Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
YAYASAN Kemanusiaan Gaza (GHF), yang dibentuk pada Februari lalu dan diketuai oleh seorang "operator krisis berpengalaman", berencana mendirikan pusat-pusat bantuan di Jalur Gaza tanpa keterlibatan langsung Pasukan Pertahanan Israel (IDF).
Proyek ini akan mengandalkan kontraktor asal Amerika Serikat (AS), termasuk perusahaan yang dipimpin oleh mantan kepala unit paramiliter CIA, untuk mengamankan distribusi bantuan.
Menurut Duta Besar AS untuk Israel, Mike Huckabee, pasukan Israel tidak akan ditempatkan secara langsung di pusat-pusat bantuan, namun tetap hadir dalam pengawasan jarak jauh.
Penduduk Gaza, lanjutnya, akan diarahkan menuju selatan untuk mengakses bantuan di wilayah baru yang dijaga militer Israel.
Pada Minggu lalu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan kepada Komite Urusan Luar Negeri dan Pertahanan bahwa warga Gaza yang diusir tidak akan kembali.
"Mereka tidak akan berada di sana. Kami akan mengendalikan tempat itu," katanya seperti dilansir France 24, Jumat (16/5).
Yayasan ini menyebutkan bahwa pengelolaan bantuan akan dilakukan dengan model independen yang diaudit secara ketat. Namun, banyak pejabat dari PBB, pemerintah AS, dan lembaga kemanusiaan menyatakan kekhawatiran atas kapasitas GHF dalam menjalankan misi kemanusiaan berskala besar.
Wakil juru bicara PBB, Farhan Haq menegaskan bahwa PBB tidak dapat bergabung dalam upaya apa pun yang tidak memenuhi prinsip-prinsip mereka untuk penyaluran bantuan kemanusiaan, termasuk kemanusiaan, netralitas, independensi, dan netralitas.
James Elder dari UNICEF menilai rencana itu sebagai bentuk tekanan dan ancaman terhadap warga Gaza.
"Rencana tersebut tampaknya dirancang untuk memperkuat kendali atas barang-barang penopang hidup sebagai taktik tekanan dan akan mendorong pengungsian lebih lanjut,” katanya.
“Sangat berbahaya meminta warga sipil untuk pergi ke zona militer untuk mengumpulkan ransum … bantuan kemanusiaan tidak boleh digunakan sebagai alat tawar-menawar," tambah Elder.
Meski GHF menjanjikan kepatuhan terhadap prinsip kemanusiaan, para pengkritik menyoroti absennya komitmen pada hukum humaniter internasional dalam proposal tersebut.
Laporan dari OCHA menyebut rencana ini tidak layak, menyoroti bahwa distribusi bantuan hanya direncanakan satu hingga dua kali sebulan.
Rencana GHF menyebutkan empat titik distribusi yang ditargetkan menjangkau 1,2 juta warga Palestina, atau sekitar 60% populasi Gaza, dengan estimasi biaya US$1,30 per porsi makanan, termasuk logistik dan keamanan.
Kontroversi makin memanas karena keterlibatan beberapa mantan pejabat tinggi PBB dalam yayasan ini.
Bill A. Miller, eks anggota Departemen Keamanan PBB, tercatat dalam dewan penasihat, dan David Beasley, mantan Direktur Eksekutif WFP, disebutkan meski belum dikonfirmasi.
“Ini adalah pengkhianatan di tingkat tertinggi,” ujar seorang sumber dari PBB yang rutin bertugas di Gaza kepada France 24.
“Mereka datang untuk mengambil alih, mempersenjatai bantuan," lanjutnya.
PBB sendiri mengaku tak memiliki kuasa untuk menghentikan rencana tersebut.
“PBB bukanlah tentara. Kami tidak dapat menghentikan mereka melakukannya. Pemerintah Israel memiliki kendali atas wilayah tersebut,” ujar salah satu pejabat senior.
Seorang sumber dari pemerintah AS menyebut bahwa proyek ini adalah ide Israel dan mengaku skeptis terhadap efektivitasnya.
Ia menyebutnya versi yang kurang aman dari dermaga terapung era Biden dan menambahkan bahwa hal itu lebih mematikan.
Utusan Israel untuk PBB, Danny Danon, mengatakan pada 7 Mei bahwa ide dari model tersebut adalah Hamas tidak akan dapat memanfaatkan bantuan kemanusiaan, meskipun hingga kini Israel belum memberikan bukti konkret bahwa Hamas mencuri bantuan.
Saat ini, forum koordinasi PBB, IASC, masih meninjau posisi mereka terkait inisiatif ini dan mempertimbangkan untuk mengajukan alternatif proposal. (I-3)
TAK terasa Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memasuki usia ke-80 tahun dengan menghadapi badai kritik di tengah krisis legitimasi dan keterbatasan anggaran.
Parlemen Iran sedang mengupayakan pengesahan undang-undang menangguhkan kerja sama Iran dengan IAEA.
ANGGOTA Komisi I DPR Oleh Soleh meminta agar pemerintah mengambil peran dalam perang Israel-Iran. Pemerintah dinilai dapat mendesak PBB menghentikan eskalasi konflik bersenjata tersebut.
Kemungkinan konflik berkembang di luar kendali kini semakin besar.
JUMLAH anak-anak yang mengalami kekurangan gizi di Jalur Gaza meningkat dengan laju yang mengkhawatirkan.
KONFLIK Iran-Israel dapat berdampak sangat negatif terhadap Suriah jika terus meningkat.
Amanah konstitusi UUD 1945 untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, serta ikut mewujudkan perdamaian dunia harus direalisasikan dalam menyikapi konflik dunia.
Situasi ini mendorong kedua negara untuk mempertimbangkan dampak jangka panjang di kancah internasional.
Langkah Presiden Prabowo dalam menjaga keseimbangan diplomatik telah memperkuat posisi Indonesia di mata dunia.
GEDUNG Putih mengeluarkan pernyataan keras menyusul laporan dari CNN, The New York Times dan sejumlah media besar lainnya tentang serangan AS ke fasilitas nuklir Iran akhir pekan lalu.
Komandan Pasukan Quds dari Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), Brigadir Jenderal Iran Esmail Qaani, terlihat dalam keadaan hidup dan sehat saat menghadiri perayaan kemenangan.
Pemerintah Iran menyerukan komunitas internasional untuk tidak tinggal diam terhadap serangan militer Israel yang didukung oleh Amerika Serikat (AS) terhadap sejumlah wilayah di Iran.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved