Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Awas, Enam Daerah di Jawa Tengah Berpotensi Alami Cuaca Ekstrem Menurut Prakiraan Cuaca BMKG

Akhamd Safuan
14/10/2024 08:07
Awas, Enam Daerah di Jawa Tengah Berpotensi Alami Cuaca Ekstrem Menurut Prakiraan  Cuaca BMKG
Cuaca berawan di Gunung Cengklik, Blora pada Senin (14/10)(MI/Akhmad Safuan)

CUACA ekstrem yakni hujan lebat disertai angin kencang dan sambaran petir berpotensi terjadi di enam daerah di Jawa Tengah sore hingga awal malam Senin (14/10), warga berada di pegunungan bagian tengah, dataran tinggi dan Jawa Tengah bagian timur digarap waspada ancaman bencana hidrometeorologi.

Pagi hingga siang sebagian besar daerah di Jawa Tengah cerah dan berawan dan tidak ada tanda-tanda akan turun hujan, namun Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan hujan dengan intensitas ringan-lebat cukup merata berpotensi turun pada sore hingga awal malam di sebagian besar daerah.

Bahkan potensi cuaca ekstrem kembali berpotensi terjadi di enam daerah terutama di kawasan pegunungan bagian tengah, dataran tinggi dan Jawa Tengah bagian timur, sehingga menjadi ancaman munculnya bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor dan angin ribut. "Diminta warga berada di kawasan itu waspada," kata Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang Risca Maulida Senin (14/10).

Baca juga : Info BMKG: Sebagian Besar Wilayah Indonesia Hujan Ringan pada Minggu

Berdasarkan pengamatan cuaca Senin (14/10) pukul 05.30 WIB, lanjut Risca Maulida, enam daerah kembali berpotensi dilanda cuaca ekstrem yakni hujan lebat dapat disertai angin kencang dan sambaran petir yakni Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Purwodadi, Blora dan Temanggung.

Daerah berpotensi hujan ringan-sedang, menurut Risca Maulida, diperkirakan turun di Purwokerto, Kebumen, Purworejo, Karanganyar, Sragen, Ungaran, Kajen, Slawi dan Bumiayu, sedangkan ujan ringan juga akan mengguyur daerah Cilacap, Mungkid, Boyolali, Rembang, Pati, Kudus, Jepara, Demak, Kendal, Batang, Pemalang, Brebes, Magelang, Surakarta, Salatiga, Semarang, Pekalongan, Tegal, Majenang dan Ambarawa.

Angin pada umumnya bertiup dari barat laut ke timur berkecepatan 5-25 kilometer per jam, ungkap Risca Maulida, suhu udara berkisar 18-35 derajat celcius dan kelembaban udara berkisar 45-95 persen "Ketinggian gelombang di seluruh perairan menurun yakni perairan utara 0,2-1,25 meter dan perairan selatan Jawa Tengah 0,5-2 meter," tambahnya.

Baca juga : Hujan Ekstrem Ancam 10 Kota Besar, Berikut Prakiraan BMKG Selasa 10 September 2024

Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah Muhammad Chomsul secara terpisah mengatakan memasuki musim penghujan dan kembali muncul cuaca ekstrem, telah dilakukan pemetaan daerah rawan bencana hidrometeorologi, sehingga dikakukan upaya pencegahan sedini mungkin dengan berkoordinasi antar lintas sektoral serta daerah rawan 

Berdasarkan pemetaan tersebut, menurut Muhammad Chomsul, daerah perlu mewaspadai titik rawan  bencana seperti banjir, longsor maupun angin ribut, seperti daerah langganan banjir yang rutin menyambangi setiap tahunnya yakni Kota Semarang, Demak, Pati, Kudus, Pekalongan, Klaten dan Banyumas.

Ancaman bencana banjir di Kota Semarang dan Demak, ujar Muhammad Chomsul, selain karena  berada di dataran rendah juga akibat luapan sungai, sedangkan  Pati, Kudus, Grobogan, Brebes,Pekalongan, Klaten dan Banyumas bencana banjir lebih dikarenakan sungai yang meluap "Seperti Klaten akibat meluapnya Sungai Dengkeng," tambahnya.

Potensi bencana longsor di Jawa Tengah, ungkap Muhammad Chomsul, pada umumnya terjadi di kawasan pegunungan, dataran tinggi dan tebing curam yakni di  Kabupaten Banjarnegara, Wonosobo, Karanganyar, Purworejo, Kebumen, Magelang hingga Temanggung. (H-2)
 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya