Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
IMAGINE there's no countries.
Nothing to kill or die for.
Imagine no possessions.
No need for greed or hunger.
A brotherhood of man.
Imagine all the people, sharing all the world.
(Bayangkan tidak ada negara. Tidak ada yang perlu dibunuh atau berkorban. Bayangkan tidak ada harta benda. Tidak perlu ada yang serakah atau kelaparan. Persaudaraan manusia. Bayangkan semua orang, berbagi seluruh dunia.)
John Lennon menulis lirik lagu Imagine yang potongan baitnya saya kutip ini hanya dalam tempo sekejap. Cuma dalam satu tarikan tulisan alias sekali jadi. Namun, siapa nyana bahwa lagu yang ditulis secara singkat pada 1971 itu bakal abadi, seabadi harapan akan terciptanya perdamaian dunia.
Hari-hari ini, lagu abadi tersebut mulai kerap diputar di berbagai radio. Ia menjadi semacam penyeru agar perdamaian dan persaudaraan antarmanusia segera dikukuhkan, di tengah berkecamuknya perang Rusia-Ukraina. Tidak ada yang diuntungkan oleh perang, bahkan negara yang berperang itu sendiri.
Begitu pula dengan perang Rusia-Ukraina. Korban jiwa mulai berjatuhan. Di Kiev, ibu kota Ukraina, orang-orang mulai kesulitan pangan. Anak-anak kian tercekam ketakutan, setelah mereka belum pulih benar dari deraan pandemi covid-19.
Di Rusia, perekonomian terancam macet. Indeks saham longsor hingga 30%. Rakyat Rusia mesti bersiap kian menahan kepedihan akibat sanksi ekonomi dari sejumlah negara di dunia. Rantai pasokan pangan dipastikan terganggu. Inflasi mulai terkerek tinggi.
Pula, perekonomian dunia yang belum sepenuhnya pulih, bakal terkena imbasnya. Eskalasi konflik antara Rusia dan Ukraina akan berdampak negatif terhadap rantai pasokan komoditas lunak, seperti jagung, gandum, dan barley. Selain itu, rantai pasokan komoditas logam seperti tembaga dan nikel juga terganggu.
Rusia merupakan pengekspor gandum utama dunia. Dikombinasikan dengan Ukraina, kedua negara itu menyumbang sekitar 29% dari pasar ekspor gandum dunia. Bagi Indonesia, gangguan terhadap pasokan pangan ini berpotensi membuat harga pangan berbasis gandum bakal naik. Hal itu bakal menjadi pukulan tambahan, setelah kenaikan harga minyak goreng, gula, dan kedelai akhir-akhir ini.
Betul bahwa dalam waktu singkat, konflik Rusia-Ukraina tidak berdampak signifikan bagi Indonesia. Namun, konflik yang tidak segera dihentikan bisa kian merunyamkan keadaan untuk jangka menengah hingga jangka panjang.
Sejak awal tahun ini saja, harga gandum di perdagangan dunia telah melonjak 12%. Harga jagung berjangka juga melonjak 14,5%. Ada beberapa analisis memprediksi perang yang terjadi di bekas Uni Soviet itu bisa mengerek harga kedua komoditas pangan tersebut hingga 45%.
Belum lagi dampaknya bagi harga minyak dunia. Sejak roket-roket Rusia menghunjam Kiev, harga minyak dunia meroket menembus US$105 per barel dalam kurun kurang dari 24 jam kemudian. Harga tersebut menembus level tertinggi sejak 2014. Kenaikan harga internasional tersebut bakal berdampak pada harga BBM di dalam negeri ataupun subsidi dari pemerintah sebab mayoritas pasokan minyak RI berasal dari impor.
Konflik Rusia-Ukraina juga bisa memicu guncangan nilai tukar rupiah serta indeks harga saham gabungan. Dalam dua hari terakhir, rupiah pun tak kebal melawan fluktuasi nilai akibat ketidakpastian dan spekulasi pasar akan langkah selanjutnya dari Rusia ke Ukraina. Bursa saham RI sempat 'terbakar' pada perdagangan Kamis (24/2), setelah Presiden Vladimir Putin mengabaikan seruan dunia agar tidak menyerang Ukraina. IHSG terkoreksi 2,04%.
Para pelaku perdagangan saham menahan transaksi beli karena melihat perkembangan Rusia dan Ukraina. Pasar khawatir serangan Rusia ke Ukraina akan mengganggu pemulihan ekonomi global.
Ketegangan Rusia-Ukraina juga mengganggu arus perdagangan Indonesia dengan kedua negara tersebut. Eskalasi yang memanas dapat menghambat ekspor Indonesia ke Rusia dan Ukraina. Data Badan Pusat Statistik menunjukkan perdagangan RI dengan Rusia cukup besar. Nilai ekspor Indonesia ke Rusia mencapai US$176,5 juta atau setara Rp2,52 triliun per Januari 2022. Angka itu tumbuh hingga 58,69% jika dibandingkan dengan nilai ekspor per Desember 2021 yang mencapai US$111,2 juta.
Jelas, tidak ada yang diuntungkan dari perang, kecuali pemuas 'rasa lapar' akan pengakuan sebagai 'yang terkuat'. Perang merupakan jalan primitif dari nafsu serakah untuk menaklukkan, menguasai.
Namun, kendati seruan damai terus digemakan, perang tetap saja terjadi. Ini memang membingungkan. Sebingung Kiai Haji Bukhori Masruri, yang menuangkannya dalam lirik lagu Perdamaian, yang dipopulerkan grup kasidah Nasida Ria. Lagu yang dirilis ulang grup Gigi itu juga mulai kerap diputar di radio.
Banyak yang cinta damai, tapi perang makin ramai. Banyak gedung kau dirikan, kemudian kau hancurkan. Bingung-bingung ku memikirnya.
TUBUHNYA kecil, tapi berdiri gagah seperti panglima perang yang memimpin pasukan dari ujung perahu yang melaju kencang di atas sungai.
KESIGAPAN Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka patut diacungi dua jempol. Ia menyatakan kesiapannya untuk berkantor di Papua sesuai dengan instruksi Presiden Prabowo Subianto.
DIPLOMASI itu bukan cuma soal politik. Pun, diplomasi atau negosiasi dagang tidak melulu ihwal ekonomi. Diplomasi dan negosiasi juga soal sejarah, kebudayaan, dan bahkan seni.
PENUNJUKAN seseorang menjadi petinggi badan usaha milik negara alias BUMN tak jarang memantik pertanyaan.
BANTUAN sosial atau bansos pada dasarnya merupakan insiatif yang mulia. Itu ialah instrumen negara untuk melindungi ketahanan sosial ekonomi masyarakat.
ADA pernyataan menggemparkan dari Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi Todotua Pasaribu, pekan lalu.
Kunci dari pemulihan kehidupan berbangsa dan bernegara ini dengan memperkuat etika sesuai TAP MPR Nomor VI/MPR/2001 tentang Etika Kehidupan Berbangsa.
SAYA terperangah ketika mengikuti orasi ilmiah Ulani Yunus. Pidato pengukuhan guru besarnya pada Kamis (3/7) sangat relevan dengan fenomena kekinian, yaitu senja kala dominasi manusia.
"DIA terus melawan. Hingga detik terakhir, saat-saat terakhir, ia melawan. Semoga Tuhan memberi kita kesabaran dan semoga Tuhan mengasihani para martir kita."
MEMBICARAKAN korupsi di negara ini tak pernah ada habisnya. Korupsi selalu menawarkan banyak angle, banyak point of view, banyak sisi yang bisa diberitakan dan dicakapkan.
“NAMA Zarof Ricar paling nyolok. Terima suap biar hukuman ringan. Hukum ternyata soal harga, bukan keadilan.”
Salah satu penyebab deindustrialisasi dini terjadi, kata sejumlah analis, ialah Indonesia sempat terjangkit oleh penyakit dutch disease ringan.
WAJAHNYA tetap semringah meski selama 7 jam sejak pagi hingga sore menghadiri koordinasi pencegahan korupsi di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi pada akhir April lalu.
VOX audita perit, littera scripta manet. Peribahasa Latin itu berarti 'suara yang terdengar itu hilang, sementara kalimat yang tertulis tetap tinggal'.
SELANGKAH lagi, sejarah demokrasi akan dipahat di New York, Amerika Serikat.
ACAP kali ada pejabat yang terlibat korupsi, saat itu pula muncul reaksi instan; naikkan saja gaji mereka.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved