Headline

Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.

Fokus

Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.

Kelulusan Harvard Diwarnai Tekanan Trump terhadap Mahasiswa Internasional

Thalatie K Yani
31/5/2025 08:41
Kelulusan Harvard Diwarnai Tekanan Trump terhadap Mahasiswa Internasional
Ribuan mahasiswa Harvard merayakan kelulusan di tengah upaya Donald Trump memblokir penerimaan mahasiswa internasional.(X)

RIBUAN mahasiswa Harvard dalam balutan toga berpinggiran merah merayakan kelulusan mereka pada Kamis (30/5), di saat seorang hakim memperpanjang blokir sementara terhadap upaya Donald Trump yang ingin mencegah universitas bergengsi tersebut menerima mahasiswa internasional.

Trump telah menjadikan Harvard sebagai target utama dalam kampanyenya melawan universitas-universitas elite di AS. Ia mengancam akan membekukan pendanaan karena menganggap kampus-kampus itu memiliki bias liberal dan mengandung anti-Semitisme.

Hakim Allison Burroughs mengatakan ia akan segera mengeluarkan perintah sementara yang akan “memberikan perlindungan tertentu” bagi mahasiswa internasional, sementara proses hukum atas legalitas sikap Trump masih berlangsung.

“Mahasiswa kami ketakutan dan kami (sudah) mulai kehilangan mereka karena pindah ke universitas lain,” kata pengacara Harvard, Ian Gershengorn, dalam sidang di Boston.

Menjelang sidang, pemerintahan Trump secara resmi mengajukan pemberitahuan niat untuk mencabut kemampuan Harvard dalam menerima mahasiswa asing. Pemerintah memberi waktu 30 hari kepada Harvard untuk mengajukan bukti mengapa mereka tidak boleh diblokir dari menerima mahasiswa asing.

Burroughs sebelumnya telah menghentikan sementara kebijakan ini. Ia memperpanjang penghentian itu sambil menunggu perintah pengadilan berikutnya. Ia mengatakan akan menelusuri apakah tindakan pejabat Trump memiliki “motif balas dendam.”

Seorang profesor hukum yang hadir di pengadilan mengatakan bahwa pemerintahan Trump memperpanjang penderitaan para mahasiswa. “Harvard saat ini berada dalam semacam api penyucian. Apa yang harus dilakukan oleh mahasiswa internasional?” ujar lulusan Harvard Law School yang tidak ingin disebutkan namanya.

Kebanggaan dan Dukungan

Ia juga menambahkan bahwa masih ada “bayang-bayang kemungkinan langkah lain” yang dapat diambil pemerintah untuk menghalangi Harvard menerima mahasiswa internasional. 

Institusi Ivy League ini telah lama menjadi sasaran amarah Trump, sembari secara terbuka menolak permintaan berulang dari pemerintahannya agar menyerahkan kendali atas perekrutan staf, kurikulum, dan kebijakan riset. “Harvard memperlakukan negara kita dengan tidak hormat, dan mereka justru semakin terperosok,” ujar Trump pada Rabu.

Presiden Harvard, Alan Garber, mendapat sambutan meriah saat menyebut kehadiran mahasiswa internasional yang lulus bersama keluarga mereka, dan menyebut hal itu “sebagaimana mestinya”, meski Garber tidak secara langsung menyebut konflik dengan Trump.

Ia mendapatkan standing ovation, yang oleh salah satu mahasiswa disebut kepada AFP sebagai “cerminan dari kebanggaan dan dukungan komunitas.”

Garber memimpin perlawanan hukum di dunia akademik AS setelah Trump menargetkan beberapa universitas bergengsi — termasuk Columbia, yang terpaksa memberikan banyak konsesi kepada pemerintah dalam upaya mendapatkan kembali US$400 juta dana hibah federal yang telah dicabut.

Garber mengakui Harvard memiliki persoalan anti-Semitisme dan masih berjuang untuk menjamin berbagai pandangan bisa diutarakan dengan aman di kampus.

Mahasiswa lulusan, Uzma Farheen, asal India, yang memperoleh gelar Master Kesehatan Masyarakat, mengatakan hari kelulusan ini merupakan hari “cinta bagi komunitas global.” “Kami berdiri bersatu untuk mewakili secara kuat nilai-nilai yang dijunjung Harvard — kebenaran, integritas, dan inklusi,” ujarnya kepada AFP.

Menjelang upacara kelulusan — di mana bintang panggung dan layar lebar, Rita Moreno, dianugerahi gelar kehormatan — anggota marching band Harvard dalam blazer merah meriah berbaris melalui jalan-jalan sempit Cambridge.

Di depan panggung besar, ratusan mahasiswa berkumpul untuk mendengarkan pidato-pidato, termasuk satu yang sepenuhnya disampaikan dalam bahasa Latin, di sebuah area berumput yang ditutup untuk umum demi alasan keamanan.

Banyak mahasiswa dari Harvard Kennedy School of Government membawa globe plastik tiup dalam upacara tersebut, sebagai simbol keberagaman internasional mahasiswa mereka.

“Dua bulan terakhir sangat sulit, saya merasa sangat rentan,” kata salah satu mahasiswa, Lorena Mejia, 36 tahun, lulusan Master Administrasi Publik, yang dengan bangga mengenakan jubah kelulusan bertuliskan asal negaranya: Kolombia. (AFP/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya