Headline

Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.

Membuka Labirin Korona

Abdul Kohar Dewan Redaksi Media Group
26/1/2022 05:00
Membuka Labirin Korona
Abdul Kohar Dewan Redaksi Media Group(MI/Ebet)

PANDEMI covid-19 membuat banyak orang terbelah dalam dua kutub besar saat melihat masa depan, yakni optimisme dan pesimisme. Mereka yang optimistis memandang pandemi korona layaknya kawah candradimuka. Seperti kata Winston Churchill, orang-orang optimistis melihat kesempatan dalam setiap kesulitan.

Pada kutub yang lain, orangorang pesimistis memandang pandemi covid-19 yang tidak berkesudahan dengan murung. Bagi mereka, korona sudah setara labirin, sebuah sistem jalur yang rumit, berliku-liku, serta memiliki banyak jalan buntu. Ia sudah seperti tempat yang digunakan untuk mengurung Minotaur, makhluk mitos Yunani.

Namun, seperti yang kerap diulas di forum ini, harapan akan tumbuh dalam ruang optimisme. Banyak lipatan sejarah kita yang menunjukkan bahwa optimisme itu lebih dari separuh jalan keluar. Sisanya, ikhtiar keras dan cerdas. Modal optimisme membuat kita memenangi pertempuran, bahkan perang besar.

Persis seperti kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus yang yakin pandemi dapat berakhir pada 2022 karena kita sudah memiliki ‘senjatanya’, yakni vaksin. Dia mengatakan pandemi segera berakhir jika kesenjangan distribusi vaksin global dapat lekas diatasi.

Optimisme ‘bersyarat’ itu pula yang terlihat di forum Jumpa Pakar saat perayaan ulang tahun ke-52 harian ini, kemarin. Para ekonom yang hadir memandang kita sudah berada di rel yang benar dalam mengendalikan covid-19. Pandangan ‘benar’ yang dimaksud ialah kebijakan yang mendahulukan pengendalian pandemi ketimbang mengatasi mandeknya ekonomi.

Fithra Faisal Hastiadi, ekonom muda UI, misalnya, menyebutkan bahwa ekonomi akan selamanya mandek selama kita tidak mampu mengendalikan covid-19. Maka, sebut Direktur Eksekutif Next Policy itu, jalan yang ditempuh pemerintah dengan mendahulukan pengendalian pandemi sangat tepat. Kombinasi menginjak gas dan menarik rem terbukti membuat ekonomi kita mulai menggeliat.

Fithra dan lembaganya telah menganalisis seberapa besar dampak covid-19 terhadap perekonomian kita jika dibandingkan dengan sejumlah gangguan ekonomi lain. Di periode awal hingga tengah pandemi, gangguan covid-19 terhadap ekonomi mencapai lebih dari 18%. Angka itu lebih tinggi daripada gangguan ekspor, indeks harga konsumen, fluktuasi harga minyak, dan gangguan ekonomi lainnya yang rata-rata di rentang 9% hingga 14%.

Alhasil, efek pandemi covid-19 terhadap kontraksi pertumbuhan ekonomi kita juga paling tinggi di beberapa kuartal, hingga minus 0,76%. Angka tersebut juga lebih tinggi daripada kontraksi akibat gangguan atas indeks harga konsumen (-0,66%), gangguan ekspor (sekitar -0,48%), dan gejolak harga minyak (membuat kontraksi 0,46%). Maka, harapan akan perbaikan ekonomi yang lebih cerah di tahun ini dan tahun depan kian menemukan pijakan konkret.

Harapan itu serupa dengan optimisme bersyarat dari Dirjen WHO, Tedros Adhanom. Syarat dan ketentuan berlaku itu terletak pada merata atau tidaknya vaksinasi global. Bila kesenjangan vaksinasi covid-19 bisa diatasi pertengahan 2022 ini, pandemi korona amat mungkin bisa diakhiri di penghujung 2022. Rumus itu berlaku pula bagi vaksinasi di Tanah Air.

Jika kita menengok data, hingga pekan ini, Indonesia sudah menyuntikkan vaksin dosis pertama kepada 66% penduduknya, sedangkan untuk vaksin hingga dua dosis, angkanya masih lebih rendah, yakni sekitar 46% dari populasi. Jika melihat tren angka rata-rata vaksinasi harian, amat mungkin syarat kekebalan kelompok 70% warga sudah divaksinasi dua dosis bisa terpenuhi di pertengahan tahun ini.

Optimisme itu berpijak pada fakta bahwa Indonesia masih terus- menerus mendapatkan kiriman vaksin, khususnya dari skema unilateral. Pada saat bersamaan, pengembangan vaksin Merah Putih milik anak negeri juga terus menunjukkan kemajuan. Pada akhir tahun ini ditargetkan sudah mendapatkan izin penggunaan darurat untuk mulai bisa disuntikkan kepada masyarakat.

Jadi, cahaya terang itu sudah kian tampak. Kesempatan kita untuk cepat pulih dan melaju kencang sudah menjelang. Labirin covid-19 sudah bisa kita pecahkan, meski ada sejumlah hal harus kita bereskan. Kita ingin keluar dari jebakan labirin sekaligus selamat karena keluar dari pintu yang benar.



Berita Lainnya
  • Maaf

    14/8/2025 05:00

    KATA maaf jadi jualan dalam beberapa waktu belakangan. Ia diucapkan banyak pejabat dan bekas pejabat dengan beragam alasan dan tujuan.

  • Maksud Baik untuk Siapa?

    13/8/2025 05:00

    ADA pejabat yang meremehkan komunikasi. Karena itu, tindakan komunikasinya pun sembarangan, bahkan ada yang menganggap asal niatnya baik, hasilnya akan baik.

  • Ambalat dalam Sekam

    12/8/2025 05:00

    BERBICARA penuh semangat, menggebu-gebu, Presiden Prabowo Subianto menegaskan akan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

  • Blokir Rekening di Ujung Lidah

    11/8/2025 05:00

    KEGUNDAHAN Ustaz Das’ad Latif bisa dipahami. Ia gundah karena rekeningnya diblokir.

  • Resonansi dari Pati

    09/8/2025 05:00

    Pemimpin dianggap berhasil bila ia mampu memainkan peran sebagai pelayan bagi rakyat.

  • Semakin Dilarang semakin Berkibar

    08/8/2025 05:00

    FENOMENA bendera Jolly Roger yang diambil dari anime One Piece sungguh menarik dan kiranya layak dijadikan kajian.

  • Menerungku Silfester

    07/8/2025 05:00

    KATANYA di negeri ini setiap warga negara sama kedudukannya di depan hukum.

  • Harapan dalam Angka

    06/8/2025 05:00

    PEOPLE use all available information to form rational expectations about the future 

  • Ampun Dah

    05/8/2025 05:00

    USIA 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia sebentar lagi kita rayakan. Sebagian besar rakyat Indonesia menyambutnya dengan sukacita.

  • Amnesti tanpa Amnesia

    04/8/2025 05:00

    BISIK-BISIK tentang orang kuat di pasar gelap peradilan semakin santer.  

  • Abolisi, Amnesti, Rekonsiliasi

    02/8/2025 05:00

    PENGUASA juga manusia. Karena itu, watak kemanusiaan akan muncul seiring dengan berjalannya waktu.

  • Belajar dari Vietnam

    01/8/2025 05:00

    KEKALAHAN tim nasional U-23 dari Vietnam pada laga final Piala AFF U-23 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta,

  • Insinuasi Jokowi

    31/7/2025 05:00

    ENGKAU yang berinsinuasi, engkau yang sibuk mengklarifikasi. Kau yang melempar tuduhan, kau pula yang repot melakukan bantahan.

  • Masih Rojali-Rohana

    30/7/2025 05:00

    TULISAN saya di rubrik Podium edisi Sabtu, 26 Juli 2025, berjudul Rojali-Rohana, memantik sejumlah tanya dari beberapa kawan dan kerabat.

  • Gurita Serakahnomics

    29/7/2025 05:00

    FENOMENA keserakahan dalam menjarah sumber daya ekonomi atau hajat hidup orang banyak sebenarnya bukan perkara baru di Tanah Air.

  • Destinasi Wisata Proyek Mangkrak

    28/7/2025 05:00

    JIKA melintasi Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, hingga Jalan Asia-Afrika, Jakarta Pusat, Anda akan menemukan tiang beton. Terdapat 90 tiang beton yang dibangun sejak 2004.