Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
BERAS Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Bulog di Kota Bengkulu, Bengkulu, langka di pasaran sejak sepekan terakhir.
Dani, 51, penjual beras di Kelurahan Surabaya, Kota Bengkulu, mengatakan, beras SPHP di Kota Bengkulu, langka di pasaran sejak sepekan terakhir atau menjelang Pemilu.
"Penjual beras SPHP di Kota Bengkulu, telah mengajukan pembelian beras tersebut ke Bulog Bengkulu, sejak sepekan lalu namun beras belum ada," katanya.
Baca juga : Harga Beras di Solo Menggila, Pasokan Beras SPHP Susah Didapat
Bisanya, lanjut dia, untuk mendapatkan beras SPHP para pedagang yang menjadi mitra Bulog harus mengajukan pembelian terlebih dahulu.
Setelah mengajukan, maka Bulog akan mengeluarkan rekomendasi pengambilan beras di gudang Bulog.
Selanjutnya, beras tersebut didistribusikan ke sejumlah mitra Bulog di Kota Bengkulu.
Baca juga : Harga Beras Melambung, Gagal Panen dan Pemilu jadi Pemicunya
"Akibat kelangkaan beras SPHP pembeli harus membeli beras premium yang semakin mahal," imbuhnya.
Saat ini, kata dia, beras yang dijual bukan beras SPHP melainkan beras dari Provinsi Lampung, yang dijual Rp15 ribu per kilogram atau Ro25 per cupak dengan berat 1,6 kilogram.
Menjelang pemilu, harga beras disejumlah pasar di Kota Bengkulu, Bengkulu, terus naik selama beberapa bulan terakhir.
Baca juga : Bulog Kalsel Menerima 3.500 Ton Beras Impor
Menjelang Pemilu, harga beras disejumlah pasar di Kota Bengkulu, Bengkulu, terus naik dan semakin mahal selama beberapa bulan terakhir akibat keterbatasan hasil produksi beras lokal. (Z-4)
Cabai rawit hijau mengalami kenaikan harga dari sebelumnya Rp40 ribu per kilogram kini dijual Rp50 ribu per kilogram.
Harga sayuran, di antaranya seluruh jenis cabai, harganya turun.
Harga beras sudah cukup stabil. Tapi dengan memasukinya musim panen padi yang diperkirakan bulan ini, kami harapkan harganya bisa kembali normal.
Beras kualitas premium kini dijual Rp15 ribu/kg dari sebelumnya Rp13 ribu. Sementara beras medium, kini dijual Rp13 ribu dari sebelumnya Rp11 ribu.
Tingginya harga beras mengakibatkan masyarakat mengurangi pembelian karena mereka lebih tertarik membeli beras yang harganya murah
DUA hari menjelang Pemilu 2024, harga beras di Kota Bandung Jawa Barat (Jabar) mengalami kenaikan yang signifikan.
Badan Pangan Nasional (Bapanas) berkomitmen terus membantu pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di sektor pangan lokal.
Pengaruh El-Nino membuat masa panen di Kabupaten Kuningan yang seharusnya dilakukan Maret mundur sebulan.
Pemerintah daerah perlu turun tangan. Salah satunya berkoordinasi dengan pemerintah desa untuk menginventarisasi lulusan sekolah yang belum mendapatkan pekerjaan.
Dengan inovasi benih, tidak ada alasan salah satu tanaman pangan tidak bisa ditanam di satu daerah karena kondisi geografisnya.
Pada gelaran itu disiapkan berbagai komoditas seperti beras, telur ayam, dan cabai merah. Harganya lebih murah dibanding di pasaran.
Keterbatasan lahan sejatinya tidak harus jadi kendala bagi Kota Sukabumi bisa meningkatkan produksi pangan lokal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved