Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
Adi Hariyadi, seorang warga Kudus, Jawa Tengah menyebut peristiwa yang menewaskan Vina Dewi Arsita, 16 dan Muhammad Rizky alias Eky, 16 pada 2016 silam bukan pembunuhan melainkan kecelakaan tunggal. Keterangan Adi diminta tak diterima begitu saja.
"Kesaksian seseorang tetap harus diuji lebih dulu," kata pengamat Kepolisian Bambang Rukminto kepada Medcom.id, hari ini.
Bambang mengatakan bila hanya saksi tunggal, tentu masih bisa dipertanyakan akurasi dan kebenarannya. Kemudian, kata dia, perlu diketahui keberadaan saksi tersebut saat itu. Termasuk profil saksi.
Baca juga : Sidang PK 7 Terpidana Kasus Vina bakal Hadirkan Saksi Kunci Baru
Sebelumnya, Adi Hariyadi mengaku tengah makan di sebuah warung dekat tempat kejadian perkara pada Sabtu malam, 27 Agustus 2016. Kemudian, melihat peristiwa kecelakaan tunggal yang menewaskan laki-laki dan perempuan, yang diketahui merupakan Vina dan Eky.
"Jarak dari TKP kecelakaan dengan warung seberapa? Bila dia mengetahui secara langsung, apa yang dia lakukan saat itu? bersama siapa? dan lain-lain," ujar Bambang.
Adi Hariyadi juga mengaku menyuruh warga yang datang ke lokasi kejadian menelepon polisi. Baru lah saat itu, kedua korban dibawa ke rumah sakit. Keterangan ini disebut harus digali juga lewat saksi-saksi lainnya.
Baca juga : Sudirman Susul 6 Terpidana Ajukan PK dalam Kasus Vina
Bambang mengatakan polisi harus melakukan penyelidikan dan penyidikan. Sedangkan, pengujian kesaksian dilakukan oleh hakim di pengadilan. "Kepolisian jangan sampai melakukan kesalahan lagi dengan menerima atau melakukan pemberkasan dari kesaksian yang lemah," ucap peneliti Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) itu.
Adi telah memberikan kesaksiannya kepada penyidik Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Polri pada Kamis, 29 Agustus 2024. Dia dicecar 29 pertanyaan seputar peristiwa tewasnya Vina dan Eky.
Kesaksian Adi terkait dengan laporan terhadap Iptu Rudiana atas dugaan tindak pidana pegawai negeri yang dalam perkara pidana menggunakan paksaan, baik untuk memaksa orang supaya mengaku maupun memancing orang supaya memberi keterangan.
Baca juga : Saksi Kunci Muncul, Ungkap Vina dan Eky Tewas Kecelakaan
Kemudian, tindak pidana penganiayaan yang mengakibatkan luka berat, merampas kemerdekaan orang, memaksa orang lain dengan ancaman penistaan lisan maupun tulisan, memberikan keterangan palsu yang ditanggung dengan sumpah. Sebagaimana dimaksud dalam Pasal 422 KUHP, Pasal 351 Ayat 2 KUHP, Pasal 33 Ayat 1 KUHP, Pasal 335 Ayat 2 KUHP, Pasal 242 Ayat 2 KUHP.
"Yang terjadi di wilayah hukum Polres Cirebon sekitar tanggal 31 Agustus 2016, yang diduga dilakukan oleh terlapor atas nama Rudiana. Jadi ini ada sehubungan dengan kasus tentang peristiwa Vina dan Eky," kata kuasa hukum Adi, Willard Malau di Bareskrim Polri, Kamis, 29 Agustus 2024.
Rudiana dilaporkan ke Bareskrim Polri oleh salah satu terpidana, Hadi Saputra. Laporan terhadap Rudiana, ayah Eky teregister dengan nomor: LP/B/235/VII/2024/SPKT BARESKRIM POLRI tertanggal 17 Juli 2024. (Yon/P-2)
MAHKAMAH Agung (MA) menolak permohonan Peninjauan Kembali (PK) yang diajukan tujuh terpidana dalam kasus kematian Vina dan Eki di Cirebon, Jawa Barat.
DALAM konteks penegakan hukum, kewenangan Jaksa Penuntut Umum (JPU) untuk melakukan upaya hukum luar biasa peninjauan kembali semakin mendapat sorotan.
PSIKOLOG forensik Reza Indragiri Amriel meminta anggota kepolisian dari Polres Cirebon dan Polda Jawa Barat (Jabar) mengakui telah menyiksa tujuh terpidana kasus pembunuhan Vina dan Eky.
Mabes Porli diminta segera umumkan kerja hasil Timsus kasus Vina
Ketujuh terpidana itu ialah Jaya (JY), Supriyanto (SP), Eka Sandi (ES), Hadi Saputra (HS), Eko Ramadhani (ER), Sudirman (SD), dan Rivaldi Aditya Wardana (RA).
Abdul Fickar mengatakan keterangan saksi Adi Hariyadi bisa menjadi bukti baru bagi para terpidana.
Bertajuk School Holiday Package, Aston Cirebon Hotel & Convention Center merancang program khusus untuk memberikan pengalaman menginap yang menyenangkan,
Setelah istirahat pemulihan, Diary Misteri Sara kembali dengan penelusuran spesial di Cirebon, menelusuri dua lokasi angker legendaris.
Orangtua kesulitan mengakses aplikasi pendaftaran, sehingga memilih untuk langsung datang ke SMA Negeri 6 Kota Cirebon.
Di penghujung libur cuti bersama Idul Adha 2025 tercatat sebanyak 24.942 tempat duduk telah terjual
PENURUNAN permukaan tanah dan kenaikan permukaan laut menyebabkan migrasi besar-besaran para nelayan dari Pantura, khususnya daerah Indramayu, Cirebon, dan Tegal ke Jakarta.
Sekitar pukul 13.30 WIB, lanjut Yusron, tim memutuskan untuk menghentikan penghentikan sementara proses pencarian korban yang masih tertimbun material longsor.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved