Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
SERUAN penolakan kehadiran organisasi masyarakat (ormas) Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya yang dipimpin Hercules Rosario de Marshall makin kuat.
Di tengah kekisruhan ini, beredar surat pernyataan dari DPP Partai Gerindra yang menyatakan Ketua Umum Prabowo Subianto mengundurkan diri dari kepengurusan GRIB Jaya. Presiden ke-8 RI ini menegaskan tidak terlibat dalam segala kegiatan yang dilakukan GRIB Jaya di tingkat pusat hingga daerah.
Surat dengan kop DPP Partai Gerindra tersebut bernomor 01-0212/B/DPP-Gerindra/2022 dengan perihal surat pernyataan. Isi surat tersebut berbunyi:
Bersama dengan surat ini, saya H.Prabowo Subianto menyatakan mengundurkan diri dari kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB/GRIB Jaya).
Serta tidak terlibat dalam segala kegiatan yang dilakukan oleh GRIB/GRIB Jaya dari tingkat pusat hingga daerah. Demikian pernyataan ini saya buat untuk digunakan sebagaimana mestinya.
Surat ini ditandatangani langsung oleh Prabowo Subianto. Dalam tanggal surat tersebut tertera 6 Januari 2022.
Sebelumnya juga beredar masif video di media sosial yang merekam bendera Partai Gerindra yang terpasang pada acara pelantikan GRIB Bali. Dalam kesempatan itu, Hercules Rosario de Marshall dan Sekretaris Jenderal, Zulfikar, secara resmi melantik Yosef Nahak sebagai Ketua DPW Provinsi Bali.
Terkait keberadaan bendera Partai Gerindra, pengurus DPD Gerindra Bali angkat bicara. Secara tegas, Sekretaris Partai I Kadek Budi Prasetya alias Rambo menyatakan tak ada afiliasi partai dengan ormas GRIB.
“Terkait foto dan isu lainnya, kami tidak mengetahui lokasi tersebut. Yang jelas, Partai Gerindra tidak pernah berafiliasi dengan ormas GRIB,” kata I Kadek Budi Prasetya alias Rambo seperti dikutip dari situs resmi Partai Gerindra Bali.
Dia mengatakan, Gerindra Bali bersahabat dengan semua ormas yang memiliki ideologi yang baik dan berlandaskan Pancasila. Namun tak pernah terafiliasi langsung ormas GRIB.
Wakil rakyat Bali di DPD RI, Ni Luh Djelantik, juga menyuarakan penolakan terhadap GRIB di Bali. Menurut wanita yang akrab disapa Mbok Ni Luh, Bali sudah memiliki pecalang, Baladika, Laskar Bali, dan GP Ansor yang selama ini menjaga kedamaian Bali.
"Senator NI LUH DJELANTIK menolak tegas ormas GRIB. Bali sudah punya Pecalang, Baladika, Laskar Bali, PBB, GP Ansor. Sudah cukup untuk menjaga, mengayomi dan membela Bali dan rakyat Bali," tulis Ni Luh Djelantik dalam akun Instagram @niluhdjelantik, Selasa 6 Mei 2025.
Pemerintah Provinsi Bali melalui Wakil Gubernur Bali Giri Prasta juga menyampaikan menolak kehadiran ormas dari luar Bali. Menurut mantan Bupati Badung dua periode ini, Bali sudah punya aparatur negara TNI, Polri, dan pecalang yang menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat di Bali.
Selain itu, kata dia, sudah ada keputusan Pemprov Bali terkait Bantuan Keamanan Desa Adat (Bankamda). Wadah ini merupakan kolaborasi TNI, Polri, dan aparat penegak hukum lainnya bersama tokoh masyarakat adat dan pecalang dalam menjaga keamanan di Bali.
"Inilah yang harus menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat Bali.
Prinsipnya kalau dengan ormas dari luar Bali untuk menjaga keamanan ketertiban saya kira tidak perlu, karena sudah ada," tegasnya. (OL/E-4)
Pemerintah daerah agar memastikan pembentukan Satgas Ormas di seluruh kabupaten/kota dan rutin mengevaluasi kinerjanya.
Tim Unit Ranmor dan Tim Opsnal Unit Reskrim Polsek Bantar Gebang menangkap kedua pelaku pada 19 Juli 2025
Rakornas ini sebagai bagian dari rangkaian menuju Musyawarah Besar (Mubes) Ormas MKGR 2025 yang akan diselenggarakan di Jakarta, pada 29–31 Agustus mendatang.
Kemendagri membenarkan adanya aturan yang melarang organisasi masyarakat (ormas) untuk mengenakan seragam yang menyerupai TNI atau Polri.
Para pelaku dijerat dengan Pasal 368 KUHP terkait pemerasan, dengan ancaman hukuman 9 tahun penjara.
SOSIOLOG Universitas Nasional (Unas) Nia Elvina mengatakan pemerintah perlu mengevaluasi kembali keberadaan organisasi masyarakat (ormas) yang ada saat ini.
Tradisi balapan kerbau khas Kabupaten Jembrana tersebut diikuti 246 peserta untuk melestarikan warisan budaya pertanian serta sebagai ajang promosi pariwisata.
saat ini belum ada panduan lengkap dan khusus dari jurnalis untuk menulis tentang HIV Aids dan Narkoba sehingga kerap muncul stigma terhadap penderita HIV
DALAM rangka memperingati Hari Ulang Tahun Republik Indonesia yang ke-80, Mercure Bali Sanur Resort mengadakan kegiatan istimewa berupa pelepasan 80 ekor tukik (anak penyu)
Bagi para anggota Paskibraka, tugas di HUT ke-80 RI menjadi pengalaman berharga sekaligus momentum kebangsaan.
Arya Wibawa melihat Kelurahan Pemecutan memiliki potensi untuk mendukung pengembangan Kawasan Heritage Gajah Mada sebagai kawasan cagar budaya.
Bali saat ini hanya membutuhkan tenaga pembangkit listrik dari gas atau LNG. Ia menyebutkan beberapa alasan kenapa Bali sangat membutuhkan pembangkit dari gas.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved