Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
MENTERI Kebudayaan, Fadli Zon, mengharapkan agar melalui buku sejarah dapat menemukan kembali jati diri bangsa. Ia menjelaskan tentang penulisan ulang sejarah dan pembaruan dalam penulisan sejarah nasional yang menurutnya pekerjaan rumah besar Bangsa Indonesia.
Menurutnya hingga kini, Indonesia belum secara sistematis mendokumentasikan perjalanan bangsanya setelah reformasi.
"Terakhir, Buku Sejarah Nasional Indonesia disusun pada 1970-an oleh tim di bawah pimpinan Prof. Soekanto, sementara karya Indonesia dalam Arus Sejarah yang terbit pada 2012 belum mencakup perkembangan politik dan sosial dari era BJ Habibie hingga Joko Widodo," kata Fadli Zon dalam keterangannya, Minggu (6/7).
Selain ketertinggalan pembaruan, perspektif penulisan sejarah juga masih dipengaruhi sudut pandang kolonial.
"Kita perlu menggeser cara pandang tersebut ke arah yang lebih Indonesiasentris,” ujarnya.
Ia mencontohkan bagaimana Belanda menyebut agresi militer mereka sebagai aksi polisionil, sementara bagi bangsa Indonesia, itu jelas merupakan bentuk penjajahan.
Fadli Zon menjelaskan, menulis sejarah tidak hanya soal pencatatan peristiwa, tetapi juga bagian penting dari membangun identitas nasional. Dalam konteks ini, muncul seruan untuk melakukan menemukan kembali jati diri bangsa melalui narasi sejarah yang berpijak pada pengalaman dan karakter Indonesia sendiri.
"Sudah saatnya kita menulis ulang sejarah Indonesia bukan hanya sebagai catatan, tapi sebagai landasan untuk membentuk generasi yang memahami siapa dirinya dan ke mana bangsanya akan menuju," ujar politisi Partai Gerindra tersebut.
Direktur Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi Kementerian Kebudayaan, Restu Gunawan, menyampaikan bahwa sejarah tidak sekedar hanya hafalan dan lain sebagainya.
"Tapi kita punya ide-ide kreatif yang sebenarnya memiliki banyak peluang. Oleh karena itu, mari kita manfaatkan peluang itu sebaik mungkin," pungkasnya. (Iam/M-3)
Menurut Arif, kendati Presiden Prabowo mungkin sudah mendapat laporan garis besar, isi atau substansi sejarah yang akan ditulis ulang belum tentu dipahami secara penuh.
Situs Gunung Padang merupakan situs megalitik tertua di Indonesia
Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyatakan komitmen Indonesia dalam mempererat hubungan sejarah dan budaya kedua negara yang telah terjalin sejak masa Kekaisaran Ottoman dan Kesultanan Aceh.
Sebagai Direktur Jenderal, Hilmar telah menorehkan sejumlah prestasi. Salah satu pencapaian utamanya adalah repatriasi artifak lokal Indonesia dari Belanda.
Para pelaku budaya menggalang dukungan melalui petisi dari agar Hilmar Farid menjadi menteri kebudayaan dalam kabinet Prabowo Subianto.
Omnibus law kebudayaan dibutuhkan, sehingga UU kebudayaaan menjadi satu.
Sekretaris Lembaga Adat Melayu Negeri Serumpun Sebalai itu juga memandang kehadiran Kementerian Kebudayaan sebuah keharusan bagi bangsa Indonesia yang memiliki beragam budaya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved