Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Remaja yang Obesitas dan Alami Gangguan Haid Perlu Waspadai PCOS

Basuki Eka Purnama
12/10/2024 16:41
Remaja yang Obesitas dan Alami Gangguan Haid Perlu Waspadai PCOS
Ilustrasi(Freepik)

SINDROM Polikistik Ovarium (PCOS) semakin banyak ditemukan pada remaja, terutama mereka yang mengalami obesitas, gangguan haid, dan resistensi insulin.

Dokter Spesialis Obstetri Ginekologi Konsultan Fertilitas RSCM, Mila Maidarti, mengingatkan para orangtua untuk lebih waspada terhadap gejala-gejala awal yang dapat mengarah pada PCOS, terutama pada remaja perempuan.

"Salah satu tanda yang harus diwaspadai adalah obesitas, apalagi jika disertai resistensi insulin yang ditandai dengan munculnya warna hitam di bagian belakang leher atau dikenal dengan istilah acanthosis nigricans. Jika remaja mengalami kenaikan berat badan yang signifikan serta gangguan menstruasi, sebaiknya segera dibawa ke dokter untuk evaluasi lebih lanjut," kata dokter sekaligus dosen di Universitas Indonesia tersebut, dikutip Sabtu (12/10).

Baca juga : Haid Tidak Teratur Menyebabkan Sindrom Ovarium Polikistik?  Inilah yang harus Anda ketahui

Mila menjelaskan PCOS sering kali muncul pada remaja, bahkan sejak usia sepuluh tahun.

Namun, ia menegaskan mendiagnosis PCOS pada remaja tidaklah mudah karena siklus menstruasi mereka masih dalam tahap perkembangan. Terlebih, pada usia remaja, menstruasi tidak langsung teratur yang sering membuat orangtua bingung apakah ini normal atau merupakan tanda awal PCOS.

Gejala lain yang perlu diperhatikan adalah jerawat berlebih, pertumbuhan rambut yang tidak normal, siklus menstruasi yang tidak teratur, dan obesitas.

Baca juga : Melakukan Sleep Hygiene Saat Menstruasi Bantu Tidur Lebih Nyaman

"Jika anak menunjukkan tanda-tanda tersebut, terutama dengan adanya obesitas dan resistensi insulin, diet dan gaya hidup sehat perlu segera diterapkan agar tidak berkembang menjadi PCOS di masa dewasa," ungkap Mila.

Lebih lanjut, pandemi covid-19 disebut sebagai salah satu faktor yang turut meningkatkan prevalensi PCOS, terutama karena gaya hidup sedentari selama pembatasan sosial.

Selama pandemi, anak-anak lebih banyak duduk di rumah, belajar dari jarak jauh, dengan minim aktivitas fisik dan banyak ngemil, sehingga berdampak pada peningkatan berat badan dan akhirnya memicu kenaikan kasus PCOS.

Mila juga mengingatkan pentingnya menjaga pola makan yang sehat pada remaja, terlebih kandungan gula dan lemak yang tinggi dalam makanan siap saji menjadi salah satu penyebab utama obesitas dan resistensi insulin, yang bisa berujung pada PCOS. (Ant/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya