Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Dedolarisasi

Abdul Kohar Dewan Redaksi Media Group
26/4/2023 05:00
Dedolarisasi
Abdul Kohar Dewan Redaksi Media Group(MI/Ebet)

PETA ekonomi dunia terus berubah. Banyak negara bergegas memutar haluan untuk melepaskan diri dari berbagai ketergantungan. Terkini, banyak negara perlahan mulai meninggalkan dolar Amerika Serikat (AS) dan memilih mata uang lain untuk transaksi perdagangan.

Arus besar dedolarisasi terus bergerak tanpa bisa dibendung lagi. Mata uang lokal pun semakin 'merdeka' dan banyak digunakan dalam perdagangan antarnegara. Sejumlah negara mulai 'memerdekakan' mata uang mereka dari simpul dolar AS seperti Tiongkok, Brasil, India, Meksiko, Arab Saudi, juga Indonesia.

Selain itu, ada juga negara tetangga terdekat AS mulai Peru, Bolivia, Paraguay, hingga Argentina yang sudah sejak tahun 2000-an memulai 'diet' terhadap dolar AS. Akibatnya, permintaan terhadap dolar AS terus menurun.

Pada Mei 2021, lembaga keuangan dunia, IMF, mencatat permintaan atas dolar AS oleh bank sentral dunia anjlok ke level terendah dalam 25 tahun. Komposisi dolar AS dalam cadangan devisa global menurun, dari 71% pada 1990-an menjadi 59% pada Mei 2021.

Pada akhir Maret 2023, Tiongkok dan Brasil membuat kesepakatan untuk 'mengesampingkan' dolar AS dalam transaksi perdagangan mereka. Kesepakatan tersebut bernilai sangat besar mengingat total perdagangan kedua negara itu mencapai US$171,49 miliar. Artinya, ada permintaan dolar sebesar US$171 miliar yang hilang dalam perdagangan global.

Tiongkok juga tengah merayu Arab Saudi untuk menggunakan mata uang yuan untuk membeli minyak. Menurut analisis The Wall Street Journal, pembicaraan soal itu sebenarnya sudah terjadi selama enam tahun terakhir. Namun, ketidaksenangan ‘Negeri Raja Salman’ pada komitmen keamanan AS pada kerajaan beberapa tahun terakhir ini membuat pembicaraan dengan Beijing kian gencar.

Jika kerja sama itu disepakati, diperkirakan bisa menggerus permintaan dolar AS lebih dari US$10 miliar. Kontrak Saudi Aramco dengan perusahaan Tiongkok terkait dengan penjualan minyak diperkirakan mencapai US$10 miliar. Maka, petrodolar pun sedikit lagi berubah menjadi petroyuan.

Indonesia juga telah melakukan upaya memutus ketergantungan terhadap dolar AS. Perdagangan Indonesia dengan sejumlah negara mitra kini diupayakan menggunakan pola local currency settlement (LCS). Lalu, apa untungnya bagi Indonesia? Pertama, upaya dedolarisasi ini diharapkan bisa meningkatkan stabilitas nilai tukar rupiah.

Selama ini, banyak faktor membuat naik turunnya dolar AS sulit dikendalikan oleh otoritas moneter. Jika suku bunga bank sentral AS, The Fed, naik, rupiah melemah. Hal tersebut terus-menerus terjadi. Begitu ada pengurangan porsi dolar AS terhadap total transaksi internasional, meskipun saat ini masih kecil, punya andil pada terjaganya kurs rupiah.

Kedua, upaya dedolarisasi juga diharapkan membuat hubungan dagang dengan negara mitra Indonesia, khususnya di ASEAN, bisa lebih erat. Ketika ekonomi domestik AS terguncang, pengalihan minat ekspor ke negara ASEAN dan negara alternatif lainnya lebih mudah. Alhasil, kinerja ekspor kita akan relatif terjaga.

Manfaat ketiga dedolarisasi kita ialah munculnya efisiensi dalam perdagangan. Sebab, para eksportir dan importir akan diuntungkan ketika menggunakan mata uang lokal tanpa perlu menukar dulu ke dolar AS. Bayangkan, selama ini, misalnya, ada eksportir sawit Indonesia menjual sawitnya ke Malaysia.

Sang eksportir sawit menerima pembayaran menggunakan mata uang ringgit. Lalu, mata uang ringgit itu dikonversi ke dolar AS. Dari dolar AS baru dikonversi ke rupiah. Ribet, bukan? Dengan kerja sama LCS Indonesia dengan Malaysia, eksportir RI tak perlu mengonversi ringgit yang telah diterima ke dolar AS terlebih dahulu.

Jalan dedolarisasi sedang dirintis. Tinggal bagaimana otoritas di Republik ini juga bergegas memperluas kerja sama LCS dengan banyak negara di dunia.

Sejauh ini, Bank Indonesia membukukan realisasi LCS sebesar US$957 juta atau sekitar Rp14,2 triliun per Februari 2023. Ada peningkatan, tapi angkanya masih kecil bila dibandingkan dengan skala perdagangan kita.

Maka, porsi transaksi menggunakan LCS seyogianya terus digas agar lebih besar. Sejauh ini masih minim. Dengan Thailand, misalnya, baru 4% dari total ekspor. Apabila porsinya bisa naik hingga 30% dari total ekspor, kata sejumlah analis, bisa menjadikan stabilitas rupiah efektif.

Jika itu tercapai, cita-cita menjadikan rupiah digdaya bukan isapan jempol belaka. Seperti Rhoma Irama dalam penggalan bait lagu Rupiah: 'Memang sungguh luar biasa, itu pengaruhnya rupiah'.



Berita Lainnya
  • Jokowi bukan Nabi

    19/6/2025 05:00

    DI mata pendukungnya, Jokowi sungguh luar biasa. Buat mereka, Presiden Ke-7 RI itu ialah pemimpin terbaik, tersukses, terhebat, dan ter ter lainnya.

  • Wahabi Lingkungan

    18/6/2025 05:00

    SEORANG teman bilang, ‘bukan Gus Ulil namanya bila tidak menyampaikan pernyataan kontroversial’.

  • Sejarah Zonk

    17/6/2025 05:00

    ORANG boleh pandai setinggi langit, kata Pramoedya Ananta Toer, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.  

  • Tanah Airku Tambang Nikel

    16/6/2025 05:00

    IBU Sud dengan nama asli Saridjah Niung menciptakan lagu Tanah Airku pada 1927. Syairnya punya kekuatan magis, 'Tanah airku tidak kulupakan / ’kan terkenang selama hidupku'.

  • Keyakinan yang Merapuh

    14/6/2025 05:00

    PEKAN lalu, saya menyimak cerita dari dua pedagang mobil bekas dalam kesempatan berbeda.

  • Lebih Enak Jadi Wamen

    13/6/2025 05:00

    LEBIH enak mana, jadi menteri atau cukup wakil menteri (wamen)? Menjadi menteri mungkin tampak lebih keren dan mentereng karena ia menjadi orang nomor satu di kementerian.

  • Enaknya Pejabat Kita

    12/6/2025 05:00

    "TUGAS utama kami adalah mewakili rakyat, jadi tak pantas rasanya jika kami diistimewakan atau mendapatkan banyak fasilitas atau gaji tinggi.''

  • Ukuran Kemiskinan\

    11/6/2025 05:00

    BERAPA jumlah orang miskin di Indonesia? Jawabnya, bergantung kepada siapa pertanyaan itu ditujukan

  • Bahlul di Raja Ampat

    10/6/2025 05:00

    PERJUANGAN mengusir penjajah lebih mudah ketimbang melawan bangsa sendiri.

  • Maling Uang Rakyat masih Berkeliaran

    09/6/2025 05:00

    PRESIDEN Prabowo Subianto bertekad kuat, sangat kuat, untuk memberantas korupsi. Tekad itu tersurat tegas dalam pidato, tetapi tertatih-tatih merampas aset maling-maling uang rakyat.

  • Menyembelih Ketamakan

    07/6/2025 05:00

    ADA beberapa hal menarik dari peringatan Hari Raya Idul Adha, selain kebagian daging kurban tentunya.

  • Uji Ketegasan Prabowo

    05/6/2025 05:00

    PRESIDEN Prabowo Subianto kembali melontarkan ancaman, ultimatum, kepada para pembantunya, buat jajarannya, untuk tidak macam-macam

  • APBN Surplus?

    04/6/2025 05:00

    SAYA termasuk orang yang suka mendengar berita baik. Setiap datang good news di tengah belantara bad news, saya merasakannya seperti oase di tengah padang gersang.

  • Pancasila, sudah tapi Belum

    03/6/2025 05:00

    NEGARA mana pun patut iri dengan Indonesia. Negaranya luas, penduduknya banyak, keragaman warganya luar biasa dari segi agama, keyakinan, budaya, adat istiadat, ras, dan bahasa.

  • Arti Sebuah Nama dari Putusan MK

    02/6/2025 05:00

    APALAH arti sebuah nama, kata William Shakespeare. Andai mawar disebut dengan nama lain, wanginya akan tetap harum.

  • Para Pemburu Pekerjaan

    31/5/2025 05:00

    MENGAPA pameran bursa kerja atau job fair di negeri ini selalu diserbu ribuan, bahkan belasan ribu, orang? Tidak membutuhkan kecerdasan unggul untuk menjawab pertanyaan itu.