Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
'SAMPAI kapan mimpi-mimpi itu kita beli
Sampai nanti sampai habis terjual harga diri
Sampai kapan harga-harga itu melambung tinggi
Sampai nanti sampai kita tak bisa bermimpi'.
Iwan Fals menciptakan lagu Mimpi yang Terbeli itu pada 1988. Ketika itu, harga-harga tengah melambung tinggi sehingga masyarakat bawah, yang tidak punya cukup uang, cuma bisa membeli mimpi. Mereka tidak sanggup membeli barang-barang keinginan mereka itu.
Saya mengutip lirik lagu itu untuk melihat kondisi saat ini, 35 tahun kemudian. Tidak semua harga melambung seperti kata Iwan Fals yang memotret suasana 1988. Namun, toh masyarakat bawah belum juga bisa mewujudkan mimpi. Mimpi mereka kian tidak terbeli karena daya beli terus merosot.
Sejumlah analis ekonomi menyebut merosotnya daya beli itu bisa dilihat dari turunnya angka inflasi. Analisis mereka sekaligus mengingatkan agar kita jangan terlampau girang dalam menyikapi inflasi yang rendah sebab inflasi rendah bisa bermakna negatif: turunnya daya beli.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi periode Mei 2023 secara bulanan 0,09%. Angka itu lebih rendah jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Juga lebih rendah daripada bulan sebelumnya yang mencapai 0,25%. Menciutnya inflasi itulah yang oleh ekonom disebut sebagai salah satu tanda daya beli masyarakat melemah.
Penurunan permintaan terjadi khususnya pada barang-barang manufaktur, terutama pakaian dan alas kaki. Komponen yang mengalami permintaan tinggi ialah komponen harga bergejolak, yaitu bahan makanan dan minuman serta makanan dan minuman jadi.
Mengecilnya inflasi tersebut menjadi pola musiman yang kerap terjadi setelah Lebaran. Setelah Lebaran inflasi biasanya selalu drop. Namun, musim kali ini berbeda. Saat Lebaran pada April lalu, angka inflasi juga cuma 0,3%. Padahal, biasanya, di musim Lebaran, inflasi bisa mencapai 0,7%.
Tak pelak, kian terlihat bahwa rendahnya inflasi mencerminkan menurunnya daya beli masyarakat. Dalil ekonomi menyebutkan, jika inflasi inti menurun, salah satunya mengindikasikan tren daya beli masyarakat menurun.
Sebaliknya, jika inflasi inti meningkat, itu menunjukkan tren daya beli masyarakat meningkat. Inflasi inti salah satunya didorong pendapatan dari masyarakat yang meningkat, yang kemudian mendorong aktivitas masyarakat dan perdagangan.
Turunnya daya beli juga tecermin pada merosotnya permintaan. Hal itu tampak dari sampai dengan Lebaran tahun ini <i>demand<p> sangat rendah. Sektor manufaktur, berdasarkan hasil survei purchasing managers' index (PMI) manufaktur Indonesia, menunjukkan tren melambat.
Ada catatan penting dari Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta W Kamdani ihwal tren PMI manufaktur Indonesia yang mengalami perlambatan. Menurut Shinta, itu terjadi karena industri manufaktur belum merasakan adanya peningkatan permintaan pasar domestik yang signifikan pasca-Ramadan dan Idul Fitri.
Hal itu disebabkan efek akumulatif inflasi terhadap daya beli masyarakat dan kurangnya lapangan kerja baru. Inflasi yang agak tinggi saja sudah mengguncang daya beli, apalagi bila ada inflasi tinggi. Namun, kali ini, inflasi yang rendah pun nyatanya belum mampu mengungkit daya beli.
Mimpi kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia mestinya terus-menerus diikhtiarkan dan didekatkan kepada kenyataan oleh negara. Namun, perkara 'hari ini' yang mesti dibereskan 'hari ini', yakni ketimpangan yang tinggi, merosotnya daya beli, dan menyempitnya lapangan kerja, seperti luput dari cawe-cawe serius negara.
Semoga otot-otot negara masih kuat dan sigap membereskan tiga masalah mendesak itu. Banyak yang khawatir otot-otot negara jadi melemah karena terlalu sering dipakai mengurusi soal-soal lain yang jauh dari kepentingan rakyat.
DIPLOMASI itu bukan cuma soal politik. Pun, diplomasi atau negosiasi dagang tidak melulu ihwal ekonomi. Diplomasi dan negosiasi juga soal sejarah, kebudayaan, dan bahkan seni.
PENUNJUKAN seseorang menjadi petinggi badan usaha milik negara alias BUMN tak jarang memantik pertanyaan.
BANTUAN sosial atau bansos pada dasarnya merupakan insiatif yang mulia. Itu ialah instrumen negara untuk melindungi ketahanan sosial ekonomi masyarakat.
ADA pernyataan menggemparkan dari Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi Todotua Pasaribu, pekan lalu.
Kunci dari pemulihan kehidupan berbangsa dan bernegara ini dengan memperkuat etika sesuai TAP MPR Nomor VI/MPR/2001 tentang Etika Kehidupan Berbangsa.
SAYA terperangah ketika mengikuti orasi ilmiah Ulani Yunus. Pidato pengukuhan guru besarnya pada Kamis (3/7) sangat relevan dengan fenomena kekinian, yaitu senja kala dominasi manusia.
"DIA terus melawan. Hingga detik terakhir, saat-saat terakhir, ia melawan. Semoga Tuhan memberi kita kesabaran dan semoga Tuhan mengasihani para martir kita."
MEMBICARAKAN korupsi di negara ini tak pernah ada habisnya. Korupsi selalu menawarkan banyak angle, banyak point of view, banyak sisi yang bisa diberitakan dan dicakapkan.
“NAMA Zarof Ricar paling nyolok. Terima suap biar hukuman ringan. Hukum ternyata soal harga, bukan keadilan.”
Salah satu penyebab deindustrialisasi dini terjadi, kata sejumlah analis, ialah Indonesia sempat terjangkit oleh penyakit dutch disease ringan.
WAJAHNYA tetap semringah meski selama 7 jam sejak pagi hingga sore menghadiri koordinasi pencegahan korupsi di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi pada akhir April lalu.
VOX audita perit, littera scripta manet. Peribahasa Latin itu berarti 'suara yang terdengar itu hilang, sementara kalimat yang tertulis tetap tinggal'.
SELANGKAH lagi, sejarah demokrasi akan dipahat di New York, Amerika Serikat.
ACAP kali ada pejabat yang terlibat korupsi, saat itu pula muncul reaksi instan; naikkan saja gaji mereka.
HAMPIR tak ada negara setabah Iran. Dikepung sanksi ekonomi dari berbagai arah mata angin selama berbilang dekade, 'Negeri para Mullah' itu tetap kukuh.
PADA dasarnya manusia ialah makhluk yang tak pernah puas. Ketidakpuasan disebabkan memiliki ambisi yang sering kali melampaui akal sehat sebagai manusia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved