Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Perbanyak Keluarga Berkualitas, BKKBN Optimalkan Program Pembangunan Keluarga

M. Iqbal Al Machmudi
20/6/2024 14:21
Perbanyak Keluarga Berkualitas, BKKBN Optimalkan Program Pembangunan Keluarga
Petugas memeriksa berkas di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, Banten, Jumat (1/2/2024).(ANTARA/SULTHONY HASANUDDIN)

REKTOR Universitas Yarsi Fasli Jalal mengatakan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) harus memaksimalkan program pembangunan keluarga untuk menciptakan lebih banyak keluarga berkualitas. Karena itu, profiling keluarga harus disampaikan oleh lembaga tersebut kepada masyarakat, khususnya elemen terkait.

Profiling dimaksud, dicontohkan adalah keluarga rentan. Profil-profil keluarga seperti ini harus disampaikan oleh BKKBN. Fasli juga memberikan perhatian ekstra terhadap kelompok kegiatan Tribina BKKBN. Ada Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR) dan Bina Keluarga Lansia (BKL).

"Program Tribina BKKBN itu masih relevan saat ini. Ketiganya punya konteks yang semakin kuat sekarang, walau kegiatan ini di era saya dulu pernah saya coba tandemkan dengan posyandu yang program keduanya mirip-mirip," kata Fasli, Kamis (20/6).

Baca juga : Stunting Tertinggi di NTB, Lombok Tengah Sasar Calon Pengantin

Kegiatan pengasuhan balita dengan dinamikanya berada di bawah program BKKBN. Sementara posyandu berkaitan dengan pemberian gizi dan pemeriksaan kesehatan balita. Sejalan dengan konstelasi pembangunan nasional yang bergerak dinamis, kedua pendekatan itu semakin merekat.

"Kini ada stunting di mana segala komponen bangsa berkolaborasi memperkuat penanganannya, untuk menjadikan keluarga bermutu. Melalui keluarga bermutu tidak akan ada kelahiran yang berpotensi melahirkan anak stunting," ujar Fasli.

Ia mengatakan, hal terpenting yang harus dilakukan BKKBN adalah bagaimana membentuk keluarga berkualitas, dengan menyiapkan calon pengantin. Apalagi, BKKBN telah memiliki power ke arah sana karena telah mendapatkan mandat dari Presiden, dengan landasan regulasi Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.

Baca juga : Yang Mau Menikah di Kota Padang Wajib Tahu Syarat Ini

Mandat tersebut melandasi kerja yang harus dijalankan BKKBN. Di antaranya penyiapan calon pengantin, 60 hari sebelum menikah calon pengantin harus mendaftar atau mengisi aplikasi Elsimil, dan dalam 90 hari puskesmas melakukan pemantauan terhadap calon pengantin, pendampingan hingga konseling.

Peran KUA juga penting alam upaya membangun keluarga yang baik. Ia berharap intervensi yang dilakukan BKKBN bersama mitra kerjanya akan menghadirkan semakin banyak keluarga baru yang lebih berketahanan dan kokoh. Baik kokoh dalam kesehatan gizi maupun mental.

"Sementara dogma-dogma keagamaan, harus dikaitkan secara kontekstual. Selain pesan agama yang wajib dilakukan KUA, juga hendaknya pesan-pesan yang disampaikan lebih kontekstual bagaimana peluang untuk menjadi keluarga berkualitas," jelasnya.

Dengan lahirnya keluarga-keluarga baru yang lebih kokoh dan berketahanan, Masyarakat siap menyongsong Indonesia Emas 2045, saat genap 100 tahun usia Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya