Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Sorgum Primadona Baru

Gaudensius Suhardi Dewan Redaksi Media Group
06/6/2022 05:00
Sorgum Primadona Baru
Gaudensius Suhardi Dewan Redaksi Media Group(MI/Ebet)

SORGUM memiliki jejak kultural di Flores, Nusa Tenggara Timur. Jejak itu bisa dilacak dalam buku Sorgum: Benih Leluhur untuk Masa Depan karya Ahmad Arif. Disebutkan bahwa posisi sorgum dalam tradisi bertani masyarakat Lamaholot, panen padi harus dimulai dengan ritual memanen sorgum.

Kendati memiliki jejak kultural yang panjang, sorgum sempat terpinggirkan di NTT. Terpinggirkan karena masyarakat setempat diperkenalkan dengan budaya padi.

Kini, sorgum kembali menjadi primadona di NTT. Presiden Joko Widodo melakukan penanaman bibit dan meninjau panen sorgum di Kabupaten Sumba Timur, Kamis (2/6). Presiden mengharapkan tanaman ini dapat menjadi alternatif pangan bagi masyarakat.

Keberadaan pangan lokal diatur secara rinci dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan. Pangan lokal adalah makanan yang dikonsumsi masyarakat setempat sesuai dengan potensi dan kearifan lokal.

Pasal 12 ayat (2) UU 18/2012 menyebutkan pemerintah dan pemerintah daerah bertanggung jawab atas ketersediaan pangan di daerah dan pengembangan produksi pangan lokal di daerah. Menurut ketentuan ayat (3), dalam mewujudkan ketersediaan pangan melalui pengembangan pangan lokal, pemerintah daerah menetapkan jenis pangan lokalnya.

Tepat kiranya program Pemprov NTT yang mengembalikan kejayaan sorgum karena tanaman itu cocok dengan kondisi alamnya yang kering. Anas Zubair dalam bukunya Sorgum, Tanaman Multi Manfaat menyebut keunggulan sorgum jika dibandingkan dengan tanaman lain, yaitu adaptasinya yang luas, tahan akan kekeringan, hemat dalam penggunaan pupuk, hasil produksi tinggi, dan mengandung banyak nutrisi.

Sorgum, kata Anas, merupakan bahan pangan alternatif pengganti karbohidrat. Kandungan karbohidrat mencapai (74,63 gr/100 gr bahan) lebih tinggi daripada gandum (71,97 gr/100 gr bahan) dan peringkat ketiga setelah padi (79,15 gr/100 gr bahan), dan jagung (76,85 gr/100 gr bahan). Karena itulah, sorgum merupakan komoditas penting pada urutan kelima di dunia setelah gandum, beras, jagung, dan barley.

Sungguh tepat instruksi Presiden Jokowi kepada Gubernur NTT Viktor Laiskodat dan Bupati Sumba Timur Khristofel Praing untuk menyiapkan lahan penanaman sorgum.

“Saya tadi memerintahkan kepada Gubernur dan Bupati untuk betul-betul memastikan berapa luasan lahan yang bisa dipakai untuk menanam sorgum ini sehingga kita tidak tergantung sekali pada yang namanya gandum atau tidak tergantung sekali pada yang namanya jagung dari impor,” ucapnya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, pada 2021, nilai impor gandum dan meslin Indonesia tercatat US$3,55 miliar, setara Rp51,45 triliun (kurs 14.500/dolar AS). Sementara itu, hingga Februari 2022, nilai impor gandum Indonesia mencapai Rp9,06 triliun.

Masih berdasarkan data BPS, impor jagung pada 2021 meningkat tipis 15% jika dibandingkan dengan 2020. Pada 2021 dilakukan impor jagung sebanyak 995,99 ribu ton. Adapun nilai impor jagung tersebut sebesar US$297,3 juta atau sekitar Rp4,28 triliun.

Tanaman sorgum di Kabupaten Sumba Timur telah diuji tanam pada lahan seluas 60 hektare (ha) dan menghasilkan minimal 5 ton untuk setiap hektare. Presiden menilai hasil panen ini sangat baik dengan nilai keekonomian yang memadai.

Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Tanaman Pangan siap mendukung program pengembangan sorgum yang dicanangkan Presiden Joko Widodo. Kementan siap mengelontorkan bantuan pengembangan sorgum seluas 300 ha di Kabupaten Sumba Timur.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Nusa Tenggara Timur, Lecky Frederich Koli, menjelaskan bahwa pengembangan 300 ha itu bekerja sama anta-PT Sumba Moelti Agriculture (SMA) dengan kelompok tani sekitar. Masyarakat diberikan kesempatan untuk menggunakan lahan perusahaan sebagai pemberdayaan masyarakat.

Sorgum sesungguhnya sudah mendatangkan devisa. Kementerian Perdagangan bersama PT Astra International Tbk melepas ekspor 10 jenis produk olahan sorgum bernilai Rp700 juta ke Timor Leste dan Malaysia pada 22 Januari 2022.

Kesepuluh produk olahan sorgum yang diekspor, yakni keripik tempe, roll sorgum, puff sorgum, keciput sorgum, stik bawang, beras, tepung, biskuit, gula cair kemasan botol dan saset, serta sendok dan garpu berbahan sorgum yang bisa dimakan.

Hampir semua bagian tanaman sorgum dapat dimanfaatkan mulai biji, tangkai biji, daun, batang, dan akar. Bijinya punya kandungan nutrisi dan daunnya bisa menjadi sumber pakan ternak. Batangnya ialah lumbung bioetanol dan bahan pembuat kertas, batang yang masih muda bisa dibuat sirop karena rasanya manis. Akarnya pun bisa dijadikan jamu. Pantaslah sorgum disebut sebagai primadona baru di negeri ini.



Berita Lainnya
  • Superman Sungguhan

    25/7/2025 05:00

    'Apakah artinya kesenian, bila terpisah dari derita lingkungan. Apakah artinya berpikir, bila terpisah dari masalah kehidupan'.

  • Tom Lembong

    24/7/2025 05:00

    VONIS untuk Thomas Trikasih Lembong dalam kasus korupsi importasi gula disikapi secara berbeda.

  • Tamparan Sahdan

    23/7/2025 05:00

    BANYAK yang bangga dengan Sahdan Arya Maulana, termasuk saya. Di usianya yang masih amat muda, 19, ia berani menolak pemberian uang yang bagi dia kurang pas untuk diterima

  • Keabadian Mahaguru

    22/7/2025 05:00

    IBARAT bunga layu sebelum berkembang, itulah sikap Rektor Universitas Gadjah Mada 2002-2007 Profesor Sofian Effendi terkait dengan dugaan ijazah palsu mantan Presiden Joko Widodo.

  • Macan Kertas Pertimbangan MK

    21/7/2025 05:00

    ANDAI pemohon tidak meninggal dunia, kontroversi soal boleh-tidak wakil menteri (wamen) merangkap jabatan komisaris, termasuk merangkap pendapatan, bisa segera diakhiri.  

  • Debat Tarif Trump

    19/7/2025 05:00

    MANA yang benar: keputusan Amerika Serikat (AS) mengurangi tarif pajak resiprokal kepada Indonesia dengan sejumlah syarat merupakan keberhasilan atau petaka? 

  • Jokowi dan Agenda Besar

    18/7/2025 05:00

    PAK Jokowi, sapaan populer Joko Widodo, tampaknya memang selalu akrab dengan 'agenda besar'.

  • Obral Komisaris

    17/7/2025 05:00

    SANG fajar belum juga merekah sepenuhnya ketika ratusan orang memadati pelataran salah satu toko ritel di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (14/7).

  • Uni Eropa, Kami Datang...

    16/7/2025 05:00

    Bagi kita, kesepakatan itu juga bisa menjadi jembatan emas menuju kebangkitan ekonomi baru.

  • Aura Dika

    15/7/2025 05:00

    TUBUHNYA kecil, tapi berdiri gagah seperti panglima perang yang memimpin pasukan dari ujung perahu yang melaju kencang di atas sungai.

  • Gibran Tuju Papua Damai

    14/7/2025 05:00

    KESIGAPAN Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka patut diacungi dua jempol. Ia menyatakan kesiapannya untuk berkantor di Papua sesuai dengan instruksi Presiden Prabowo Subianto.  

  • Negosiasi Vietnam

    12/7/2025 05:00

    DIPLOMASI itu bukan cuma soal politik. Pun, diplomasi atau negosiasi dagang tidak melulu ihwal ekonomi. Diplomasi dan negosiasi juga soal sejarah, kebudayaan, dan bahkan seni.

  • Akhirnya Komisaris

    11/7/2025 05:00

    PENUNJUKAN seseorang menjadi petinggi badan usaha milik negara alias BUMN tak jarang memantik pertanyaan.

  • Tiga Musuh Bansos

    10/7/2025 05:00

    BANTUAN sosial atau bansos pada dasarnya merupakan insiatif yang mulia. Itu ialah instrumen negara untuk melindungi ketahanan sosial ekonomi masyarakat.

  • Senjata Majal Investasi

    09/7/2025 05:00

    ADA pernyataan menggemparkan dari Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi Todotua Pasaribu, pekan lalu.

  • Beban Prabowo

    08/7/2025 05:00

    Kunci dari pemulihan kehidupan berbangsa dan bernegara ini dengan memperkuat etika sesuai TAP MPR Nomor VI/MPR/2001 tentang Etika Kehidupan Berbangsa.