Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
DIREKTUR Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi menegaskan bahwa tidak ada penyesuaian harga eceran tertinggi (HET) beras.
"HET tidak disesuaikan. Jadi tetap," kata Bayu di Jakarta pada Selasa (13/2).
Lebih lanjut, Bayu menuturkan bahwa harga beras yang ada di pasar saat ini dijual di atas HET. Diketahui saat ini Bulog memiliki stok sebanyak 1,2 juta ton beras, Bayu menegaskan apabila nantinya stok tersebut bisa habis digunakan sebagai beras stabilitas pasokan harga pangan (SPHP) untuk menstabilkan harga.
Baca juga : APRINDO: Pembelian Beras yang Dibatasi di Ritel Adalah Beras Komersial Swasta
"Jadi misalnya target SPHP yang 1,2 juta setahun ternyata sebagian besar habis sampai bulan April ya gapapa. Nanti kita lapor lagi bahwa ini (beras) sudah terpakai sekian banyak untuk menstabilkan harga dan bantuan pangan juga jalan untuk menstabilkan harga. Jadi kalau memang diharapkan untuk diisi ya kita isi lagi," terang dia. (Fal/Z-7)
Kemendag menyebut pengecer-pengecer kini hanya lebih mengambil sikap hati-hati untuk mengeluarkan stok beras mereka.
PRESIDEN Prabowo Subianto mengancam agar tidak ada pihak yang bermain-main dengan kebutuhan pangan. Soal permasalahan beras, ia memperingatkan penggilingan beras skala besar
Agen menghentikan pasokan kendati pedagang telah mengorder. Kalaupun ada pengiriman beras, jumlah tidak sesuai pesanan.
MENTERI Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan menyatakan bahwa stok cadangan beras pemerintah (CBP) masih dalam angka aman. Sebelummya diberitakan beras premium dan medium mulai langka
Sejak 8 Agustus 2025, ribuan kilogram beras telah disalurkan kepada masyarakat di berbagai kabupaten/kota di Lampung.
Peneliti Center of Reform on Economic (CoRE) Eliza Mardian menanggapi penghentian operasional sekitar 30% pengusaha penggilingan kecil di Jawa Tengah.
Bagi konsumen, kebijakan ini berpotensi memudahkan pilihan karena kategori lebih sederhana. Namun, fleksibilitas harga membuat masyarakat harus lebih jeli, sebab harga bisa lebih fluktuatif mengikuti pasokan dan permintaan.
PUBLIK disibukkan oleh pembahasan rencana pemerintah menghapus beras premium dan medium saat ini. Ke depan, hanya ada beras umum atau beras reguler dan beras khusus.
PENGAMAT Pertanian, Syaiful Bahari mengungkapkan bahwa saat ini kebijakan dua Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk beras jenis medium dan premium kini sudah tidak relevan.
KETUA Umum Asosiasi Ritel Indonesia (Aprindo), Solihin mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan penurunan harga jual beras premium sebesar Rp200 per kilogram.
pemerintah perlu juga menganalisa penyebab terjadinya pelanggaran pengoplosan beras.
kenaikan harga gabah dan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras premium yang tidak berubah mendorong pihak-pihak tertentu untuk melakukan pengoplosan beras
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved