Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
KETUA Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO), Roy N Mandey menegaskan bahwa saat ini pembelian beras yang dibatasi hanya 5 kilogram dan maksimal sebanyak 2 pack adalah beras komersial swasta.
"Sehingga hukum ekonomi katakan ketika supplynya terbatas tapi demandnya tetap, harga naik, nah itu yang membuat kita ga mungkin kita beli dong kalau harganya naik terus harus jual bawah, jadi rugi kan," kata Roy saat ditemui di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jakarta, Senin (12/2).
Selain itu, untuk mengantisipasi hal tersebut, ia meminta pemerintah untuk merelaksasi Harga Eceran Tertinggi (HET) beras serta jaminan agar beras bisa masuk ke pasar ritel kepada Bulog.
Baca juga : Kepala Bapanas akan Sesuaikan HET Beras
"Saya minta jaminan itu, minimal beras SPHP itu harus lancar ke ritel, karena kalau gaada beras premium kemasan masih ada SPHP. Dan SPHP itukan sebenarnya premium kualitasnya kan, jadi oke aja masyarakat, tapi jangan sampai rak kosong, itu membuat masyarakat cari beras banyak, nyimpen-nyimpen dan panic buying," tuturnya.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa ada tiga jenis beras yang ada di pasar ritel.
"Satu beras komersial dari swasta, satu komersial dari Bulog karena Bulog juga punya beras komersial, beras-beras yang diserap petani, kemudian ada beras premium SPHP, jadi 3 tipe beras di ritel," imbuh dia. (Fal/Z-7)
PRESIDEN Prabowo Subianto mengancam agar tidak ada pihak yang bermain-main dengan kebutuhan pangan. Soal permasalahan beras, ia memperingatkan penggilingan beras skala besar
Agen menghentikan pasokan kendati pedagang telah mengorder. Kalaupun ada pengiriman beras, jumlah tidak sesuai pesanan.
MENTERI Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan menyatakan bahwa stok cadangan beras pemerintah (CBP) masih dalam angka aman. Sebelummya diberitakan beras premium dan medium mulai langka
Sejak 8 Agustus 2025, ribuan kilogram beras telah disalurkan kepada masyarakat di berbagai kabupaten/kota di Lampung.
Peneliti Center of Reform on Economic (CoRE) Eliza Mardian menanggapi penghentian operasional sekitar 30% pengusaha penggilingan kecil di Jawa Tengah.
30 persen dari total 29 ribu pengusaha penggilingan di Jawa Tengah (Jateng) tidak beroperasi. alasannya mereka tidak mampu membeli harga gabah.
Melemahnya daya beli masyarakat menyebabkan penjual beras menurun hingga 50%.
Nantinya, beras konsumsi harian akan disederhanakan hanya menjadi satu jenis, yaitu beras reguler.
Hasil pengamatan Ombudsman menunjukkan bahwa isu pengoplosan beras yang selama ini menimbulkan kekhawatiran masyarakat sebenarnya tidak sepenuhnya tepat.
Setelah ada keputusan, pemerintah akan memberikan waktu transisi untuk penyesuaian sehingga tidak serta merta langsung diterapkan.
BPS melaporkan kenaikan harga beras pada Juli 2025, dengan inflasi mencapai 4,14%. Beras medium mengalami lonjakan tertinggi. Simak detail selengkapnya.
Harga beras terus merangkak naik terutama terjadi pada beras premium super semula dijual Rp13.500 perkg menjadi Rp 15 ribu hingga Rp 16 ribu per kg.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved