Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Novak Djokovic Mengaku Masih Trauma Usai Dideportasi dari Australia

Basuki Eka Purnama
07/1/2025 07:51
Novak Djokovic Mengaku Masih Trauma Usai Dideportasi dari Australia
Petenis Serbia Novak Djokovic(X @DjokerNole)

NOVAK Djokovic mengatakan dia masih mengalami trauma ketika berkunjung ke Melbourne, tiga tahun usai dia dideportasi karena melanggar aturan covid-19 Australia.

Djokovic, yang menolak mendapatkan vaksinasi covid-19, dicabut visanya oleh pemerintah Australia dengan alasan kesehatan dan melanggar aturan yang berlaku.

Dia ditahan di hotel imigrasi selama lima hari saat mengajukan banding atas keputusan itu dan akhirnya diusir dari 'Negeri Kangguru' itu sehingga absen di ajang Australia Terbuka 2022.

Djokovic kembali ke Melbourne pada tahun sebelumnya, usai aturan covid-19 dilonggarkan dan menjadi juara di turnamen Grand Slam itu untuk kali kesepuluh.

Kini, petenis Serbia berusia 37 tahun itu kembali ke Australia untuk mengikuti Australia Terbuka 2025, yang akan dimulai pada Minggu (12/1).

"Di beberapa kesempatan terakhir saya kembali ke Australia, melewati pemeriksaan paspor dan imigrasi, saya masih merasakan trauma tiga tahun lalu," ujar Djokovic dalam wawancara dengan surat kabar Melbourne, Herald Sun.

"Trauma itu masih ada ketika saya melewati pemeriksaan paspor, waspada jika ada petugas imigrasi yang mendekat."

"Saat paspor saya diperiksa, saya waswas apakah mereka akan kembali menahan saya atau mengizinkan saya masuk? Saya masih merasakan hal itu," lanjutnya.

"Djokovic kemudian menambahkan, "Saya tidak mendendam. Buktinya, saya langsung kembali ke sini setahun kemudian dan menjadi juara." (bbc/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya