Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
PARA pengerajin kain sulam jelujur yang berada di Desa Sungai Langka, Gedongtataan, Kabupaten Pesawaran, Lampung bangga hasil kerajinan yang selama ini mereka produksi akan tampil di New York Indonesia Fashion Week.
Salah satu perwakilan pengrajin, Yeni Kustiawati mengatakan, biasanya sulam jelujur hanya digunakan untuk pajangan. Namun, seiring perkembangan zaman dan adanya dukungan serta pembinaan dari Pemprov Lampung dan Pemkab Pesawaran, pajangan tersebut disulap menjadi memiliki barang yang memiliki harga jual.
"Kain sulam jelujur merupakan bagian dari sebuah peristiwa sejarah transmigrasi pertama di Indonesia pada tahun 1905 di Kabupaten Pesawaran. Di mana pada waktu itu meninggalkan rekam jejak dan warisan wastra Lampung yaitu kain tenun dengan teknik jelujur yang membentuk keragaman motif serta gambaran peristiwa yang terjadi pada sejarah transmigrasi saat itu," kata Yeni, melalui keterangannya, Sabtu (10/9).
Yeni mengatakan, setelah mengetahui adanya warisan wastra yang ada di Kabupaten Pesawaran, pemerintah setempat langsung memberikan pembinaan kepada para penerajin dan membantu dalam memasarkan sulam jelujur kepada masyarakat luas. Tak hanya itu, sulam jelujur juga dapat tampil di New York dan mampu menembus pasar dunia dan dikenal sampai luar negeri.
"Kami sangga bangga dan berterimakasih kepada ibu Nanda, Bapak Dendi dan mas Aris selaku desainer, yang sudah membawa hasil kerajinan kami ke New York Indonesia Fashion Week di Amerika," kata dia.
Baca juga : Kincir Angin dan Panel Surya Buka Asa Daerah Terpencil
"Disini kami juga ingin mengucapkan terimakasih kepada ibu Riana Sari Arinal dan Yayasan Pertiwi Indonesia, yang telah ikut membantu memberikan pembinaan dan ikut mengembangkan sulam jelujur, sampai karya kami dikenal masyarakat luas bahkan sampai luar negeri," katanya.
Yeni mengatakan saat ini produksi kerajinan sulam jelujur sudah bervariasi. Selain busana, ada juga kain sarung, peci, tas dan lain lain. Ia menjelaskan pasar sulam jelujur dimulai dari Pesawaran, lalu ke Jakarta, Bali, Lombok, Bandung sampai ke mancanegara seperti Uni Emirat Arab, Kroasia, Belanda dan saat ini di New York.
Ia berharap para pengrajin terus mendapat dukungan dari pemerintah dan para investor agar dapat membuka lapangan pekerjaan yang lebih luas.
"Kami juga berharap dapat berkiprah secara langsung di mancanegara dengan tujuan untuk mendapatkan motivasi yang lebih dan mendapatkan ilmu agar kami lebih kreatif", tutupnya. (OL-7)
Selama dua hari pelaksanaan, Festival Pesenggiri menampilkan beragam pertunjukan seni tradisional yang dikemas dalam format berbeda, dan mengundang banyak pengunjung ke lokasi acara.
Kasus curanmor yang ditangani Polres Tanggamus pada Mei 2025, secara tidak terbuka membuka tabir jaringan besar industri rumahan senpi rakitan dan jual beli amunisi ilegal.
Pesenggiri Festival 2025 menggabungkan pameran karya seni tapis kuno dengan berbagai aktivitas kreatif lainnya.
Tercatat lebih dari 4.000 peserta dari berbagai kalangan mulai dari masyarakat umum, TNI/Polri, hingga para penyandang disabilitas turut ambil bagian dalam Bhayangkara Run 2025.
Inisiatif ini hadir untuk mendukung organisasi masyarakat sipil (CSO) yang dipimpin dan berfokus kepada pemuda dalam membangun perdamaian di Lampung berbasis budaya.
Program pelatihan dari International Center for Land Policy Studies and Training (ICLPST) bukan sekadar pendidikan kebijakan pertanahan dan pajak, melainkan perjalanan lintas budaya.
Era Soekamto mengatakan akan terus melestarikan dan mempromosikan batik melalui karya-karya rancangannya sebagai seorang desainer serta menghadirkan platform Nusantara Wisdom.
DESAINER dan pelestari warisan budaya Indonesia, Era Soekamto telah menerima penghargaan dari UNESCO atas komitmennya yang berkelanjutan dalam melestarikan budaya
Penguatan identitas sebagai sebuah bangsa juga mampu menumbuhkan kohesi sosial yang bisa menjadi pendorong untuk mengakselerasi proses pembangunan.
ADA hal yang menarik dalam penyelenggaraan Indonesia Fashion Week 2025. Desainer fesyen, Eni Joe, menjadikan ajang tersebut sebagai ruang edukasi budaya.
Lebih dari sekadar pertunjukan mode, TGC dikenal sebagai acara hiburan terbesar yang memadukan fesyen, musik, budaya pop, dan selebritis dari berbagai bidang dalam satu panggung yang sama.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved