Headline
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
MENTERI Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian bersama Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi dan Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani melakukan tinjauan langsung penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di Pasar Induk Rau dan salah satu minimarket di Kota Serang, Banten, Rabu (20/8).
Tinjauan bersama tersebut bertujuan untuk memonitor langsung pelaksanaan distribusi beras SPHP dilapangan, khususnya melalui pedagang eceran di pasar dan melalui ritel modern.
Menteri Dalam Negeri RI, Tito Karnavian menyampaikan apresiasi terhadap langkah stabilisasi harga yang dilakukan Bulog dan Bapanas.
"Harga beras tadi relatif stabil, dan salah satu faktor utamanya adalah intervensi beras SPHP dari Bulog, yang dijual Rp12.000 per kilogram atau Rp60.000 per paket 5 kilogram. Itu membuat harga di bawah HET dan lebih terjangkau masyarakat. Saya berterima kasih kepada Bapanas dan BULOG, kerjanya hebat,” ungkap Tito.
Berdasarkan data Panel Harga Pangan Bapanas, rata-rata harga beras medium di Pasar Induk Rau, Kota Serang, pada 19 Agustus 2025 mengalami penurunan sebesar Rp250/kg menjadi Rp13.125/kg.
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menegaskan bahwa penurunan harga beras ini merupakan sinyal positif dari masifnya intervensi SPHP.
"Intervensi beras SPHP di pasaran terbukti efektif menjaga stabilitas harga. Dengan sinergi pemerintah pusat, daerah, hingga jaringan distribusi, harga beras mulai turun di berbagai wilayah,” ujar Arief.
Penyaluran harian beras SPHP terus mengalami peningkatan. Pada Selasa, (19/8), realisasi penyaluran harian SPHP oleh Perum Bulog di seluruh Indonesia menembus lebih dari 6.000 ton. Sejak awal pendistribusian di bulan Juli 2025, beras SPHP telah berhasil disalurkan sebanyak 45 ribu ton di seluruh Indonesia.
Keberhasilan ini tidak terlepas dari dukungan penuh berbagai pihak, mulai dari TNI, Polri, Pemerintah Daerah, BUMN, para pedagang di pasar rakyat, ritel modern hingga Rumah Pangan Kita (RPK) sebagai saluran distribusi SPHP ke masyarakat.
Sementara itu, Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani menegaskan komitmen Bulog dalam mendukung program stabilisasi pangan nasional.
“Kami ucapkan terima kasih atas support yang luar biasa dari berbagai pihak, termasuk pedagang, instansi, dan lembaga yang terus masif menyalurkan beras SPHP. Hasilnya, harga beras semakin stabil dan mulai turun di beberapa daerah,” kata Rizal.
Di sisi lain, Gubernur Banten Andra Soni menegaskan dukungan penuh Pemerintah Provinsi terhadap penyaluran SPHP.
"Pemprov Banten siap terus bersinergi dengan BULOG dan Bapanas agar beras SPHP bisa menjangkau masyarakat lebih luas, sehingga inflasi terkendali dan daya beli masyarakat tetap terjaga,” ujar Andra.
Senada dengan itu, Wali Kota Serang Budi Rustandi juga menegaskan bahwa kehadiran beras SPHP telah dirasakan langsung oleh masyarakat."Kami melihat langsung bagaimana SPHP ini membuat harga beras lebih terjangkau. Pemerintah Kota Serang akan terus mendukung program ini agar manfaatnya semakin dirasakan warga,” pungkas Budi. (Fal/M-3)
Penyaluran dilakukan melalui beragam saluran. Di antaranya melalui toko retail, toko-toko beras di pasar, dan Koperasi Desa Merah Putih.
Masih ada sejumlah tantangan dalam menjalankan Koperasi Merah Putih.
Sedangkan beras SPHP ada subdisi dari pemerintah. Artinya, masyarakat harus menebus pembelian beras tapi dengan harga terjangkau.
Perum Bulog diminta mempercepat operasi pasar, khususnya untuk menyalurkan beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) setelah maraknya beras oplosan
Bulog melakukan operasi pasar karena terdapat beberapa daerah yang mengalami kenaikan harga pangan.
Penggiling padi diminta untuk tetap memproduksi beras dan mensuplai ke pasar tradisional dan pasar modern dengan menepati syarat mutu seperti yang tertera dalam labeling di packaging.
Pelaksanaan GPM ini akan terus dimasifkan dengan menggandeng berbagai unsur dengan tujuan agar stabilitas pangan nasional dapat terwujud secara kontinu.
Untuk bawang merah menjadi Rp46.278 per kilogram (kg) sebelumnya Rp52.150 per kg, sedangkan cabai rawit merah Rp49.642 per kg turun dari sebelumnya Rp54.267 per kg.
Seluruh proses dilakukan untuk menjamin mutu pangan yang diterima masyarakat. Selain menjaga kualitas, pendistribusian bantuan juga diawasi agar tepat sasaran.
Pemerintah Bakal Gelontorkan Bantuan Pangan ke 18,27 Juta KPM dan SPHP hingga Desember
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved