Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sindrom ovarium polikistik (PCOS) adalah kondisi hormonal kompleks yang mempengaruhi siklus menstruasi, kesuburan, dan penampilan fisik perempuan.
TIDAK sedikit yang khawatir penggunaan pil KB pada remaja bisa berdampak buruk dalam jangka panjang, seperti mengganggu tingkat kesuburan.
Sindrom ovarium polikistik adalah ketidaknormalan hormon yang dapat memengaruhi ovulasi.
Banyak pasien PCOS, terutama yang obesitas, setelah menjalani modifikasi gaya hidup dan dibantu dokter gizi, berhasil hamil tanpa intervensi medis yang rumit.
Para orangtua diminta untuk lebih waspada terhadap gejala-gejala awal yang dapat mengarah pada PCOS, terutama pada remaja perempuan.
PCOS merupakan gangguan metabolisme yang paling sering terjadi pada perempuan usia reproduksi kira-kira 20-30 tahun.
Olahraga teratur dan diet rendah karbohidrat penting untuk menjaga kualitas sel telur atau ovarium.
Jika wanita yang terkena endometriosis sudah tidak dapat diatasi denggan pengobatan, maka harus dilakukan pembedahan dengan cara pengangkatan rahim, saluran tuba, dan ovarium.
Jerawat hormon dapat terjadi pada perempuan dewasa, berkisar pada umur 25 hingga 30 tahun, yang disebabkan oleh hormon tubuh yang tidak seimbang.
Beberapa gejala PCOS yang sering dialami adalah menstruasi yang tidak teratur, pertumbuhan rambut berlebih, jerawat, dan obesitas.
Mengatur asupan karbohidrat dan menerapkan kebiasaan hidup sehat juga dianggap penting guna menurunkan risiko PCOS, khususnya bagi mereka yang mengalami obesitas dan resistensi insulin.
Selain untuk kesehatan tubuh, puasa nyatanya juga bermanfaat bagi kesehatan reproduksi dan kesuburan sehingga dapat mendukung keberhasilan program hamil (promil).
Media Indonesia berusaha menghadirkan foto-foto eksclusive sehingga pembaca dapat melihat kejadian aktual dengan lebih baik
LOAD MORECopyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved