Headline

Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.

Fokus

Terdapat sejumlah faktor sosiologis yang mendasari aksi tawur.  

Pemerintah Pacu Transformasi Ekonomi lewat Swasembada Pangan dan Energi

Wisnu Arto Subari
21/7/2025 20:44
Pemerintah Pacu Transformasi Ekonomi lewat Swasembada Pangan dan Energi
Buruh tani menyiapkan bibit padi di persawahan Desa Wates, Undaan, Kudus, Jawa Tengah, Rabu (4/6/2025).(Antara/Yusuf Nugroho)

PEMERINTAH Indonesia tengah memacu transformasi ekonomi nasional melalui penguatan sektor pangan dan energi domestik. Strategi ini diharapkan menjadi fondasi bagi tercapainya kemandirian bangsa di tengah ketidakpastian global yang kian meningkat.

Ekonom dan Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Peter Abdullah, menilai kebijakan swasembada pangan dan energi merupakan langkah jangka panjang yang strategis. "Ketahanan pangan dan energi adalah elemen vital dari ketahanan nasional, bukan hanya soal ekonomi, tetapi juga soal pertahanan negara," katanya dalam keterangan tertulis, Senin (21/7).

Menurutnya, pemerintah tengah membangun sistem yang mampu menjamin ketersediaan dan keterjangkauan pangan dan energi bagi seluruh rakyat Indonesia, terutama dalam menghadapi situasi darurat. Ini mencakup reformasi sektor pertanian, peningkatan efisiensi produksi, serta pengembangan energi terbarukan secara masif.

Pemerintah juga menaruh perhatian pada kesejahteraan petani sebagai aktor utama dalam sistem pangan nasional. Melalui perbaikan sistem insentif dan kebijakan harga yang adil, diharapkan sektor pertanian kembali diminati oleh generasi muda. "Langkah ini sangat penting untuk memperkuat fondasi ekonomi nasional dari desa," ujar Peter.

Salah satu fokus utama pemerintah saat ini adalah memperkuat komoditas unggulan, seperti beras. Dengan kapasitas produksi yang besar dan potensi panen yang tinggi, Indonesia memiliki peluang besar untuk mewujudkan swasembada beras dalam waktu dekat.

Peter menekankan bahwa proyek swasembada tidak boleh hanya dilihat dari sisi kuantitas, tetapi juga kualitas pengelolaan. "Kebijakan harus berbasis data, memperhatikan manajemen produksi dan kepastian harga. Pemerintah sudah mulai mengarah ke sana," jelasnya.

Transformasi ini juga melibatkan pembangunan infrastruktur logistik dan distribusi, serta penataan ulang tata niaga agar lebih efisien dan berpihak pada produsen lokal. Visi jangka panjang pemerintah mencakup kedaulatan ekonomi, stabilitas nasional, dan penguatan ketahanan logistik.

"Ini investasi untuk masa depan. Dengan konsistensi kebijakan, Indonesia bisa mencapai swasembada yang bukan hanya simbolis, tetapi benar-benar menopang kemandirian bangsa," tutup Peter. (I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya