Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
DIREKTORAT Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi terus mendorong lembaga kursus dan pelatihan (LKP) rias pengantin untuk berperan dalam menjaja kelestarian budaya. LKP diminta tidak hanya berperan mencetak tenaga-tenaga rias pengantin semata, tetapi juga menjaga dan melestarikan budaya Indonesia di bidang tata rias pengantin.
Direktur Kursus dan Pelatihan Ditjen Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek, Wartanto saat membuka "Wonderful Wedding-Temu Mantu Massal 2022' di Gedung Smesco, Jakarta, Senin (12/12) mengatakan keberagaman seni tata rias pengantin Indonesia saat ini merupakan peninggalan nenek moyang dan mahakarya yang sangat berharga. Ia mengatakan, lomba rias pengantin daerah yang melibatkan para perias pengantin dari berbagai daerah merupakan upaya pelestarian sekaligus sosialisasi tradisi budaya kepada masyarakat, khususnya generasi muda.
"Dengan kegiatan ini, kita berarti sedang nguri-uri budaya, yang diharapkan akan muncul ahli-ahli rias pengantin yang penuh kreativitas sekaligus untuk melestarikan tradisi riasan pengantin ini,” kata Wartanto.
Dikatakan, selama ini Ditjen Pendidikan Vokasi berkomitmen mendukung lahirnya ahli-ahli rias pengantin melalui sejumlah program, seperti program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) maupun Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) di bidang tata rias pengantin, baik tata rias pengantin tradisi maupun tata rias pengantin modifikasi. Dari 180 gaya tata rias pengantin daerah yang sudah dibakukan, saat ini baru 25 yang sudah dimodifikasi.
"Jangan berhenti melakukan inovasi dan juga sosialisasi sehingga seni tata rias pengantin ini bisa terus berkembang dan melayani kebutuhan masyarakat,” ujarnya seraya menekankan inovasi yang dilakukan tetap harus berpegang dan tidak melenceng dari pakem tradisi yang ada.
Pemilik LKP Joko Parikesit, Joko yang menjadi salah satu peserta mengatakan untuk menjadi perias pengantin jelas diperlukan ilmu khusus yang bisa didapat melalui jalur pendidikan formal maupun nonformal seperti LKP.
“Perias pengantin itu ada ilmunya, ada aturannya. Bukan hanya sekadar make up saja,," kata Joko yang membawa beberapa peserta didiknya dari Bojonegoro untuk mengikuti lomba.
Ketua Umum Katalia, Siti Kundari Mulyono, mengatakan Wonderful Wedding 2022 merupakan kegiatan dalam rangka memperingati Hari Ibu dan “National Wonderful Wedding”. Acara bertajuk Mantu Massal itu diikuti 110 pasangan pengantin duafa yang telah terdaftar di Dinas Sosial dan juga 110 perias pengantin modifikasi.
"Selain mengangkat dan melestarikan budaya bangsa, kegiatan ini juga bertujuan untuk memperkenalkan sejarah dan budaya daerah kepada generasi muda, khususnya terkait riasan pengantin. Kami juga ingin memberi motivasi kepada generasi muda untuk mencintai budaya lokal rias pengantin,” katanya. (RO/OL-15)
TEMA bunga pada desain gaun pengantin masih menjadi primadona sampai saat ini. Bunga yang memiliki arti positif seperti keindahan, kasih sayang, cinta hingga kebahagiaan.
Polda Metro Jaya mengungkap kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di wilayah Pejaten dan Cengkareng. Modus para tersangka yakni menikahkan wanita Indonesia dengan warga negara Cina.
PENELITI Pusat Riset Bahan Baku Obat dan Obat Tradisional (PRBBOT) BRIN Suharmiati mengungkapkan khasiat ramuan tradisional Madura baik untuk kesehatan perempuan.
Dekorasi yang terinsipirasi serial The Bridgerton, penggunaan aksesori unik, serta gaun simpel nan elegan menjadi bagian dari tren acara pernikahan terkini.
BKKBN menegaskan pemerintah tidak mendukung gerakan seks bebas
Mahar sebagai bukti bahwa sang mempelai pria secara jujur dan serius ingin menikahi wanita dan berniat berbuat baik kepada calon istrinya kelak.
Program pelatihan dari International Center for Land Policy Studies and Training (ICLPST) bukan sekadar pendidikan kebijakan pertanahan dan pajak, melainkan perjalanan lintas budaya.
Era Soekamto mengatakan akan terus melestarikan dan mempromosikan batik melalui karya-karya rancangannya sebagai seorang desainer serta menghadirkan platform Nusantara Wisdom.
DESAINER dan pelestari warisan budaya Indonesia, Era Soekamto telah menerima penghargaan dari UNESCO atas komitmennya yang berkelanjutan dalam melestarikan budaya
Penguatan identitas sebagai sebuah bangsa juga mampu menumbuhkan kohesi sosial yang bisa menjadi pendorong untuk mengakselerasi proses pembangunan.
ADA hal yang menarik dalam penyelenggaraan Indonesia Fashion Week 2025. Desainer fesyen, Eni Joe, menjadikan ajang tersebut sebagai ruang edukasi budaya.
Lebih dari sekadar pertunjukan mode, TGC dikenal sebagai acara hiburan terbesar yang memadukan fesyen, musik, budaya pop, dan selebritis dari berbagai bidang dalam satu panggung yang sama.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved