Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Menabur Rahmatan lil ‘Alamin

07/9/2024 05:00
Menabur Rahmatan lil ‘Alamin
Abdul Kohar Dewan Redaksi Media Group(MI/EBET)

SAYA kaget saat seorang teman yang beragama Katolik tiba-tiba bertanya kepada saya. Pertanyaan itu ia sampaikan beberapa jam setelah ia menyaksikan kunjungan Paus Fransiskus ke Masjid Istiqlal. Ia bertanya, "Apa, sih, sebetulnya makna ajaran Islam yang rahmatan lil 'alamin itu?"

Mendapat pertanyaan seperti itu, saya balik bertanya kepada teman saya, "Ini beneran nanya, apa ngetes doang? Sebenarnya sudah tahu, pura-pura tidak tahu, atau memang benar-benar tidak tahu?"

Sang teman lalu menerangkan bahwa dirinya memang tahu arti dari rahmatan lil 'alamin, yakni rahmat bagi seluruh alam. Namun, ia mengaku tidak memahami lebih jauh makna ajaran yang menurutnya 'sangat agung nan mulia' itu.

Baca juga : Jadi Mantan Presiden, Enak?

Karena merasa bukan ahli tafsir kitab suci Al-Qur'an, saya lalu menjelaskan soal rahmatan lil 'alamin kepada teman saya dengan meminjam penjelasan Prof Quraish Shihab. Dalam pandangan saya, Quraish Shihab ialah ahli tafsir yang sangat mumpuni dan amat sahih menjadi rujukan untuk mendapatkan kejelasan.

Saya menemukan bagaimana Quraish Shihab menafsirkan ajaran yang tertera dalam Kitab Suci, "Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam."

Menurut Quraish Shihab, Nabi Muhammad diutus tidak hanya membawa rahmat, tetapi juga ia sendiri adalah rahmat. Artinya, segala risalah (ajaran) yang dibawa serta alam sebagai sasaran risalah Nabi juga termasuk rahmat.

Baca juga : Sean Gelael Optimistis Raih Podium di Sao Paolo

"Satu-satunya makhluk yang disebut di dalam Al-Qur'an menyandang sifat rahim ialah Nabi Muhammad. Maka itu, pasti ucapan dan perbuatannya adalah rahmat, risalah yang dibawanya adalah rahmat, alam yang menjadi sasaran risalahnya harus dianggap juga sebagai rahmat," begitu Quraish Shihab menjelaskan.

Selain itu, ia menyampaikan bahwa sebagai sebuah bangsa, Indonesia memiliki nilai-nilai yang harus dijunjung tinggi oleh setiap warga negara, yakni Pancasila. Semua dapat tertampung dan diakui di Indonesia selama masih sejalan dengan nilai-nilai Pancasila.

Oleh karena itu, dilarang mencaci atau menghina kelompok lain yang berbeda. "Islam bukan ajaran untuk memaki. Kita boleh mengkritik, tetapi harus disampaikan dengan penuh rahmat dan kasih sayang serta niat yang tulus untuk memperbaiki," ucap Quraish Shihab.

Baca juga : SDN 085 Ciumbuleuit dan SDN 043 Cimuncang Raih Podium Teratas

Penulis tafsir Al-Misbah itu menjelaskan banyak ayat di dalam Al-Qur'an yang bebicara tentang nikmat Allah, hanya sekian yang berbicara tentang siksa-Nya. Maka itu, dalam berdakwah, jangan terlalu banyak mengancam, tapi perbanyaklah memberi harapan. "Berikan harapan supaya orang lebih simpati pada ajaran Islam. Berdakwahlah dengan ramah untuk menarik simpati orang, hindari cara yang bisa menimbulkan orang antipati," ujarnya.

Intinya begitu penegasan saya kepada teman saya itu, Islam itu mesti mempromosikan perdamaian. Islam itu antikekerasan. Islam itu sejalan dengan Pancasila karena sebagian besar perumus Pancasila ialah tokoh-tokoh dan pemimpin ormas Islam.

Sembari mengucapkan terima kasih, teman saya itu lalu meminta saya agar terus menulis suasana damai dan baik antarpemeluk agama dan keyakinan berbeda-beda di negeri ini. 'Benar kata tulisan spanduk-spanduk milik TNI itu, 'damai itu indah', tulisnya sembari dibubuhi emotikon tertawa.

Baca juga : Semangat Juang Jadi Modal bagi Nizar Raih Podium Bali Trail Run Ultra 2024

Saya pun tergerak untuk menegaskan lagi poin-poin homili Paus Fransiskus di Gelora Bung Karno, Kamis (5/9). Paus mengatakan bahwa umat Katolik Indonesia dipanggil untuk terus berdialog dalam damai. "Memang kadang terasa berat. Terasa sia-sia. Namun, jangan pernah terpenjara dalam rasa gagal," seru Paus.

"Coba sekarang hening sejenak. Pandang lagi satu kegagalan dalam hidupmu. Tatap itu. Hadapi lagi. Jangan takut. Jangan pernah lelah menabur. Jangan pernah lelah menebar jala. Jangan pernah lelah bermimpi untuk membangun bangsa yang damai. Jangan pernah lelah berdialog," Paus menekankan.

Apa yang disampaikan Paus Fransiskus sebangun dengan penjelasan Quraish Shihab soal rahmatan lil 'alamin tadi. Dalam bahasa Quraish: jangan memaki, lemah lembutlah. Dalam bahasa Paus Fransiskus: 'jangan pernah lelah tersenyum. Kalian adalah bangsa yang murah senyum. Senyum adalah senjata ampuh. Teruslah berjalan bersama. Jangan pernah lelah menabur harapan'.

Lalu, jika sudah seperti itu, jika masih banyak orang suka bertengkar, itu semua untuk apa? Untuk siapa? Demi apa?



Berita Lainnya
  • Belajar dari Vietnam

    01/8/2025 05:00

    KEKALAHAN tim nasional U-23 dari Vietnam pada laga final Piala AFF U-23 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta,

  • Insinuasi Jokowi

    31/7/2025 05:00

    ENGKAU yang berinsinuasi, engkau yang sibuk mengklarifikasi. Kau yang melempar tuduhan, kau pula yang repot melakukan bantahan.

  • Masih Rojali-Rohana

    30/7/2025 05:00

    TULISAN saya di rubrik Podium edisi Sabtu, 26 Juli 2025, berjudul Rojali-Rohana, memantik sejumlah tanya dari beberapa kawan dan kerabat.

  • Gurita Serakahnomics

    29/7/2025 05:00

    FENOMENA keserakahan dalam menjarah sumber daya ekonomi atau hajat hidup orang banyak sebenarnya bukan perkara baru di Tanah Air.

  • Destinasi Wisata Proyek Mangkrak

    28/7/2025 05:00

    JIKA melintasi Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, hingga Jalan Asia-Afrika, Jakarta Pusat, Anda akan menemukan tiang beton. Terdapat 90 tiang beton yang dibangun sejak 2004.

  • Rojali-Rohana

    26/7/2025 05:00

    SAYA tak bermaksud pesimistis tentang soal yang satu ini. Saya cuma ingin bersikap realistis.

  • Superman Sungguhan

    25/7/2025 05:00

    'Apakah artinya kesenian, bila terpisah dari derita lingkungan. Apakah artinya berpikir, bila terpisah dari masalah kehidupan'.

  • Tom Lembong

    24/7/2025 05:00

    VONIS untuk Thomas Trikasih Lembong dalam kasus korupsi importasi gula disikapi secara berbeda.

  • Tamparan Sahdan

    23/7/2025 05:00

    BANYAK yang bangga dengan Sahdan Arya Maulana, termasuk saya. Di usianya yang masih amat muda, 19, ia berani menolak pemberian uang yang bagi dia kurang pas untuk diterima

  • Keabadian Mahaguru

    22/7/2025 05:00

    IBARAT bunga layu sebelum berkembang, itulah sikap Rektor Universitas Gadjah Mada 2002-2007 Profesor Sofian Effendi terkait dengan dugaan ijazah palsu mantan Presiden Joko Widodo.

  • Macan Kertas Pertimbangan MK

    21/7/2025 05:00

    ANDAI pemohon tidak meninggal dunia, kontroversi soal boleh-tidak wakil menteri (wamen) merangkap jabatan komisaris, termasuk merangkap pendapatan, bisa segera diakhiri.  

  • Debat Tarif Trump

    19/7/2025 05:00

    MANA yang benar: keputusan Amerika Serikat (AS) mengurangi tarif pajak resiprokal kepada Indonesia dengan sejumlah syarat merupakan keberhasilan atau petaka? 

  • Jokowi dan Agenda Besar

    18/7/2025 05:00

    PAK Jokowi, sapaan populer Joko Widodo, tampaknya memang selalu akrab dengan 'agenda besar'.

  • Obral Komisaris

    17/7/2025 05:00

    SANG fajar belum juga merekah sepenuhnya ketika ratusan orang memadati pelataran salah satu toko ritel di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (14/7).

  • Uni Eropa, Kami Datang...

    16/7/2025 05:00

    Bagi kita, kesepakatan itu juga bisa menjadi jembatan emas menuju kebangkitan ekonomi baru.

  • Aura Dika

    15/7/2025 05:00

    TUBUHNYA kecil, tapi berdiri gagah seperti panglima perang yang memimpin pasukan dari ujung perahu yang melaju kencang di atas sungai.