Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Warga Manggarai Barat Diimbau Rutin Tes VCT untuk Deteksi HIV

Novianto Ryan R
02/8/2025 14:40
Warga Manggarai Barat Diimbau Rutin Tes VCT untuk Deteksi HIV
Ilustrasi(Freepik)

Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Nusa Tenggara Timur (NTT), mengimbau masyarakat untuk rutin melakukan tes VCT (Voluntary Counselling and Testing) guna mendeteksi HIV secara dini.

“Deteksi sejak awal memungkinkan pengobatan segera dan mencegah penyebaran lebih lanjut, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat perilaku berisiko,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Manggarai Barat, Adrianus Ojo, saat dihubungi di Labuan Bajo, Jumat (1/8).

Ia menambahkan bahwa ibu hamil juga sangat dianjurkan mengikuti tes HIV. Jika hasilnya positif, pengobatan dengan antiretroviral (ARV) dapat secara signifikan menekan risiko penularan ke bayi.

Sejak 2023 hingga Juli 2025, tercatat ada 147 kasus baru HIV/AIDS di wilayah tersebut. Rinciannya, 43 kasus ditemukan pada 2023, lalu meningkat menjadi 72 kasus pada 2024, atau naik sekitar 167%. Sementara itu, hingga Juli 2025, telah ditemukan 32 kasus baru, yang setara 44% dari total temuan tahun sebelumnya.

“Angka ini bisa saja terus naik hingga akhir tahun, mengingat data terbaru hanya sampai pertengahan 2025,” jelasnya.

Dalam pengendalian HIV/AIDS, Pemkab Mabar mengacu pada kebijakan nasional dengan menerapkan upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Penetapan target populasi berisiko serta layanan tes dilakukan baik melalui VCT maupun PITC (Provider-Initiated Testing and Counseling), yaitu skrining HIV yang dilakukan atas inisiatif fasilitas kesehatan.

Seluruh puskesmas diharuskan menyediakan layanan tes HIV/AIDS, baik untuk pasien yang datang langsung maupun lewat kunjungan aktif petugas ke masyarakat. Jika hasil pemeriksaan menunjukkan status reaktif atau positif HIV, pasien akan dirujuk ke RSUD Komodo yang menjadi pusat layanan perawatan dan pengobatan HIV/AIDS, termasuk pemberian ARV.

Selain RSUD Komodo, beberapa puskesmas juga disiapkan untuk menjadi unit layanan serupa, di antaranya Puskesmas Labuan Bajo, Pacar, Golo Welu, dan Wae Nakeng. Namun hingga saat ini, baru RSUD Komodo yang aktif beroperasi.

“Puskesmas lain masih dalam tahap persiapan, terutama terkait ketersediaan tenaga medis, karena satu unit layanan memerlukan setidaknya enam petugas kesehatan,” pungkas Adrianus. (Ant/E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya