Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Mimpi SBY

Jaka Budi Santosa Dewan Redaksi Media Group
23/6/2023 05:00
Mimpi SBY
Jaka Budi Santosa Dewan Redaksi Media Group(MI/Ebet)

SETIAP orang pasti pernah bermimpi. Tak cuma mimpi secara harfiah ketika tidur, tetapi juga mimpi dalam arti berangan-angan, berkhayal, berilusi, bermerayan, berasian, atau berdelusi.

Saking akrabnya mimpi dengan manusia, banyak istilah terkait dengannya. Kata orang Jawa, ngimpi kembange wong turu. Kata kita, mimpi adalah bunganya tidur. Yang namanya kembang, kebanyakan pasti cantik, wangi, sedap dipandang dan dirasakan. Tapi, mimpi tidak selamanya mengenakkan. Ada mimpi indah, ada pula mimpi buruk.

Mimpi juga dijadikan bahan kiasan. Sebut saja mimpi di siang bolong, yang artinya berharap pada sesuatu yang mustahil didapat. Kalau dalam bahasa iklan sebuah produk, ngimpiiii....

Belakangan ini, soal mimpi menjadi pembicaraan di seluruh negeri. Adalah Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono yang menjadi atensi. Lewat akun Twitter-nya, @SBYudhoyono, dia menceritakan mimpinya yang bukan sembarang mimpi. ‘Saya bermimpi, di suatu hari Pak Jokowi datang ke rumah saya di Cikeas untuk kemudian bersama-sama menjemput Ibu Megawati di kediamannya. Selanjutnya, kami bertiga menuju Stasiun Gambir’, tulisnya.

"Di Stasiun Gambir, sudah menunggu Presiden Indonesia ke-8 dan beliau telah membelikan karcis kereta api Gajayana ke arah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Karena masih ada waktu, sejenak kami berempat minum kopi sambil berbincang-bincang santai,” kicau SBY lagi.

Kemudian, ketiganya menaiki kereta api tersebut menuju tujuan masing-masing, dan menyapa rakyat dalam perjalanan. Terakhir, SBY menuturkan, dia dan Jokowi berhenti di Solo. SBY kemudian melanjutkan perjalanan ke Pacitan dengan bus. ''Sedangkan Ibu Megawati melanjutkan perjalanan ke Blitar untuk berziarah ke makam Bung Karno.''

Dalam bukunya, Interpretation of Dream (1914), pendiri aliran psikoanalisis asal Austria, Sigmund Freud, menjelaskan bahwa mimpi merupakan jembatan antara dunia eksternal dan perasaan, kesan, maupun keinginan terpendam (terepresi). Mimpi adalah pemenuh keinginan dari apa yang tidak mampu terwujudkan di dunia eksternal.

Jika benar, mimpi SBY punya nilai tinggi. Ia bersentuhan dengan aspek kebangsaan dan kenegaraan. Ada yang menafsirkan, mimpi itu mewakili keinginan Pak SBY untuk kembali bisa rukun dengan Bu Mega.

Rakyat tahu, Bu Mega dan Pak SBY sudah hampir dua dekade tak akur. Banyak yang menduga ada sakit hati yang seolah tak terobati dalam diri Megawati karena merasa dikhianati mantan menterinya itu di Pilpres 2004. Tak sedikit yang menyebut sudah sangat lama SBY ingin memperbaiki hubungannya dengan Megawati, tapi bertepuk sebelah tangan.

Ada pula yang menafsirkan, SBY ingin agar semua pemimpin bangsa bersatu. Megawati, dia, dan Pak Jokowi mungkin beda pandangan, berlainan kepentingan, tetapi semestinya tetap berada di gerbong yang sama, gerbong yang mengangkut kepentingan bangsa dan negara.

Istilah mimpi dalam Islam disebut ar-ru'ya untuk mimpi yang baik dan al-hulm untuk yang buruk. Lalu, di dalam hadis diterangkan pula bahwa mimpi yang baik datang dari Allah, sedangkan mimpi buruk dari setan. Jika memang itu tafsirannya, mimpi SBY berarti mimpi yang baik. Baik, karena dia ingin para pemimpin negeri ini rukun.

Tak usah kita jauh-jauh mencontoh para mantan presiden AS yang tetap berhubungan baik. Puluhan tahun silam, bangsa ini sudah menyediakan banyak teladan betapa menyejukkannya politik persahabatan.

M Natsir dan IJ Kasimo dari sisi politik berlawanan. Natsir tokoh Masyumi, Kasimo tokoh Partai Katolik. Namun, secara pribadi keduanya bersahabat erat, berteman karib. Saat Natal, Natsir selalu berkunjung ke rumah Kasimo. Pun sebaliknya ketika Idul Fitri.

Dua bung, Bung Karno dan Bung Hatta, beda pandangan soal demokrasi hingga berpuncak pada mundurnya Hatta dari posisi wakil presiden pada 1 Desember 1956. Namun, persaudaraan mereka abadi. Bung Hatta-lah yang mewakili keluarga Bung Karno tatkala Guntur Soekarnoputra menikah.

Perseteruan antara Bung Karno dan Hamka amatlah tajam. Tetapi, meski pernah dipenjara, Hamka tetap bersedia menjadi imam salat jenazah Bung Karno. Bung Karno pula yang meminta Hamka menjadi imam salat saat dia berpulang. Tiada dendam, yang menonjol jiwa kenegarawanan.

Sungguh menggembirakan jika mimpi SBY merujuk pada harapan agar semua pemimpin tetap rukun, akur. Tapi ada juga tafsir lain, yakni mimpi itu bisa jadi menyiratkan keinginan SBY untuk menjalin koalisi dengan Megawati dan Jokowi di pilpres demi menghasilkan presiden ke-8 RI.

Salahkah? Tentu tidak. Tapi tidak baik kiranya jika pemimpin bersatu hanya ketika ada kepentingan politik, di kala ada maunya. Kalau demikian, mimpi SBY termasuk mimpi baik atau buruk? Silakan para pembaca menebaknya.



Berita Lainnya
  • Negosiasi Vietnam

    12/7/2025 05:00

    DIPLOMASI itu bukan cuma soal politik. Pun, diplomasi atau negosiasi dagang tidak melulu ihwal ekonomi. Diplomasi dan negosiasi juga soal sejarah, kebudayaan, dan bahkan seni.

  • Akhirnya Komisaris

    11/7/2025 05:00

    PENUNJUKAN seseorang menjadi petinggi badan usaha milik negara alias BUMN tak jarang memantik pertanyaan.

  • Tiga Musuh Bansos

    10/7/2025 05:00

    BANTUAN sosial atau bansos pada dasarnya merupakan insiatif yang mulia. Itu ialah instrumen negara untuk melindungi ketahanan sosial ekonomi masyarakat.

  • Senjata Majal Investasi

    09/7/2025 05:00

    ADA pernyataan menggemparkan dari Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi Todotua Pasaribu, pekan lalu.

  • Beban Prabowo

    08/7/2025 05:00

    Kunci dari pemulihan kehidupan berbangsa dan bernegara ini dengan memperkuat etika sesuai TAP MPR Nomor VI/MPR/2001 tentang Etika Kehidupan Berbangsa.

  • Senja Kala Peran Manusia

    07/7/2025 05:00

    SAYA terperangah ketika mengikuti orasi ilmiah Ulani Yunus. Pidato pengukuhan guru besarnya pada Kamis (3/7) sangat relevan dengan fenomena kekinian, yaitu senja kala dominasi manusia.

  • Dokter Marwan

    05/7/2025 05:00

    "DIA terus melawan. Hingga detik terakhir, saat-saat terakhir, ia melawan. Semoga Tuhan memberi kita kesabaran dan semoga Tuhan mengasihani para martir kita."  

  • Dilahap Korupsi

    04/7/2025 05:00

    MEMBICARAKAN korupsi di negara ini tak pernah ada habisnya. Korupsi selalu menawarkan banyak angle, banyak point of view, banyak sisi yang bisa diberitakan dan dicakapkan.

  • Museum Koruptor

    03/7/2025 05:00

    “NAMA Zarof Ricar paling nyolok. Terima suap biar hukuman ringan. Hukum ternyata soal harga, bukan keadilan.”

  • Deindustrialisasi Dini

    02/7/2025 05:00

    Salah satu penyebab deindustrialisasi dini terjadi, kata sejumlah analis, ialah Indonesia sempat terjangkit oleh penyakit dutch disease ringan.

  • Menanti Bobby

    01/7/2025 05:00

    WAJAHNYA tetap semringah meski selama 7 jam sejak pagi hingga sore menghadiri koordinasi pencegahan korupsi di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi pada akhir April lalu.

  • Cakar-cakaran Anak Buah Presiden

    30/6/2025 05:00

    VOX audita perit, littera scripta manet. Peribahasa Latin itu berarti 'suara yang terdengar itu hilang, sementara kalimat yang tertulis tetap tinggal'.

  • Zohran Mamdani

    28/6/2025 05:00

    SELANGKAH lagi, sejarah demokrasi akan dipahat di New York, Amerika Serikat.

  • Memuliakan yang (tidak) Mulia

    26/6/2025 05:00

    ACAP kali ada pejabat yang terlibat korupsi, saat itu pula muncul reaksi instan; naikkan saja gaji mereka.

  • Daya Tahan Iran

    25/6/2025 05:00

    HAMPIR tak ada negara setabah Iran. Dikepung sanksi ekonomi dari berbagai arah mata angin selama berbilang dekade, 'Negeri para Mullah' itu tetap kukuh.

  • Dunia kian Lara

    24/6/2025 05:00

    PADA dasarnya manusia ialah makhluk yang tak pernah puas. Ketidakpuasan disebabkan memiliki ambisi yang sering kali melampaui akal sehat sebagai manusia.

Opini
Kolom Pakar
BenihBaik