Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
SEORANG siswi SMP yang hilang empat bulan ditemukan keluarganya di Desa alasdowo, Kecamatan Dukuhsati, Pati, Jawa Tengah. Siswi berusia 15 tahun ini, saat ditemukan dalam kondisi memprihatinkan, mengalami trauma hebat. Diduga mengalami kekerasan seksual karena organ intimnya rusak mengalami infeksi.
Kini, korban warga Desa Keboromo, Kecamatan Tayu, Pati, itu dirujuk ke RSUD Soewondo Pati, pada Kamis (4/8). Selama menghilang dari rumah, pihak keluarga menduga anaknya disekap oleh orang tak bertanggungjawab.
"Awalnya anak saya menghilang dari rumah sejak awal Mei 2022. Waktu itu selama empat bulan saya sudah mencari kemana-mana tapi tidak ketemu," kata Sari, ibu korban saat dimintai keterangan, Jumat (5/8).
Pihak keluarga menduga anaknya dibawa pergi sama seseorang teman pria yang baru dikenal di wilayah Kecamatan Juwana. Selama empat bulan dilakukan penyekapan, anaknya diduga menerima kekerasan seksual. Dari kekerasan seksual yang menimpa pelajar SMP itu, saat ini korban mengalami depresi cukup berat.
Sari menjelaskan, kondisi tersebut diperparah dengan alat vital korban yang mengalami infeksi, kondisi fisik yang melemah seperti gizi buruk, sehingga harus dilarikan ke RSUD Soewondo Pati. Karena kondisi ekonomi orang tua korban, selama satu pekan putrinya hanya dirawat secara mandiri di rumahnya.
Melihat kondisi tersebut, Kapolsek Tayi Iptu Aris Pristianto segera berkoordinasi dengan pihak terkait agar segera ditindaklanjuti. Bersama Dinas Sosial dan P3KAB Kabupaten Pati korban diminta untuk perawatan intensif lebih lanjut di RSUD Soewando.
"Kemarin sudah melaporkan ke Polres Pati kaitane dengan ditangani Polres. Untuk TKP di Alasdowo, Dukuhseti, saat ini perlu pendampingan," ungkap Kapolsek Tayu.
Saat ini, kasus pencabulan dan penyekapan anak dibawah umur ini, sedang ditangani Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) satreskrim Polres Pati. Sementara pelaku diduga sudah melarikan diri, karena pelaku saat korban ditemukan tidak ada ditempat. (OL-13)
Baca Juga: Pria Mengaku Anggota Polda Jatim Cabuli Mahasiswi Diringkus
Anak-anak yang belum bisa berkomunikasi dengan baik perlu selalu didampingi saat bermain sendiri maupun bersama teman-temannya.
Sebelum anak dilepas bermain di luar, orangtua diminta memulai dengan pengawasan hingga pemantauan di awal.
Ringgo Agus Rahman mengaku belum ada hal yang dapat ia banggakan pada anak-anaknya untuk ditinggalkan.
PENGUATAN langkah koordinasi dan sinergi antarpara pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah serta masyarakat harus mampu melahirkan gerakan antikekerasan.
Ketika anak mengalami kecemasan saat dijauhkan dari gawainya, itu menjadi salah satu gejala adiksi atau kecanduan.
Upaya untuk mewujudkan peningkatan kualitas anak, perempuan, dan remaja masih banyak menghadapi tantangan.
Selain itu, santri putra ditemukan lebih rentan (1,90%) dibandingkan santri putri (0,20%), terhadap kekerasan seksual di pesantren.
KOMISI Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) mengingatkan pemerintah Indonesia untuk secara serius melaksanakan Rekomendasi Umum Nomor 30 CEDAW.
PEMERINTAH Kabupaten Garut, Jawa Barat, menyoroti beberapa kasus miris seperti pelecehan seksual, pemerkosaan, sodomi yang terjadi.
Penyelidikan terhadap Partey dimulai pada Februari 2022, usai laporan pertama mengenai dugaan pemerkosaan diterima oleh kepolisian.
WAKIL Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengatakan, upaya pencegahan kasus kekerasan pada anak dan perempuan harus dilakukan oleh semua pihak secara bersama-sama.
Sidang digelar di Ruang Kartika dilakukan secara tertutup sebagai perkara tindak pidana kekerasan seksual.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved