Headline

Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.

Memuaskan Kerakusan

Abdul Kohar Dewan Redaksi Media Group
26/2/2022 05:00
Memuaskan Kerakusan
Abdul Kohar Dewan Redaksi Media Group(MI/Ebet)

IMAGINE there's no countries.

Nothing to kill or die for.

Imagine no possessions.

No need for greed or hunger.

A brotherhood of man.

Imagine all the people, sharing all the world.

 

(Bayangkan tidak ada negara. Tidak ada yang perlu dibunuh atau berkorban. Bayangkan tidak ada harta benda. Tidak perlu ada yang serakah atau kelaparan. Persaudaraan manusia. Bayangkan semua orang, berbagi seluruh dunia.)

John Lennon menulis lirik lagu Imagine yang potongan baitnya saya kutip ini hanya dalam tempo sekejap. Cuma dalam satu tarikan tulisan alias sekali jadi. Namun, siapa nyana bahwa lagu yang ditulis secara singkat pada 1971 itu bakal abadi, seabadi harapan akan terciptanya perdamaian dunia.

Hari-hari ini, lagu abadi tersebut mulai kerap diputar di berbagai radio. Ia menjadi semacam penyeru agar perdamaian dan persaudaraan antarmanusia segera dikukuhkan, di tengah berkecamuknya perang Rusia-Ukraina. Tidak ada yang diuntungkan oleh perang, bahkan negara yang berperang itu sendiri.

Begitu pula dengan perang Rusia-Ukraina. Korban jiwa mulai berjatuhan. Di Kiev, ibu kota Ukraina, orang-orang mulai kesulitan pangan. Anak-anak kian tercekam ketakutan, setelah mereka belum pulih benar dari deraan pandemi covid-19.

Di Rusia, perekonomian terancam macet. Indeks saham longsor hingga 30%. Rakyat Rusia mesti bersiap kian menahan kepedihan akibat sanksi ekonomi dari sejumlah negara di dunia. Rantai pasokan pangan dipastikan terganggu. Inflasi mulai terkerek tinggi.

Pula, perekonomian dunia yang belum sepenuhnya pulih, bakal terkena imbasnya. Eskalasi konflik antara Rusia dan Ukraina akan berdampak negatif terhadap rantai pasokan komoditas lunak, seperti jagung, gandum, dan barley. Selain itu, rantai pasokan komoditas logam seperti tembaga dan nikel juga terganggu.

Rusia merupakan pengekspor gandum utama dunia. Dikombinasikan dengan Ukraina, kedua negara itu menyumbang sekitar 29% dari pasar ekspor gandum dunia. Bagi Indonesia, gangguan terhadap pasokan pangan ini berpotensi membuat harga pangan berbasis gandum bakal naik. Hal itu bakal menjadi pukulan tambahan, setelah kenaikan harga minyak goreng, gula, dan kedelai akhir-akhir ini.

Betul bahwa dalam waktu singkat, konflik Rusia-Ukraina tidak berdampak signifikan bagi Indonesia. Namun, konflik yang tidak segera dihentikan bisa kian merunyamkan keadaan untuk jangka menengah hingga jangka panjang.

Sejak awal tahun ini saja, harga gandum di perdagangan dunia telah melonjak 12%. Harga jagung berjangka juga melonjak 14,5%. Ada beberapa analisis memprediksi perang yang terjadi di bekas Uni Soviet itu bisa mengerek harga kedua komoditas pangan tersebut hingga 45%.

Belum lagi dampaknya bagi harga minyak dunia. Sejak roket-roket Rusia menghunjam Kiev, harga minyak dunia meroket menembus US$105 per barel dalam kurun kurang dari 24 jam kemudian. Harga tersebut menembus level tertinggi sejak 2014. Kenaikan harga internasional tersebut bakal berdampak pada harga BBM di dalam negeri ataupun subsidi dari pemerintah sebab mayoritas pasokan minyak RI berasal dari impor.

Konflik Rusia-Ukraina juga bisa memicu guncangan nilai tukar rupiah serta indeks harga saham gabungan. Dalam dua hari terakhir, rupiah pun tak kebal melawan fluktuasi nilai akibat ketidakpastian dan spekulasi pasar akan langkah selanjutnya dari Rusia ke Ukraina. Bursa saham RI sempat 'terbakar' pada perdagangan Kamis (24/2), setelah Presiden Vladimir Putin mengabaikan seruan dunia agar tidak menyerang Ukraina. IHSG terkoreksi 2,04%.

Para pelaku perdagangan saham menahan transaksi beli karena melihat perkembangan Rusia dan Ukraina. Pasar khawatir serangan Rusia ke Ukraina akan mengganggu pemulihan ekonomi global.

Ketegangan Rusia-Ukraina juga mengganggu arus perdagangan Indonesia dengan kedua negara tersebut. Eskalasi yang memanas dapat menghambat ekspor Indonesia ke Rusia dan Ukraina. Data Badan Pusat Statistik menunjukkan perdagangan RI dengan Rusia cukup besar. Nilai ekspor Indonesia ke Rusia mencapai US$176,5 juta atau setara Rp2,52 triliun per Januari 2022. Angka itu tumbuh hingga 58,69% jika dibandingkan dengan nilai ekspor per Desember 2021 yang mencapai US$111,2 juta.

Jelas, tidak ada yang diuntungkan dari perang, kecuali pemuas 'rasa lapar' akan pengakuan sebagai 'yang terkuat'. Perang merupakan jalan primitif dari nafsu serakah untuk menaklukkan, menguasai.

Namun, kendati seruan damai terus digemakan, perang tetap saja terjadi. Ini memang membingungkan. Sebingung Kiai Haji Bukhori Masruri, yang menuangkannya dalam lirik lagu Perdamaian, yang dipopulerkan grup kasidah Nasida Ria. Lagu yang dirilis ulang grup Gigi itu juga mulai kerap diputar di radio.

Banyak yang cinta damai, tapi perang makin ramai. Banyak gedung kau dirikan, kemudian kau hancurkan. Bingung-bingung ku memikirnya.



Berita Lainnya
  • Maaf

    14/8/2025 05:00

    KATA maaf jadi jualan dalam beberapa waktu belakangan. Ia diucapkan banyak pejabat dan bekas pejabat dengan beragam alasan dan tujuan.

  • Maksud Baik untuk Siapa?

    13/8/2025 05:00

    ADA pejabat yang meremehkan komunikasi. Karena itu, tindakan komunikasinya pun sembarangan, bahkan ada yang menganggap asal niatnya baik, hasilnya akan baik.

  • Ambalat dalam Sekam

    12/8/2025 05:00

    BERBICARA penuh semangat, menggebu-gebu, Presiden Prabowo Subianto menegaskan akan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

  • Blokir Rekening di Ujung Lidah

    11/8/2025 05:00

    KEGUNDAHAN Ustaz Das’ad Latif bisa dipahami. Ia gundah karena rekeningnya diblokir.

  • Resonansi dari Pati

    09/8/2025 05:00

    Pemimpin dianggap berhasil bila ia mampu memainkan peran sebagai pelayan bagi rakyat.

  • Semakin Dilarang semakin Berkibar

    08/8/2025 05:00

    FENOMENA bendera Jolly Roger yang diambil dari anime One Piece sungguh menarik dan kiranya layak dijadikan kajian.

  • Menerungku Silfester

    07/8/2025 05:00

    KATANYA di negeri ini setiap warga negara sama kedudukannya di depan hukum.

  • Harapan dalam Angka

    06/8/2025 05:00

    PEOPLE use all available information to form rational expectations about the future 

  • Ampun Dah

    05/8/2025 05:00

    USIA 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia sebentar lagi kita rayakan. Sebagian besar rakyat Indonesia menyambutnya dengan sukacita.

  • Amnesti tanpa Amnesia

    04/8/2025 05:00

    BISIK-BISIK tentang orang kuat di pasar gelap peradilan semakin santer.  

  • Abolisi, Amnesti, Rekonsiliasi

    02/8/2025 05:00

    PENGUASA juga manusia. Karena itu, watak kemanusiaan akan muncul seiring dengan berjalannya waktu.

  • Belajar dari Vietnam

    01/8/2025 05:00

    KEKALAHAN tim nasional U-23 dari Vietnam pada laga final Piala AFF U-23 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta,

  • Insinuasi Jokowi

    31/7/2025 05:00

    ENGKAU yang berinsinuasi, engkau yang sibuk mengklarifikasi. Kau yang melempar tuduhan, kau pula yang repot melakukan bantahan.

  • Masih Rojali-Rohana

    30/7/2025 05:00

    TULISAN saya di rubrik Podium edisi Sabtu, 26 Juli 2025, berjudul Rojali-Rohana, memantik sejumlah tanya dari beberapa kawan dan kerabat.

  • Gurita Serakahnomics

    29/7/2025 05:00

    FENOMENA keserakahan dalam menjarah sumber daya ekonomi atau hajat hidup orang banyak sebenarnya bukan perkara baru di Tanah Air.

  • Destinasi Wisata Proyek Mangkrak

    28/7/2025 05:00

    JIKA melintasi Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, hingga Jalan Asia-Afrika, Jakarta Pusat, Anda akan menemukan tiang beton. Terdapat 90 tiang beton yang dibangun sejak 2004.