Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
MENTERI Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon mengatakan Presiden Prabowo Subianto belum mengetahui soal penetapan Hari Kebudayaan Nasional pada 17 Oktober. Alasannya, dia belum lapor dan bertemu dengan Kepala Negara.
"Jadi saya juga belum lapor sama beliau ya," ujar Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (17/7).
Fadli mengatakan penetapan hari penting tak perlu lapor ke Presiden karena hanya masalah biasa. Dia juga menekankan bahwa penetapan tanggal 17 Oktober sebagai Hari Kebudayaan Nasional juga bukan karena bertepatan dengan hari lahir Presiden Prabowo.
"Karena memang ini nggak ada kaitannya dengan beliau gitu ya," ucap Fadli.
Tanggal 17 Oktober, kata Fadli, diambil dari hari lahir semboyan Bhineka Tunggal Ika. Usulan ini juga datang dari sejumlah seniman hingga maestro yang tergabung dalam Garuda 9 Plus.
"Ini Bhineka Tunggal Ika. Jadi enggak ada kaitannya dengan hari lahirnya Pak Prabowo," ujar Fadli. (P-4)
Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menegaskan, pertemuan Presiden Prabowo dengan Pengurus DPP Golkar menunjukkan soliditas koalisi dalam mendukung program prioritas pemerintah.
PRESIDEN Prabowo Subianto mendukung perkembangan government technology (GovTech) serta inisiatif pengembangan gen bank untuk menjaga plasma nutfah Indonesia.
DPP Partai NasDem menerima kunjungan silaturahmi dari DPP PKS di NasDem Tower, Jakarta, Rabu (27/8/2025).
KETUA Umum MUI Anwar Iskandar bersama Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Noor Achmad secara resmi meluncurkan buku tentang kiprah keislaman Prabowo.
Hasan kemudian bicara mengenai alokasi anggaran untuk Kementerian Haji dan Umrah. Ia mengatakan persoalan anggaran tentu akan disiapkan.
Prabowo belum mau menyebutkan kapan pengisian kursi wakil menteri ketenagakerjaan itu akan diumumkan.
KETUA DPR RI Puan Maharani meminta Menteri Kebudayaan Fadli Zon untuk menjelaskan penetapan Hari Kebudayaan pada 17 Oktober.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved