Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
KEPALA Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko menegaskan bahwa prioritas riset nasional tidak mengalami perubahan signifikan dibandingkan periode kedua pemerintahan Presiden Joko Widodo. Fokus riset tetap diarahkan pada tiga sektor utama, yakni pangan, energi, dan kemandirian kesehatan. Selain itu, riset juga diarahkan untuk mendukung pengembangan ekonomi berbasis pengetahuan guna meningkatkan nilai tambah komoditas dalam negeri.
"Prioritas riset nasional saat ini sebenarnya tidak terlalu berubah seperti pada saat Pak Jokowi II. Kita masih diminta untuk fokus pada pangan, energi, dan kemandirian kesehatan," ujar Handoko dalam agenda audiensi Media Indonesia dengan BRIN di kantor BRIN, Jakarta Pusat, Selasa (11/2).
Handoko menjelaskan BRIN juga mendorong riset untuk memperkuat ekonomi berbasis pengetahuan. Menurutnya, penting untuk memberikan nilai tambah pada komoditas yang sudah dimiliki Indonesia agar nilai ekonominya meningkat.
"Gimana bisa memberikan nilai tambah yang lebih dari komoditas-komoditas yang memang sudah kita miliki supaya nilai ekonominya lebih tinggi," tambahnya.
Dalam bidang energi, Handoko mengungkapkan BRIN memiliki dua fokus utama. Pertama, BRIN berupaya menghijaukan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berbahan bakar batu bara melalui teknologi co-firing dengan biomassa lokal. Langkah ini dianggap sebagai bagian dari transisi menuju energi yang lebih bersih.
"Untuk energi itu sebenarnya tidak banyak yang bisa kita lakukan. Hanya ada dua: yang pertama itu untuk lebih menghijaukan PLTU Batubara dengan co-firing. Tidak ada cara lain selain memanfaatkan biomassa lokal sebagai campuran," jelasnya.
Kedua, BRIN juga tengah mempersiapkan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Handoko menegaskan persiapan pembangunan PLTN memerlukan waktu yang panjang dan tidak bisa dilakukan secara mendadak.
"PLTN juga enggak bisa mendadak. Bukan karena hari ini kita putuskan, besok bisa langsung dibangun. Jadi perlu waktu cukup lama, dan persiapan sudah kami lakukan sejak lama," pungkasnya.(M-2)
Proyek Tangguh Liquefied Natural Gas (LNG) di Papua Barat kembali mendapat dukungan besar setelah Baker Hughes menandatangani kontrak layanan jangka panjang.
Dunia industri mengkritisi kebijakan energi nasional, terutama soal pembatasan pasokan gas dan surcharge jika melebihi kuota.
Implementasi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) tak bisa dilepaskan dari isu keamanan data, etika penggunaan, serta konsumsi energi.
PLN IP telah menggerakkan roda ekonomi nasional melalui penyediaan listrik untuk industri, UMKM dan rumah tangga.
Pentingnya kerja sama berbagai pihak dalam transisi energi terutama dalam mencapai target peningkatan kapasitas listrik nasional dan transisi menuju energi hijau.
PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) tengah menjajaki kerja sama pemanfaatan gas bumi bersama PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN).
Makanan yang menjadi tren dan digemari anak muda biasanya tinggi gula dan gorengan dengan tepung mengandung advanced glycation end products (AGEs) yang merusak kolagen.
Sektor kesehatan di Indonesia kini memasuki fase baru dengan hadirnya teknologi pemindai PET/CT Biograph Vision Quadra di RS EMC Grha Kedoya.
Dorongan untuk hidup lebih sehat, lebih lama, dan lebih baik kembali digaungkan melalui ajang AIA Vitality Live 2025.
Berdasarkan data pada 2023, terungkap Kalimantan Barat hanya memiliki dua sistem MRI dengan jumlah penduduk mencapai 5 juta jiwa.
Memperingati Hari Kanker Paru-Paru Sedunia, sebuah seminar kesehatan bertajuk Kenali Kanker Paru Sejak Dini digelar.
Riskesdas 2018 menunjukkan bahwa 35,4% penduduk dewasa Indonesia mengalami obesitas, dengan angka tertinggi tercatat di DKI Jakarta (43,2%).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved