Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
BUKAN Bahlil Lahadalia namanya jika tidak bisa menghangatkan suasana dengan celetukan-celetukannya. Tokoh yang satu ini kerap berkelakar, guyon, bahkan tak jarang kelakar dan guyonannya kelewatan.
Bahlil ialah mantan menteri investasi/Kepala BKPM dan belum lama beralih tugas menjadi menteri energi dan sumber daya mineral. Dia yang pada saat susah pernah menjadi sopir angkot itu pun baru saja menjadi Ketua Umum Partai Golkar. Dua hari lalu dia secara aklamasi dipilih untuk menggantikan Airlangga Hartarto yang 'menggundurkan diri'.
Bahlil dikenal piawai memecah kekakuan. Dalam Simposium Demokrasi dan Deklarasi Pemilu Damai di Jakarta, 23 Desember 2023, misalnya, dia mengatakan kepada mahasiswa bahwa mereka bisa lebih jahat ketimbang dirinya jika kelak menjadi pejabat. ''Oligarki itu juga enak. Guyon ya, guyon,'' begitu dia bercanda.
Baca juga : Jadi Mantan Presiden, Enak?
Di sela agenda pelaporan surat pemberitahuan tahunan (SPT) pajak yang diikuti Presiden Jokowi dan Wapres Ma'ruf Amin di Istana Negara, 22 Maret 2024, giliran Sandiaga Uno yang jadi sasaran guyon Bahlil. Dia bilang, “Pak Sandi tadi mau bayar pajak lebih, Pak, tetapi PPP belum lolos, enggak sampai 4%,” celetuknya yang disambut tawa sejumlah menteri.
Masih banyak candaan Bahlil yang terkadang nyelekit, bahkan kejam.
Baru-baru ini Bahlil guyon lagi. Guyonannya kelas tinggi. Awalnya, dalam pidato di Munas Golkar, dua hari lalu, dia menegaskan Golkar harus tegak lurus mendukung Prabowo-Gibran sebagai kelanjutan Jokowi-Ma'ruf Amin. Materi itu biasa-biasa saja, normal-normal saja.
Baca juga : Sean Gelael Optimistis Raih Podium di Sao Paolo
Namun, setelah itu, Bahlil tetiba menyinggung soal Raja Jawa. Dia berujar, sosok ini ngeri-ngeri sedap. Kata dia, kalau bermain-main dengannya, bisa celaka. "Soalnya Raja Jawa, kalau kita main-main, celaka kita. Saya mau kasih tahu aja jangan coba-coba main-main dengan orang ini. Waduh ini ngeri-ngeri sedap barang ini.''
Bahlil tidak menjelaskan siapa yang dimaksud. Katanya, semua orang sudah tahu. Begitulah Bahlil. Guyonnya politis. Banyak yang coba menerka siapa yang dimaksud. Saya yakin, dia bukanlah Sri Sultan Hamengku Buwono X, Raja Ngayogyakarta Hadiningrat. Saya haqqul yaqin, dia bukan Sri Susuhunan Pakubuwono XIII, penguasa Keraton Surakarta. Bukan pula Raja Mangkunegara X Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo.
Mereka memang raja, raja beneran di Tanah Jawa, tetapi tak punya kekuasaan politik yang bisa membuat orang lain berpikir panjang untuk bermain-main. Mereka bukanlah sosok yang ngeri-ngeri sedap.
Baca juga : SDN 085 Ciumbuleuit dan SDN 043 Cimuncang Raih Podium Teratas
Lalu siapa dia? Ada yang menduga bahwa Raja Jawa itu adalah Jokowi. Benarkah? Yang tahu hanya Bahlil. Jokowi memang pernah menjadi raja, raja sesaat. Dia memakai Ageman Songkok Singkepan Ageng pada Peringatan HUT Ke-78 Kemerdekaan RI. Pakaian itu biasa dipakai raja-raja Pakubuwono dalam acara Enggar-Enggar Soho Tedhak Loji.
Jokowi juga pernah digambarkan bak raja. Posternya lengkap dengan makutho bertebaran pada 2018 sebagai bentuk dukungan dua periode. Bagi sebagian pendukungnya, Jokowi kiranya seperti raja.
Pada era demokrasi saat ini, sebutan raja untuk pemimpin bisa berkonotasi buruk. Akan tetapi, dalam falsafah kepemimpinan Jawa, landasan buat raja banyak yang baik-baik. Yang paling terkenal ialah falsafah Astabrata. Asta berarti delapan, brata artinya perilaku.
Baca juga : Semangat Juang Jadi Modal bagi Nizar Raih Podium Bali Trail Run Ultra 2024
Ke-8 pedoman itu ialah, pertama, indra brata. Maknanya, pemimpin harus selalu memikirkan nasib dan mengusahakan kemakmuran rakyatnya serta segala tindakannya dapat membawa kesejukan dan kewibawaan. Kedua, yama brata. Seperti awan, pemimpin hendaknya meneladani sifat keadilan, yaitu selalu menegakkan hukum yang berlaku demi mengayomi rakyatnya.
Ketiga, surya brata. Pemimpin harus mampu memberikan semangat dan kekuatan yang penuh dinamika serta menjadi sumber energi seperti sifat matahari yang sabar dan tanpa pamrih. Keempat, candra brata. Pemimpin hendaknya kuasa memberikan penerangan bagi rakyatnya dengan kesejukan seperti rembulan, penuh simpati, sehingga rakyat tenteram hidup nyaman.
Kelima, bayu brata. Maknanya, pemimpin harus seperti angin yang senantiasa memberikan kesegaran dan turun ke bawah melihat rakyatnya. Keenam, kuwera brata. Pemimpin mesti memiliki sifat-sifat utama dari bumi yang memberikan segala yang dimiliki untuk kesejahteraan rakyat.
Lalu, baruna brata. Samudra memiliki wawasan luas, mampu mengatasi setiap gejolak dengan baik, penuh kearifan dan kebijaksanaan. Ia juga memiliki sifat pemaaf, bukan pendendam. Terakhir, agni brata. Pemimpin mesti memiliki sifat mulia dari api yang selalu mendorong rakyatnya memiliki sikap nasionalisme.
Masih banyak falsafah kepemimpinan untuk Raja Jawa, termasuk untuk tidak menjadi suket teki. Rumput yang dianggap hama dan sangat sukar dimusnahkan. Raja suket teki berarti wataknya yang buruk, yang adigang, adigung, adiguno, serakah, nggragas, sulit dihilangkan.
Sekali lagi, hanya Bahlil yang tahu pasti siapa Raja Jawa yang dia maksud. Apakah sang raja bertabiat Astabrata atau suket teki, saya juga tak mengerti.
ACAP kali ada pejabat yang terlibat korupsi, saat itu pula muncul reaksi instan; naikkan saja gaji mereka.
HAMPIR tak ada negara setabah Iran. Dikepung sanksi ekonomi dari berbagai arah mata angin selama berbilang dekade, 'Negeri para Mullah' itu tetap kukuh.
PADA dasarnya manusia ialah makhluk yang tak pernah puas. Ketidakpuasan disebabkan memiliki ambisi yang sering kali melampaui akal sehat sebagai manusia.
PEMBICARAAN seputar syarat calon presiden (capres) bergelar sarjana terus bergulir liar.
Lee sempat cemas. Namun, ia tak mau larut dalam kegalauan.
SEKITAR enam bulan lalu, pada pengujung 2024, Presiden Prabowo Subianto memutuskan untuk membatalkan penaikan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12% untuk mayoritas barang dan jasa.
DI mata pendukungnya, Jokowi sungguh luar biasa. Buat mereka, Presiden Ke-7 RI itu ialah pemimpin terbaik, tersukses, terhebat, dan ter ter lainnya.
SEORANG teman bilang, ‘bukan Gus Ulil namanya bila tidak menyampaikan pernyataan kontroversial’.
ORANG boleh pandai setinggi langit, kata Pramoedya Ananta Toer, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.
IBU Sud dengan nama asli Saridjah Niung menciptakan lagu Tanah Airku pada 1927. Syairnya punya kekuatan magis, 'Tanah airku tidak kulupakan / ’kan terkenang selama hidupku'.
PEKAN lalu, saya menyimak cerita dari dua pedagang mobil bekas dalam kesempatan berbeda.
LEBIH enak mana, jadi menteri atau cukup wakil menteri (wamen)? Menjadi menteri mungkin tampak lebih keren dan mentereng karena ia menjadi orang nomor satu di kementerian.
"TUGAS utama kami adalah mewakili rakyat, jadi tak pantas rasanya jika kami diistimewakan atau mendapatkan banyak fasilitas atau gaji tinggi.''
BERAPA jumlah orang miskin di Indonesia? Jawabnya, bergantung kepada siapa pertanyaan itu ditujukan
PERJUANGAN mengusir penjajah lebih mudah ketimbang melawan bangsa sendiri.
PRESIDEN Prabowo Subianto bertekad kuat, sangat kuat, untuk memberantas korupsi. Tekad itu tersurat tegas dalam pidato, tetapi tertatih-tatih merampas aset maling-maling uang rakyat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved