima gratifikasi berupa fasilitas pengunaan jetpri. Kepada awak media, Selasa (10/9), Menteri Budi mengatakan pesawat pribadi itu dipinjamkan teman Kaesang.

Dalih lanjutan dikemukakan bahwa Kaesang dan sang istri naik jetpri karena Erina tengah mengandung. “Pokoknya sudahlah. Satu, istrinya Mas Kaesang itu, kan, hamil sudah delapan bulan. Kan, enggak boleh naik angkutan umum, pesawat umum mana boleh?” ujarnya.

Begitulah, Menteri Budi sebagai pembantu presiden membela Kaesang yang anak presiden. Pembelaannya dianggap aneh, tidak nyambung. Soal hamil tua tak boleh naik pesawat komersial, misalnya. Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), ibu hamil dapat melakukan perjalanan udara dengan aman selama mematuhi tindakan pencegahan untuk meminimalkan risiko. Pada kebanyakan kasus, perempuan dapat naik pesawat bahkan saat mendekati HPL, hari perkiraan lahir.

Baca juga : SDN 085 Ciumbuleuit dan SDN 043 Cimuncang Raih Podium Teratas

Masih menurut ASOG, sebagian besar maskapai komersial memperbolehkan ibu hamil untuk terbang hingga usia kehamilan 36 minggu atau lebih dari delapan bulan. Akan tetapi, disarankan, ibu hamil untuk bepergian dengan pesawat di pertengahan kehamilan, yakni usia 14 sampai 28 minggu.

Namun, bukan itu masalah besarnya. Masalahnya ialah ada-tidaknya gratifikasi ilegal yang diterima Kaesang sebagai anak presiden. Ada potensi trading influence, perdagangan pengaruh, di situ. Bukankah pemenang Hadiah Nobel Milton Friedman suka mengatakan there's no such thing as a free lunch, alias tak ada makan siang gratis? Siapa yang berhak menyimpulkan itu? Sekali lagi KPK, bukan menteri.

Pun dengan persoalan Gibran. Anak mbarep Jokowi itu belakangan juga menjadi sorotan karena diyakini sebagai pemilik akun di Kaskus dengan username Fufufafa. Akun itu ketika masih aktif dulu menghina presiden terpilih Prabowo Subianto dan anaknya, juga nyinyir kepada mantan Presiden SBY. Fufufafa kerap pula mengunggah status atau komen bernada kasar, cabul, dan melecehkan perempuan.

Baca juga : Semangat Juang Jadi Modal bagi Nizar Raih Podium Bali Trail Run Ultra 2024

Jika betul Fufufafa ialah Gibran, sial betul negeri ini akan punya wakil presiden yang bermasalah dengan mental. Celaka nian rakyat bakal punya pemimpin yang miskin moral. Itulah kegundahan banyak orang, termasuk saya.

Benarkah Fufufafa itu Gibran? Yang bersangkutan sudah menjawab, tapi tak jelas, ya atau tidak. Dia hanya meminta untuk menanyakan kepada sang empunya akun. Siapa sebenarnya pemilik akun itu? Di situlah Menteri Budi lagi-lagi tampil sebagai pembela anak presiden. Kata dia, pihaknya sudah melakukan penelusuran sejak akun tersebut viral. Hasilnya? ''Bukanlah, bukan (milik Gibran),'' begitu ucapnya.

Jujurkah dia? Ndak tahu saya. Yang pasti, saat ditanya siapa pemilik Fufufafa, dia mengaku belum tahu pasti dan meminta masyarakat menanti.

Menteri Budi ialah pendukung garis keras Jokowi. Mantan wartawan itu merupakan ketua umum relawan Projo yang ikut mengantarkan Jokowi memenangi Pilpres 2014 dan 2019. Ia sempat membubarkan Projo, tetapi urung setelah ditunjuk menjadi wakil menteri desa.

Sebagai loyalis Jokowi, wajar-wajar saja kalau dia pasang badan untuk anak-anak Jokowi. Sama wajarnya dengan para buzzer hingga profesor berhati buzzer yang juga membabi buta membela Gibran dan Kaesang. Namun, sebagai menteri? Tak rela kiranya rakyat menggaji pembantu presiden merangkap pembela anak presiden.



Berita Lainnya
  • Belajar dari Vietnam

    01/8/2025 05:00

    KEKALAHAN tim nasional U-23 dari Vietnam pada laga final Piala AFF U-23 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta,

  • Insinuasi Jokowi

    31/7/2025 05:00

    ENGKAU yang berinsinuasi, engkau yang sibuk mengklarifikasi. Kau yang melempar tuduhan, kau pula yang repot melakukan bantahan.

  • Masih Rojali-Rohana

    30/7/2025 05:00

    TULISAN saya di rubrik Podium edisi Sabtu, 26 Juli 2025, berjudul Rojali-Rohana, memantik sejumlah tanya dari beberapa kawan dan kerabat.

  • Gurita Serakahnomics

    29/7/2025 05:00

    FENOMENA keserakahan dalam menjarah sumber daya ekonomi atau hajat hidup orang banyak sebenarnya bukan perkara baru di Tanah Air.

  • Destinasi Wisata Proyek Mangkrak

    28/7/2025 05:00

    JIKA melintasi Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, hingga Jalan Asia-Afrika, Jakarta Pusat, Anda akan menemukan tiang beton. Terdapat 90 tiang beton yang dibangun sejak 2004.

  • Rojali-Rohana

    26/7/2025 05:00

    SAYA tak bermaksud pesimistis tentang soal yang satu ini. Saya cuma ingin bersikap realistis.

  • Superman Sungguhan

    25/7/2025 05:00

    'Apakah artinya kesenian, bila terpisah dari derita lingkungan. Apakah artinya berpikir, bila terpisah dari masalah kehidupan'.

  • Tom Lembong

    24/7/2025 05:00

    VONIS untuk Thomas Trikasih Lembong dalam kasus korupsi importasi gula disikapi secara berbeda.

  • Tamparan Sahdan

    23/7/2025 05:00

    BANYAK yang bangga dengan Sahdan Arya Maulana, termasuk saya. Di usianya yang masih amat muda, 19, ia berani menolak pemberian uang yang bagi dia kurang pas untuk diterima

  • Keabadian Mahaguru

    22/7/2025 05:00

    IBARAT bunga layu sebelum berkembang, itulah sikap Rektor Universitas Gadjah Mada 2002-2007 Profesor Sofian Effendi terkait dengan dugaan ijazah palsu mantan Presiden Joko Widodo.

  • Macan Kertas Pertimbangan MK

    21/7/2025 05:00

    ANDAI pemohon tidak meninggal dunia, kontroversi soal boleh-tidak wakil menteri (wamen) merangkap jabatan komisaris, termasuk merangkap pendapatan, bisa segera diakhiri.  

  • Debat Tarif Trump

    19/7/2025 05:00

    MANA yang benar: keputusan Amerika Serikat (AS) mengurangi tarif pajak resiprokal kepada Indonesia dengan sejumlah syarat merupakan keberhasilan atau petaka? 

  • Jokowi dan Agenda Besar

    18/7/2025 05:00

    PAK Jokowi, sapaan populer Joko Widodo, tampaknya memang selalu akrab dengan 'agenda besar'.

  • Obral Komisaris

    17/7/2025 05:00

    SANG fajar belum juga merekah sepenuhnya ketika ratusan orang memadati pelataran salah satu toko ritel di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (14/7).

  • Uni Eropa, Kami Datang...

    16/7/2025 05:00

    Bagi kita, kesepakatan itu juga bisa menjadi jembatan emas menuju kebangkitan ekonomi baru.

  • Aura Dika

    15/7/2025 05:00

    TUBUHNYA kecil, tapi berdiri gagah seperti panglima perang yang memimpin pasukan dari ujung perahu yang melaju kencang di atas sungai.