Headline
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.
MINYAK goreng Minyakita dan beras SPHP di Kota Bengkulu, Bengkulu, hilang dipasaran selama dua pekan terakhir.
Joko, 49, pedagang bahan pokok di Pasar Panorama, Kota Bengkulu, mengatakan, bahan pokok seperti minyak goreng merek Minyakkita untuk kemasan botol dan plastik ukuran satu liter hilang dipasaran.
"Minyak goreng yang dijual pedagang saat ini merupakan minyak goreng merek lain bukan Minyakkita," katanya.
Baca juga : Harga Beras Melejit, Pemkot Bandung Segera Adakan Operasi Pasar
Minyakkita, lanjut dia, yang ada dipasaran saat ini hanya kemasan bantal yang pasokannya terbatas
Hilangnya minyak goreng tersebut, akibat pasokan dari Bulog yang belum didistribusikan ke pasar.
Selain itu, beras SPHP juga hilang dipasaran hampir dua pekan terakhir.
Baca juga : Beras SPHP Bulog di Bengkulu Langka Sejak Sepekan Terakhir
Dani, 51, penjual beras di Kelurahan Surabaya, Kota Bengkulu, mengatakan, beras SPHP di Kota Bengkulu, langka dipasaran sejak sepekan terakhir atau menjelang Pemilu.
"Penjual beras SPHP di Kota Bengkulu, telah mengajukan pembelian beras tersebut ke Bulog Bengkulu, sejak sepekan lalu namun beras belum ada," katanya.
Biasanya, lanjut dia, untuk mendapatkan beras SPHP para pedagang yang menjadi mitra Bulog harus mengajukan pembelian terlebih dahulu.
Baca juga : Airlangga Hartarto: Beras SPHP Dinaikkan dari 150 Ribu Ton menjadi 250 Ribu Ton
Setelah mengajukan, maka Bulog akan mengeluarkan rekomendasi pengambilan beras di gudang Bulog.
Selanjutnya, beras tersebut didistribusikan ke sejumlah mitra Bulog di Kota Bengkulu.
"Akibat kelangkaan beras SPHP pembeli harus membeli beras premium yang semakin mahal," imbuhnya.
Baca juga : Bulog Sebar 4.000 Ton SPHP ke Ritel Modern di Jakarta dan Pasar Induk Cipinang
Saat ini, kata dia, beras yang dijual bukan beras SPHP melainkan beras dari Provinsi Lampung, yang dijual Rp15 ribu per kilogram atau Ro25 per cupak dengan berat 1,6 kilogram.
Menjelang pemilu, harga beras di sejumlah pasar di Kota Bengkulu, Bengkulu, terus naik selama beberapa bulan terakhir. (Z-5)
Baca juga : Harga Beras Mahal, Dirut Bulog Sebut tidak Ada Penyesuaian HET
SATGAS Pangan Kepolisian Daerah (Polda) Kalimantan Selatan berhasil membongkar peredaran minyak goreng merek Minyakita palsu di wilayah Kalsel.
160 ton Minyak Goreng dan Gula kemasan telah ludes diserap masyarakat dalam programĀ Gerakan Pangan Murah (GPM) PalmCo.
Para pedagang pun mengeluhkan bahwa harga modal minyak goreng yang mereka dapatkan sudah mencapai Rp 15.000, sehingga sulit menjual sesuai HET tanpa mengurangi keuntungan yang minimal.
Pada kemasannya tertera 1 liter. Tapi setelah dicek isinya hanya 800 mililiter. Terjadi kekurangan takaran sekitar 200 mililiter
DITRESKRIMSUS Polda Metro Jaya mengungkap dugaan praktik kecurangan dalam produksi minyak goreng MinyaKita di Cipondoh Tangerang.
Kemendag mengimbau para pelaku usaha pengemas (repacker) minyak goreng Minyakita untuk mematuhi ketentuan.
Sedangkan beras SPHP ada subdisi dari pemerintah. Artinya, masyarakat harus menebus pembelian beras tapi dengan harga terjangkau.
Perum Bulog diminta mempercepat operasi pasar, khususnya untuk menyalurkan beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) setelah maraknya beras oplosan
Bulog melakukan operasi pasar karena terdapat beberapa daerah yang mengalami kenaikan harga pangan.
pemerintah perlu juga menganalisa penyebab terjadinya pelanggaran pengoplosan beras.
Peringatan ini didasari oleh investigasi Satgas PanganĀ terhadap dugaan pelanggaran sejumlah produsen besar yang diduga mengedarkan beras tidak sesuai standar mutu dan takaran.
Pemerintah Bakal Gelontorkan Bantuan Pangan ke 18,27 Juta KPM dan SPHP hingga Desember
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved