Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PEMERINTAH Kota Bandung diminta lebih serius dalam mengatasi persoalan sampah mengingat saat ini kondisi TPA Sarimukti di Kabupaten Bandung Barat dalam kondisi kritis. Salah satunya dengan memisahkan sampah dari kawasan komersial agar tidak bercampur dengan sampah dari rumah tangga.
Pegiat lingkungan, Muhammad Ardhi Elmeidian, menilai saat ini Pemerintah Kota Bandung masih main-main dengan sampah yang ditimbulkan kawasan komersial. Padahal, jumlah sampah dari kawasan tersebut sangat banyak, yakni 60%.
"Bahkan bisa lebih dari 60%. Ini data dari DLH (Dinas Lingkungan Hidup) provinsi (Jawa Barat)," katanya di Bandung, Rabu (8/1).
Menurutnya angka ini wajar karena Kota Bandung merupakan kawasan urban dan pariwisata.
"Orang dari luar kota ada di Bandung, bekerja, belanja, dan menginap di Kota Bandung. Belum kalau dari hari Jumat sampai Senin pagi, orang luar negeri saja ada di Kota Bandung," katanya.
Dengan jumlah yang mendominasi tersebut, kata dia, seharusnya kawasan komersial seperti hotel, restoran, kafe, perkantoran, rumah sakit, dan lainnya harus mengelola sampahnya sendiri sehingga tidak ikut dibuang ke TPS yang disediakan Pemerintah Kota Bandung. Hal ini pun sudah sesuai dengan peraturan yang ada sehingga tidak ada alasan bagi pengelola kawasan komersial untuk tidak mengolah sampahnya sendiri.
"Undang-undangnya sudah jelas. Kawasan komersial harus mengelola sampahnya sendiri," kata dia.
Namun fakta di lapangan, menurutnya hampir semua kawasan komersial tidak mengolah sampahnya sendiri, malah turut dibuang ke TPS umum sehingga bercampur dengan sampah dari rumah tangga.
"Hal inilah yang memicu produksi sampah Kota Bandung besar. Akibatnya seperti yang terlihat sekarang, tumpukan sampah di tempat yang bukan seharusnya karena TPS sudah tidak menampung," katanya.
Dia menduga, tidak terolahnya dengan baik sampah dari kawasan komersial ini karena adanya oknum-oknum dari Pemerintah Kota Bandung dalam hal ini dinas lingkungan hidup yang membidangi persoalan sampah. Menurutnya, pengelola kawasan komersial lebih memilih membuang sampah ke TPS karena diberi ruang oleh unsur eksekutif tersebut.
"Ada oknum yang memanfaatkan. Pengelola kawasan komersial ini ya lebih memilih memberi uang ke oknum-oknum itu untuk membuang sampahnya daripada mengelola sendiri," katanya.
Seharusnya hal ini tidak boleh terjadi sehingga tidak membebani kondisi persampahan Kota Bandung.
"Kalau pengelola kawasan komersial ini tidak mau mengolah sampahnya sendiri, ya jangan ditarik dong sampahnya. Contohnya kalau hotel, biarkan sampahnya numpuk di lobbynya. Tapi kan malah ditarik, karena ada oknum itu tadi," kata dia.
Dengan tidak berjalannya aturan tersebut, tambah dia, sampah-sampah dari kawasan komersial ini membebani Kota Bandung sehingga jumlahnya lebih besar.
"Sampahnya ditarik pakai mobil-mobil DLH, yang jelas-jelas pakai APBD. TPS jadi penuh karena tidak terangkut, baunya ya masyarakat juga yang merasakan," katanya.
Selain itu, tidak adanya keseriusan dalam mengelola sampah dari kawasan komersial inipun terlihat dari sejumlah program yang dicanangkan Pemerintah Kota Bandung. Menurutnya tidak ada program pengurangan sampah yang menyentuh kawasan komersial.
"Contohnya program kawasan bebas sampah. Itu tidak ada kawasan komersial yang tersentuh. Ujung-ujungnya, masyarakat lagi yang disalahkan dengan adanya persoalan sampah ini. Padahal jumlah sampah terbesar dari kawasan komersial," katanya. (BY/J-3)
Penerapan inovasi menjadi faktor penting bagi perusahaan logistik dalam memenangkan persaingan global
Pemberian penghargaan ini menjadi bentuk pengakuan atas kontribusi aktif Rumah Zakat dalam memperluas jangkauan manfaat zakat
Di Bandung, kendaraan ini dipasarkan dengan harga on the road (OTR) Bandung, BAIC X55-II Lite dibanderol Rp384 juta, sedangkan BAIC X55-II Prime seharga Rp433 juta.
Sampah di sini sudah cukup lama tidak tertangani dengan baik dan volumenya besar,
Ciri-cirinya, warna padi berubah menguning dan mulai mengering sebelum waktunya.
Pada 2024, Kasus DBD di Kabupaten Purwakarta sebanyak 1,088 dengan 14 kematian.
Peringatan dirayakan dengan menggelar aksi donor darah, kegiatan borong dan berbagi produk UMKM binaan, pemeriksaan kesehatan gratis bagi amil, serta doa bersama untuk Palestina
BSU 2025 merupakan salah satu bentuk keberlanjutan bantuan pemerintah yang bertujuan untuk menjaga daya beli pekerja sektor formal berpenghasilan di bawah Rp3,5 juta
Pernyataan KDM yang secara terang-terangan mengajak masyarakat untuk tidak bekerja sama dengan media telah menyulut amarah dan kekecewaan di kalangan jurnalis.
Pembahasan RTRW ini sangat penting karena berdampak terhadap kesejahteraan dan kebahagiaan masyarakat
Penegakan hukum dugaan tindak pidana korupsi dilakukan setelah sebelumnya dilakukan upaya preventif maupun sosialisasi.
Dia sebelumnya telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan penyalahgunaan keuangan dana desa tahun anggaran 2025.
Sidang digelar di Ruang Kartika dilakukan secara tertutup sebagai perkara tindak pidana kekerasan seksual.
Tahun ini, Pegadaian Kanwil X Jawa Barat bekerja sama dengan Divisi Unit Usaha Syariah menyelenggarakan khitan massal gratis dengan total 320 anak dari kalangan nasabah dan masyarakat umum.
ITB yang pada 2025 ini berusia 105 tahun menjadi perguruan teknik tertua di Indonesia, yang diawali dengan pendirian Technische Hoogeschool te Bandoeng pada 3 Juli 1920.
Keputusan tersebut dianggap akan membunuh sekolah-sekolah swasta yang saat ini saja tengah sekarat karena kekurangan murid.
KONDISI darurat tengah dialami Jawa Barat dalam hal pendidikan. Angka putus sekolah di provinsi ini sangat tinggi.
Jumlah bantuan yang diserahkan mencapai Rp150 juta. Selanjutnya bantuan akan didistribusikan melalui cabang PPPOS yang ada di daerah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved