Jakarta Water Hero, Pramono Targetkan PAM Jaya IPO saat Cakupan Layanan 85 Persen

Mohamad Farhan Zhuhri
04/7/2025 22:13
Jakarta Water Hero, Pramono Targetkan PAM Jaya IPO saat Cakupan Layanan 85 Persen
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung (kiri).(MI/Farhan)

GUBERNUR DKI Jakarta Pramono Anung mengungkap saat ini cakupan layanan air bersih perpipaan yang dikelola Perumda PAM Jaya telah mencapai 73%. Ia meminta PAM Jaya bisa meningkatkan cakupan layanan hingga 78% pada akhir tahun ini. 

Sehingga, Politikus PDIP itu percaya pemenuhan cakupan layanan air 100% bisa terlaksana pada 2029. Selain itu, Pramono menargetkan PAM Jaya bisa mulai melantai di bursa atau initial public offering (IPO) saat cakupan layanan air di seluruh Jakarta mencapai 85%.

"Jadi kalau sekarang tahun ini sudah bisa 78%, mudah-mudahan tahun depan bisa 85%. IPO tidak perlu menunggu sampai cakupan 100%. 85% saya rasa sudah cukup," kata Pramono usai acara Jakarta Water Hero 2025 yang diinisiasi PAM Jaya, di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (4/7).

Penawaran Saham ?

Menurut Pramono, PAM Jaya mampu melakukan penawaran saham perdana saat cakupan layanan 85%. Mengingat, dari capaian tersebut, BUMD pengelola air bersih dan air minum tersebut sudah memiliki 2,5 juta pelanggan.

"Ini adalah size yang gede banget dan air itu captive. Kalau air captive tapi tak bisa di-IPO-kan, menurut saya yang salah kita sendiri. Sehingga dengan demikian, saya meyakini bahwa PAM Jaya masa depannya cerah," urai Pramono.

Sekadar Seremoni?

Sementara, Direktur Utama PAM Jaya, Arief Nasrudin menyebut pihaknya mengapresiasi para pelanggan PAM Jaya karena turut membantu mencegah eksploitasi air tanah berlebihan.

Oleh sebab itu, gelaran Jakarta Water Hero 2025 bukan sekadar seremoni, tetapi juga ajakan kolaboratif bagi seluruh elemen masyarakat untuk tak lagi menggunakan air tanah demi menekan penurunan permukaan tanah di Jakarta.

“Melindungi air Jakarta adalah tugas bersama. Tidak cukup hanya PAM Jaya yang bergerak. Pemerintah, pelanggan, komunitas, pelaku usaha, hingga masyarakat luas harus berjalan bersama. JWH adalah simbol kolaborasi itu. Semoga langkah ini terus berlanjut untuk menciptakan Jakarta sebagai kota global dan berbudaya,” ujar Arief.

Dukung Pelestarian?

Sebagai informasi, JWH telah diselenggarakan sejak 2023 dan tahun ini memasuki penyelenggaraan ketiga. Program ini menjadi wadah apresiasi bagi pelanggan yang menggunakan air perpipaan secara bijak, mendukung pelestarian sumber air, dan mematuhi kebijakan pengelolaan air, salah satunya melalui Peraturan Gubernur DKI Jakarta No. 93 Tahun 2021 tentang Zonasi Bebas Air Tanah (ZOBAT), yang bertujuan mengurangi eksploitasi air tanah.

Pada penyelenggaraan tahun ini, PAM Jaya memberikan 58 apresiasi kepada pelanggan yang disaring dari 70 proposal yang masuk sejak April 2025. (Far/P-3)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Cahya Mulyana
Berita Lainnya