Headline
PPATK sebut pemblokiran rekening dormant untuk lindungi nasabah.
PPATK sebut pemblokiran rekening dormant untuk lindungi nasabah.
Pendidikan kedokteran Indonesia harus beradaptasi dengan dinamika zaman.
KETUA Koperasi Pasar Induk Beras Cipinang, Zulkifli Rasyid mengatakan bahwa melambungnya harga beras yang terjadi belakangan ini disebabkan oleh pasokan daerah yang minim, gagal panen dan kondisi Indonesia yang masih dalam masa menjelang Pemilihan Umum (Pemilu).
"Sebenarnya begini kalau harga itukan dari kemarin-kemarin pun kan sudah naik. Apalagi sekarang-sekarang ini kita mau menghadapi pemilu dan menghadapi puasa lebaran, kelihatan harga beras selalu bertambah naik diakibatkan karena pasokan dari daerah sangat berkurang dan lantaran daerah-daerah itu tidak panen, makanya harga beras itu dalam kondisi seperti ini naik," kata dia saat ditemui di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jakarta pada Jumat (9/2).
Zulkifli menjelaskan bahwa per hari ini, harga beras premium di PIBC mencapai angka maksimal Rp16.500, sedangkan beras medium mencapai angka maksimal Rp14.000.
Baca juga : Bulog Malang Kesulitan Beli Beras Petani
"Beras premium hari ini yang saya dapat harganya berkisar Rp15.200-Rp16.500, itu premium, medium itu masih berkisar Rp13.000-Rp14.000. Dan satu-satunya beras medium yang ada beras dari Bulog," ujarnya.
Lebih lanjut, ia berpesan kepada masyarakat bahwa tidak perlu khawatir akan naiknya harga beras karena sampai saat ini stok yang dimiliki oleh Bulog masih cukup.
"Alhamdulillah Bulog masih punya stok cukup. Jadi intinya masyarakat kita ga perlu resah, ga perlu gelisah, kenapa? Karena stok Bulog masih punya walaupun daerah lain pun tidak panen," ungkap dia.
Baca juga : 498 Ton Beras Impor Masuk Lamongan
Kemudian, dari semua lini daerah, ucap dia,beras premium naik berkisar di harga Rp16.000-Rp17.000.
"Di Padang harganya Rp16.000-Rp16.500, di Jambi Rp16.000, yang (harga) murah cuma di Aceh kelihatannya di Aceh mungkin mau panen jadi harganya murah saat ini," terangnya.
Selain gagal panen dan juga menjelang pemilu, kenaikan harga beras juga dipicu oleu permintaan partai-partai politik yang meminta stok beras mulai dari 2 kg sampai dengan 3 kg untuk kepentingan kampanyenya.
Baca juga : Bulog Kalsel Menerima 3.500 Ton Beras Impor
"Tapi yang sangat memicu kenaikan beras sekarang adalah permintaan-permintaan dari partai-partai yang 2kg, 2,5kg dan 3kg cukup banyak sekarang, jadi dia membutuhkan beras yang mau dibagikan untuk warga yang mengakibatkan harga beras naik. Sampai harga beras normalnya Rp12.500-Rp13.000 hari ini sampai Rp14.500-Rp15.000 karena permintaan dari partai-partai itu cukup menaikkan harga untuk saat ini. Kestabilannya nanti kita akan lihat sesudah pemilu," imbuh Zulkifli.
Walaupun saat ini harga beras melambung, ia menuturkan bahwa hal tersebut tidak berpengaruh terhadap minat daya beli masyarakat terhadap beras itu sendiri dikarenakan stok beras yang ada saat ini masih tersedia.
"Kalau minat masyarakat biasa aja, yang penting masyarakat kita ini harga mahal pun gak jadi masalah tapi barang itu ada ketersediaannya. Kalau beras tidak ada, harga mahal, itu yang berbahaya, tapi alhamdulillah sampai saat ini harga mahal beras pun masih ada," tegasnya.
Baca juga : Kenaikan Harga Beras Rawan Dipolitisasi
Ditemui di waktu yang sama, pegawai salah satu toko beras di PIBC, Iwan menyatakan bahwa beras premium lokal saat ini sudah hampir menyentuh angka Rp15.000.
"Kalo (harga) premium lokal udah hampir angka Rp15.000 per kilo, beras medium udah di angka Rp14.000 per kilo," paparnya.
Sama seperti yang dijelaskan oleh Zulkifli, menurutnya harga beras yang naik saat ini diakibatkan oleh gagal panen, harga gabah yang naik dan Indonesia yang masih di masa Pemilu
Baca juga : Presiden Pastikan Indonesia Impor Beras Lagi
"Kalau penyebab mungkin karena gagal panen ya dan gabah dari sananya udah mahal gabahnya. Pemberian bansos oleh pemerintah juga berpengaruh (harga naik) karena lagi pemilu," pungkasnya. (Z-4)
Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth, mendesak Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Food Station bersikap terbuka terkait beras oplosan.
Pemerintah tengah melakukan transformasi standar mutu dan harga eceran tertinggi (HET) beras untuk menjawab tantangan perberasan saat ini.
Pendistribusian beras cadangan pangan pemerintah pusat telah diperiksa secara langsung guna memastikan kualitas harum, warna baik.
Pemerintah resmi mengubah klasifikasi penjualan beras dari sebelumnya berdasarkan kualitas (medium dan premium) menjadi dua kategori baru.
Total proyeksi produksi beras sampai Agustus dapat mencapai 24,96 juta ton, sementara total konsumsi beras Januari-Agustus membutuhkan 20,66 juta ton.
Inspeksi bersama KPPU Kanwil I Medan, Disperindag Sumut dan Bulog menemukan produsen beras premium berhenti beroperasi akibat ketiadaan bahan baku.
EDITORIAL Media Indonesia pada Rabu (16/7) lalu menggambarkan kenyataan pahit mengenai dugaan beras oplosan di Indonesia.
PEMERINTAH Indonesia tengah memacu transformasi ekonomi nasional melalui penguatan sektor pangan dan energi domestik.
Holding Perkebunan Nusantara PTPN III mendukung upaya pemerintah dalam menjaga stabilitas harga dan pasokan pangan nasional melalui partisipasi aktif dalam program Gerakan Pangan Murah.
Diduga Langgar Mutu, Pemprov DKI Sebut Beras Subsidi Food Station Sudah Diuji
Indonesia dianugerahi kekayaan pangan yang sangat melimpah dan beragam. Potensi ini mencakup berbagai jenis bahan pangan dari berbagai kategori utama.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved