Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
HARGA beras di pasar pasar se-Solo Raya telah menyentuh rekor tertinggi melampaui harga Lebaran tahun lalu, mulai sepekan menjelang Pemilu 2024. Harga beras baik medium maupun premium mengalami kenaikan kisaran Rp1.000 - Rp2.000.
Sementara sejumlah ritel di enam kabupaten dan satu kota di Solo Raya juga mengalami kekurangan pasokan beras SPHP (stabilisasi pasokan dan harga pangan) dan telah meminta Bulog segera menambah, agar pasokan normal atau pulih kembali.
Seperti pengakuan sejumlah pedagang beras di Pasar Legi Solo, harga beras menggerus pembelian konsumen sejak beberapa hari terakhir.
"Semakin berkurang omzet dagangan beras saya. Tadinya volume 5 kg harga Rp60 ribu. Tetapi sejak awal Februari jadi Rp80 ribu," kata Ahmad, bakul beras di pasar hasil bumi terbesar di Jateng itu.
Hal sama diungkap pedagang beras di kabupaten di Boyolali. "Sekarang, saya kulakan kemasan 5 kg paling murah adalah Rp80.000, saya jual paling Rp85.000. Dan barusan ada kabar satu kilo peemium Rp 17 ribu," tutur Mbok Gik, pedagang beras Pasar Boyolali Kota, Senin (12/2).
Yang lebih gila lagi, beras premium merk Gajah, dalam zak ukuran 25 kg, yang saat kulakan tadinya dibandrol Rp350.000, kini telah meroket menjadi Rp392.500. Akhirnya banyak pedagang beras di Solo, Boyolali, Klaten dan Sragen menjual pada kisaran Rp 400 ribu.
Baca juga : Harga Beras Melambung, Gagal Panen dan Pemilu jadi Pemicunya
Saat ini masyarakat menengah ke atas menurut para pedagang telah mengurangi pembelian. Yang tadinya beli satu zak baik vokume 5 kg, 10 kg maupun 25 kg, jadi mengurangi. Banyak yang beli kiloan, sambil melihat perkembangan harga.
"Yang biasa beki di ritel sebenarny mengalir ke pasar, karena barang nggak ada. Tetapi tetap saja pembelian di kios saya tetap berkurang," sergah Srilestari, pedagang beras Pasar Nusukan Solo.
Sementara itu Kepala Bulog Surakarta, Andry Nugroho mengakui bahwa perayaan hari keagamaan, baik Isra' Mi'raj dan Imlek, juga menggerus stok beras SPHP.
"Ya ini sama dengan situasi yang terjadi di Jakarta, bahwa stok SPHP yang dimiliki ritel berkurang," kata dia ketika dikonfirmasi.
Baca juga : Bulog Kalsel Menerima 3.500 Ton Beras Impor
Bulog, lanjut Andry, harus menyikapi dengan menyiapkan stok SPHP dari beras importasi, karena beras lokal sudah kritis, menunggu penyerapan masa panen beras lokal dalam jumlah besar pada akhir Maret-April mendatang.
Terkait harga yang terus meroket, faktor utama karena masa panen raya belum terjadi, sehingga pasokan dari petani selaku produsen belum ada, atau masih minim sekali.
Namun dia yakinkan beras premium dari Bulog masih di bawah harga umum. "Ya beras premium Bulog dibandrol Rp 13.800. Dan untuk SPHP dengan harga Rp 10.900 per kilo," pungkas Andry. (Z-4)
Baca juga : Beras SPHP Bulog Diburu Warga
Perum Bulog diminta mempercepat operasi pasar, khususnya untuk menyalurkan beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) setelah maraknya beras oplosan
Bulog melakukan operasi pasar karena terdapat beberapa daerah yang mengalami kenaikan harga pangan.
pemerintah perlu juga menganalisa penyebab terjadinya pelanggaran pengoplosan beras.
Peringatan ini didasari oleh investigasi Satgas Pangan terhadap dugaan pelanggaran sejumlah produsen besar yang diduga mengedarkan beras tidak sesuai standar mutu dan takaran.
Pemerintah Bakal Gelontorkan Bantuan Pangan ke 18,27 Juta KPM dan SPHP hingga Desember
Beras SPHP disalurkan ke pedagang seharga Rp56.000 per 5 kilogram. Penyaluran beras medium harga murah ini untuk mengendalikan harga beras lokal di pasar yang melambung.
Penerima bantuan harus terdaftar resmi dari Dinas Sosial, menerima undangan berbentuk barcode, dan wajib melalui proses verifikasi dengan KTP dan KK sebelum bantuan diberikan.
Kesepahaman Bersama ini menjadi acuan awal pembangunan SPP yang bertujuan mensinergikan sumber daya dalam menjaga ketersediaan, keterjangkauan, dan stabilisasi pasokan pangan.
Inspeksi bersama KPPU Kanwil I Medan, Disperindag Sumut dan Bulog menemukan produsen beras premium berhenti beroperasi akibat ketiadaan bahan baku.
BADAN Pangan Nasional (Bapanas) akan menugaskan Perum Bulog untuk menambah serapan beras satu juta ton sampai akhir tahun ini.
DIREKTUR Utama Perum BULOG Ahmad Rizal Ramdhani memastikan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) tidak diselewengkan oleh para pengecer, atau kemungkinan terjadi kasus pengoplosan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved