Headline
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
MENTERI Kebudayaan Fadli Zon menekankan pentingnya Indonesia menemukan kembali identitas kebangsaannya melalui dialektika kebudayaan yang selama ini membentuk sejarah bangsa.
Berbicara dalam forum GREAT Lecture bertajuk Polemik Kebudayaan Manusia Indonesia: Dunia Baru dan Kebudayaan Baru di Jakarta, Kamis (14/8), Fadli menilai sejarah perdebatan intelektual Indonesia, dari polemik kebudayaan 1930-an antara Sutan Takdir Alisjahbana dan Sanusi Pane hingga pertarungan ideologis antara Manifes Kebudayaan dan Lekra pada 1960-an, adalah warisan intelektual penting.
“Yang utama bukan menang atau kalah, melainkan pergulatan pemikiran itu sendiri. Harus ada reinventing Indonesia’s identity, penemuan ulang jati diri Indonesia,” tegasnya.
Fadli menyoroti kekayaan budaya Indonesia yang menurutnya tak tertandingi. Ia menyebut telah mengunjungi 101 negara, namun tak menemukan negara lain dengan keragaman budaya sebanding. Indonesia tercatat memiliki 2.213 warisan budaya tak benda, meski baru 16 yang diakui UNESCO mulai dari wayang, batik, keris, hingga jamu dan reog.
Ia juga mengingatkan amanat Pasal 32 Ayat 1 UUD 1945 yang menegaskan peran negara dalam memajukan kebudayaan nasional di tengah peradaban dunia, serta pentingnya menjaga kebebasan masyarakat dalam mengembangkan budaya.
“Budaya kita sangat tua, tapi kini narasinya dibungkam. Padahal, peradaban kita sudah lebih dulu global,” ujarnya, mengacu pada temuan arkeologis seperti Homo erectus berusia 1,8 juta tahun dan lukisan gua tertua di dunia dari Muna dan Maros. “Kita ini melting pot sejak dulu. Nusantara bukan tujuan, tapi titik keberangkatan globalisasi.”
Ketua Dewan Direktur GREAT Institute Syahganda Nainggolan menambahkan bahwa elite politik harus memahami budaya lokal di wilayahnya. Ia menyayangkan minimnya diskusi budaya di ruang publik, terutama di media. “Kalau pembicaraan budaya berhenti, kita bisa kehilangan nilai keadaban,” ujarnya, menyoroti kegagalan struktur negara memahami kultur masyarakat.
Sosiolog, Okky Madasari menekankan pentingnya menengok wajah generasi muda Indonesia yang kini kosmopolitan, kreatif, dan kritis. “Mereka bukan hanya pengguna budaya global, tapi juga penantangnya,” katanya. Ia mendukung penulisan ulang sejarah Indonesia, namun menegaskan bahwa proses itu harus melibatkan publik, akademisi, dan sastrawan, bukan dimonopoli pemerintah.
“Yang paling penting adalah kebebasan berbicara dan berkebudayaan. Jangan ada pembungkaman. Jangan ada narasi tunggal,” tegas Okky.
Sementara itu, peneliti GREAT Institute Hanief Adrian memperkuat pernyataan Fadli dengan menyebut kejayaan masa lalu seperti Sriwijaya dikenal sebagai Zabazh di Afrika yang memperkenalkan budaya emas dari Sumatra ke Afrika, lalu ke Eropa dan Arab.
“Kita perlu keberanian untuk mengklaim sejarah kita sendiri. Jika tidak, orang lain yang akan menulisnya, dan kita hanya akan jadi objek,” tandasnya. (Cah/P-3)
Keberadan Candi Cangkuang dan makam embah dalem Arief Muhammad dapat menjadi bagian literasi tentang masa lalu sekaligus destinasi wisata kebudayaan.
MENTERI Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon mengatakan Presiden Prabowo Subianto belum mengetahui soal penetapan Hari Kebudayaan Nasional pada 17 Oktober
KETUA DPR RI Puan Maharani meminta Menteri Kebudayaan Fadli Zon untuk menjelaskan penetapan Hari Kebudayaan pada 17 Oktober.
MENTERI Kebudayaan, Fadli Zon, mengharapkan agar melalui buku sejarah dapat menemukan kembali jati diri bangsa.
MENTERI Kebudayaan Fadli Zon memastikan penulisan ulang sejarah Indonesia akan terus dilanjutkan, meski sejumlah pihak meminta agar program tersebut dihentikan.
Melalui perhelatan bertajuk Pusparagam, Cikini 82 resmi diluncurkan kembali sebagai simpul budaya yang terbuka bagi seniman, komunitas, dan masyarakat luas.
Gempa Rusia magnitudo 8.8 guncang Kamchatka! Ketahui fakta dan daftar 7 gempa terbesar di dunia, termasuk Valdivia dan Tohoku.
Daftar gempa bumi terbesar di dunia, magnitudo, lokasi, dan dampaknya. Pelajari fakta menarik tentang gempa bumi!
MENEMUKAN kembali identitas Indonesia, demikian ide penulisan sejarah yang diusung oleh Kementerian Kebudayaan dengan melibatkan 113 sejarawan dan arkeolog.
ANGGA Dwimas Sasongko bersama Visinema Pictures meneruskan ambisinya untuk menggarap film epik tentang Pangeran Diponegoro berjudul Perang Jawa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved