Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
GUBERNUR DKI Jakarta Pramono Anung menargetkan dua badan usaha milik daerah (BUMD) DKI melantai di bursa atau mulai melakukan initial public offering (IPO) selama kepemimpinannya bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno.
"Kami berpandangan nanti dalam kurun waktu kepemimpinan kami akan ada dua atau tiga BUMD yang akan kami IPO-kan," kata Pramono di Gedung DPR RI dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi 2 dengan Menteri Dalam Negeri dan sejumlah gubernur, bupati, serta wali kota, Rabu (30/4).
Salah satu BUMD yang diproyeksikan Pramono untuk menjual sahamnya ke publik adalah PT Bank DKI. Pramono menargetkan Bank DKI mulai IPO dalam satu tahun ke depan.
"Memang saya meminta paling lama satu tahun mereka harus bisa go public. Kenapa mereka harus bisa go public? Supaya publik yang memberikan pengawasan kepada mereka," urai Pramono.
Kemudian, Pramono juga akan melakukan rebranding dengan mengganti nama perusahaan Bank DKI. Opsinya seperti menjadi Bank Jakarta atau Bank Global. Menurut dia, perubahan nama Bank DKI diperlukan untuk menyesuaikan kondisi Jakarta yang kelak tak lagi berstatus sebagai Ibu Kota.
"Karena nanti kalau DKI-nya berubah, ibu kotanya sudah tidak di Jakarta, kami akan mengubah, sehingga ada branding baru terhadap Bank DKI," tuturnya.
Selain Bank DKI, BUMD yang ditargetkan IPO adalah Perumda PAM Jaya. Jika cakupan layanan air bersih di Jakarta telah mencapai 100 persen, menurut Pramono, PAM Jaya layak melantai di bursa.
"Salah satu yang kami Inginkan untuk bisa go public sebenarnya PAM Jaya. PAM Jaya itu marketnya kurang lebih 2,5 juta, sekarang sudah bisa memenuhi 70 persen air bersih di Jakarta," tutur mantan Sekretaris Kabinet tersebut.
"Kalau dilakukan perbaikan bisa 100 persen dan kemudian pelanggannya di atas 3 juta, menurut saya kalau di-IPO-kan menjadi sesuatu yang luar biasa dan gede banget," lanjutnya. (Far/P-3)
Dia mengatakan, keputusan penting lainnya terkait transformasi yang melibatkan partisipasi publik melalui Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offering/IPO).
Bank DKI resmi membagikan dividen senilai Rp249,31 miliar atau dengan dividen payout ratio 32% dari laba bersih tahun buku 2024 sebesar Rp779,10 miliar.
MDLA melepas sebanyak 3,5 miliar saham atau setara 25% dari total modal disetor dan ditempatkan pasca-IPO.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung berencana mengubah jenama (rebranding) Bank DKI. Menurutnya langkah itu perlu dilakukan demi menciptakan manajemen yang lebih solid.
PT Fore Kopi Indonesia atau Fore Coffee resmi mencatatkan saham perdana atau initial public offering (IPO) di pasar modal Indonesia pada Senin (14/4).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved