Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

8 Pakaian Adat Lampung yang Berwarna-warni dan Mewah

MediaIndonesia
03/3/2024 14:05
8 Pakaian Adat Lampung yang Berwarna-warni dan Mewah
pakaian adat lampung(mamikos)

Pakaian adat Lampung memancarkan kesan warna-warni yang eksklusif, mewah dan anggun. Dengan ragam detail hiasan yang mencerminkan kebudayaan tradisional yang kental. 

Hingga kini masyarakat Lampung pun masih melestarikan pakaian adat khasnya dengan cara mengenakannya pada saat acara khusus maupun upacara adat. 

Selain sebagai upaya melestarikan warisan budaya, kebiasaan tersebut juga sebagai simbol status sosial, kebanggaan, dan identitas budaya. Hal ini secara tidak langsung menunjukkan bagaimana masyarakat merawat tradisi dan melestarikan nilai-nilai budaya mereka.

Baca juga : 11 Pakaian Adat Jawa Tengah Sebagai Representasi Budaya Jawa

Ketika melihatnya, kamu pun akan dibuat terkesima oleh keindahannya. Warna-warni yang khas dan hiasan yang megah menarik perhatian, sementara kualitas kain dan keterampilan kerajinan tangan untuk perlengkapan pakaian memberikan kesan yang mewah nan eksklusif. 

Pakaian Adat Lampung Beserta Penjelasannya

Ciri khas yang begitu menonjol membuat pakaian adat Lampung menjadi salah satu warisan budaya yang sangat dihargai dan dihormati di Indonesia.
Inilah beberapa pakaian adat yang memukau dibanggakan sana-sini oleh masyarakat asli, baik saat di Lampung maupun di luar daerah. 

1. Pakaian Pengantin Lampung Pepadun

Baca juga : 8 Pakaian Adat Betawi Beserta Ciri Khas Uniknya

Bicara tentang pakaian adat, sangat erat kaitannya dengan identitas etnis yang mendiami wilayah Lampung sejak lama. Salah satunya Pepadun yang meninggalkan warisan budaya Pakaian Pengantin Lampung yang membuat pemakainya bagaikan Raja dan Ratu di kerajaan.

Pakaian wanita maupun pria sama-sama menarik perhatian. Wanita mengenakan sesapuran, yakni baju kurung tanpa lengan, dari bahan satin berwarna putih yang diberi hiasan rumbai pada bagian bawah. 

Sedangkan pengantin pria mengenakan baju kemeja putih berlengan panjang, celana panjang hitam, dan kain tumpal yang menyerupai kain sarung sebatas lutut berwarna merah. 

Baca juga : 5 Senjata Tradisional Lampung Populer yang Wajib Kamu Ketahui

2. Pakaian Pengantin Lampung Saibatin

Masyarakat Lampung yang mengenakan Pakaian Pengantin Saibatin adalah mereka yang menetap di daerah pesisir pantai. Kelompok masyarakat tersebut masih terbagi menjadi kelompok yang lebih kecil.

Hal yang paling membedakan antara pakaian pengantin Pepadun dan Saibatin terletak pada warna bahan songket dan mahkota yang dikenakan wanita. Saibatin berwarna Merah, sedangkan Pepadun berwarna putih. Namun, Pepadun tampak lebih mewah dengan ukurannya yang melebar ke samping.

Baca juga : 11 Pakaian Adat Bali dan Ciri-cirinya

Adapun pakaian yang dikenakan oleh wanitanya yaitu kebaya lengan panjang dengan hiasan di bagian depan, belakang baju, dan pergelangan tangan. Kemudian, baju diberi payet-payet bunga tanjung. Dan mengenakan selendang yang diselempangkan di atas bahu kanan, serta dililitkan di pinggang.

Untuk pengantin pria mengenakan kemeja merah lengan panjang, dengan hiasan yang sama dengan wanita. Serta bawahan sarung Batumpal dan Limar sebagai pelengkap.
Seiring waktu, pakaian pernikahan baik dari Saibatin maupun Pepadun dimodifikasi menyesuaikan selera masyarakat. Warna baju tidak selalu seperti yang berlaku di adat Lampung, dan yang laki-laki tidak mengenakan baju.

3. Pakaian Upacara Adat Kawai Balak

Baca juga : 7 Pakaian Adat Aceh Beserta Ciri Khasnya

Selain pakaian pengantin, Lampung memiliki pakaian khusus untuk upacara adat yang juga dibanggakan masyarakat. Namanya adalah kawai balak. Berupa kimono terbuat dari bahan kain yang dibedakan sesuai status penggunanya. 

Tak luput celana panjang dan kemeja yang digunakan sebagai pelengkap kimono. Aksesoris tambahan seperti kopiah balak, serta kain tumpal pun turut digunakan untuk membuat tampilan semakin sopan dan bersahaja.

Dahulu, pakaian ini dikenakan oleh para tetua masyarakat pada waktu upacara pengambilan gelar. Lalu, istrinya akan mengenakan pakaian yang sesuai dengan aturan adat, yaitu mengenakan baju kurung dari bahan sutra, dengan kanduk tuho dan tapis tuha.

Baca juga : Angkat Tema Budaya Pengantin Palembang, Pameran GPI Kembali Digelar

4. Tuguk Maduaro 

Artis Nikita Willy pernah mengenakan busana ini pada momen spesialnya. Tepatnya pada saat menggelar pengajian syukuran kehamilannya. 

Nikita terlihat semakin cantik dan anggun mengenakan kain sulam adat Lampung sebagai selendang untuk menutupi kepala yang dinamakan maduaro.

Baca juga : GPI Kenalkan Pernikahan Adat Lampung Pesisir

Busana ini terdiri dari tiga bagian, yakni baju, kain, dan tuguk maduaro itu sendiri. Baju wanita bermodel kebaya lengan panjang dengan bawahan kain tapis. Kemudian maduaro disampirkan dari bahu ke dada.

Untuk pria, mengenakan celana dan kemeja. Sarung tumpal dikenakan 3/4 panjang kaki, dan selendang diselempangkan dari bahu kanan ke pinggang kiri.

Yang dipakai Nikita Willy bersama suaminya, berbeda jauh daripada ketentuan adat asli yang memang ditujukan untuk upacara adat. Meskipun begitu, nilai budaya aslinya masih sangat terlihat dan ditampilkan secara apik.

Baca juga : Temu Karya Tata Rias Pengantin Lestarikan Warisan Budaya Bangsa

5. Baju Teluk Belanga

Pakaian-pakaian upacara adat yang sudah kami sebut di nomor 2 dan 3 dipakai oleh tetua adat. Sedangkan Teluk Belanga, khusus dikenakan oleh laki-laki selain tetua, dan sudah berstatus menikah.

Setelan Teluk Belanga biasanya berwarna gelap. Sarung songket digunakan pada bagian luar celana sebatas lutut, serta ikat pujuk membentuk segitiga sebagai kopiah.

Baca juga : LKP Rias Pengantin Berperan Dalam Pelestarian Budaya

Sedangkan pasangannya juga mengenakan pakaian khusus. Berupa baju beludru warna hitam diberi hiasan sulam benang emas pada kerah dan pinggir bagian depan dan bawah. Tidak lupa kain sarung dari bahan kapas, serta kanduk yang membentuk kapal.

6. Kain Tapis

Sebagai warisan budaya yang sangat bernilai, kain tenun Lampung dibagi menjadi beberapa jenis, yang salah satunya ialah Kain Tapis. Masyarakat beradat Pepadun pewaris dari jenis kain ini.

Baca juga : GMC Bangkitkan Kesadaran Generasi Muda Lampung akan Kebudayaan Indonesia

Kain Tapis diturunkan secara turun temurun dan kini sudah banyak dipasarkan di luar daerah, bahkan internasional. Motif kain ini sangat beragam, terdiri dari desain geometris dan naturalis.

Di balik keindahannya yang menawan, terdapat fungsi sosial yang perlu dipatuhi oleh masyarakat. Sehingga, ketika kain tapis dipakai secara sembarangan akan terkena teguran, bahkan sangsi. 

Namun, di era sekarang, fungsi-fungsi ekonomi dan estetika lebih berperan, sementara fungsi sosial tadi mengalami pergeseran. Mengingat kain ini diperjualbelikan secara bebas, dan menjadi warisan budaya yang dilestarikan. 

Baca juga : Kain Sulam Jelujur Pesawaran Akan Ikuti New York Indonesia Fashion Week 

7. Kain Kapal

Kain Kapal termasuk ke dalam pakaian adat bangsawan, serta menyimbolkan hubungan ikatan kekerabatan.

Jika melihat motifnya, cenderung mencerminkan budaya maritim Lampung. Terdapat motif fisik kapal, unsur geometris dengan warna lembut dan cerah, serta motif hias pembingkai berupa hewan dan manusia.

Baca juga : Koalisi Tradisi Kebaya Dukung Jalur Single Nation 

Di masa lalu, kain ini dikenakan saat melakukan upacara kelahiran maupun perkawinan. Juga digunakan sebagai penutup atau pembungkus, alas kepala dan tempat duduk, sapu tangan mempelai pengantin, hingga dibentangkan di dinding.

8. Kain Selendang

Presiden Indonesia ke-7, yakni Jokowi sering mengenakan pakaian khas suatu daerah ke sejumlah acara-acara bergengsi negara. Pakaian adat Lampung salah satunya, termasuk kain selendang yang dipertontonkan dengan bangga olehnya.

Baca juga : Nama Pakaian Adat dari 34 Provinsi di Indonesia

Lampung memiliki puluhan koleksi Kain Selendang yang dipadupadankan oleh masyarakat beradat Pepadun maupun Saibatin.

Beberapa di antaranya yaitu selendang limar, selendang dewangga, dan selendang batik. Masing-masing berciri khas unik dan bernilai kental budaya.

Dari yang sudah kami sebutkan di antaranya, Pakaian Pengantin Lampung Pepadun, Pakaian Pengantin Lampung Saibatin, Pakaian Upacara Adat Kawai Balak, Tuguk Maduaro, Baju Teluk Belanga, Kain Tapis, Kain Kapal, dan Kain Selendang merupakan identitas budaya masyarakat etnis Lampung. 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Esa tanjung
Berita Lainnya