Tolak Budaya Seks Bebas, BKKBN Tegaskan Penyaluran Kontrasepsi Harus Tepat Sasaran

Putra Ananda
07/8/2024 23:13
 Tolak Budaya Seks Bebas, BKKBN Tegaskan Penyaluran Kontrasepsi Harus Tepat Sasaran
kegiatan Jajaki, Layani, dan Input Data ke dalam Elsimil bagi Calon Pengantin (Jalin Catin)(Dok)

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menegaskan pemerintah tidak mendukung gerakan seks bebas. Kepala BKKBN Dokter Hasto menyebut penyaluran alat kontrasepsi yang diatur dalam PP Kesehatan harus dilakukan dengan tepat sasaran. . 

Hal tersebut disampaikan Dokter Hasto saat menyampaikan paparannya pada kegiatan Jajaki, Layani, dan Input Data ke dalam Elsimil bagi Calon Pengantin (Jalin Catin), bertempat di Aula Pendopo Kota Subulussalam, Provinsi Aceh. 

"Remaja itu memang unik. Remaja yang menjelang nikah harus ingat, Undang-Undang itu di perbolehkan beli alat kontrasepsi dengan anak umur 15, 16, 17 asalkan sudah menikah. Maka dari itu yang diberikan alat kontrasepsi jangan yang masih SMP dan belum menikah. Yang diperbolehkan beli alat kontrasepsi sebetulnya harus disesuaikan dengan norma agama juga. Yang mau nikah berjanji sebelum sah jangan melakukan hubungan seks," tegas Dokter Hasto dikutip Rabu (7/8). 

Baca juga : Komisi X Kecam Terbitnya Aturan Penyediaan Alat Kontrasepsi bagi Siswa Sekolah

"Laki-laki mudah sekali terangsang karena pandangan. Maka, jagalah aurat para perempuan apalagi yang masih muda-muda. Pesan saya tutuplah aurat," pesannya.

Ia juga mengatakan bahwa  volume otak manusia  mempengaruhi keadaan otaknya. Semakin lengkap terbentuk dengan baik akan semakin cerdas. "Maka,  kita siapkan hal itu sedari arau sesudah menikah. Bahkan sebelum nikah atau 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) harus sudah kita siapkan," ujarnya.

Dokter Hasto mengucapkan terimakasih dan apresiasinya kepada kepala puskesmas yang ada di Kota Subulussalam yang telah memeriksa kesehatan para calon pengantin (catin) sebelum menikah. 

Baca juga : Perbanyak Keluarga Berkualitas, BKKBN Optimalkan Program Pembangunan Keluarga

Ia juga menghimbau agar para catin juga mengkonsumsi makanan bergizi seimbang. "Daging sapi dan lele lebih baik lele karena protein lele lebih tinggi dari daging sapi. Omega 3 nya dan DHA nya lebih tinggi dari daging sapi yang mengandung lemak jenuh. Ingat ya semua ikan sangat baik," ucapnya.

Tak lupa Dokter Hasto juga mengingatkan bahwa catin harus belajar dan memperhatikan panjang badan anak. "Nanti kalau punya anak usia tiga tahun gendut, jangan gembira kalau panjang/tingginya tidak sesuai dengan umurnya," tambahnya.

Pada kesempatan ini, Dokter Hasto juga berpesan agar para perempuan jangan melakukan hubungan seksual saat menstruasi, karena alat kelamin tidak ada yang bersih. "Kalau masih mens lalu hubungan seks dan pada saat kontraksi, puncaknya, darah menstruasi itu akan naik kembali." 

Baca juga : Anda Berencana Menikah? Ini Beberapa Hal yang Harus Anda Perhatikan

"Kalau sebelum nikah mensnya tidak sakit dan setelah nikah menjadi sakit, jangan-jangan anda sudah pernah hubungan seks pada saat  mensnya belum bersih. Itulah kenapa agama melarang pada saat nifas tidak boleh berhubungan seks. Ternyata clear, akan menimbulkan penyakit, salah satunya endometriosis," ujar dokter Hasto.

Pada hari yang sama Dokter Hasto juga sekaligus menyaksikan Pengukuhan Dewan Pengurus Cabang Ikatan Penyuluh Keluarga Berencana Indonesia (DPC-IPeKB) Kota Subulussalam Masa Bakti Tahun 2024-2028, yang beranggotakan  38 orang. 

Dokter Hasto juga melakukan  peninjauan ke lokasi pemeriksaan calon pengantin, serta melakukan peletakan batu pertama pembangunan fasilitasi sarana air bersih bagi masyarakat. Terutama bagi keluarga berisiko stunting di wilayah Kampung Tangga Besi,  Kecamatan Simpang Kiri, Kota Subulussalam. (Z-8)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda
Berita Lainnya