Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
HAMAS menyerahkan jasad empat sandera Israel dan menunggu ratusan tahanan Palestina dibebaskan oleh Israel sebagai balasannya.
Pertukaran Rabu (26/2) semalam menandai pertukaran terakhir sebagai bagian dari gencatan senjata yang rapuh di Gaza.
Gencatan senjata mulai berlaku pada 19 Januari dan sebagian besar pertukaran sandera telah dilaksanakan, meskipun mengalami banyak penundaan.
Namun, fase pertama gencatan senjata akan berakhir minggu ini dan nasib fase berikutnya, yang bertujuan untuk mengakhiri perang masih belum jelas. Hamas mengatakan bahwa sejauh ini pihaknya belum menerima proposal apa pun.
Setelah berhari-hari mengalami kebuntuan, mediator Mesir mengamankan penyerahan jenazah empat sandera terakhir dalam tahap pertama kesepakatan itu. Sementara pihaknya menanti pembebasan 620 warga Palestina yang ditahan oleh pasukan Israel di Gaza atau dipenjara di Israel.
Israel menolak membebaskan tahanan pada hari Sabtu lalu, setelah Hamas menyerahkan enam sandera dalam sebuah upacara bertahap.
Hamas telah menunjukkan sandera hidup dan peti mati yang membawa sisa-sisa sandera di atas panggung di depan kerumunan di Gaza sebelum menyerahkannya. Hal ini menuai kritik tajam termasuk dari Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Seperti dilansir Al Arabiya, Kamis (27/2) bahwa penyerahan terakhir tidak mencakup upacara seperti itu.
"Keempat jenazah telah diterima oleh Israel," kata kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada dini hari Kamis (27/2).
Hamas sebelumnya telah mengidentifikasi jenazah tersebut sebagai Tsachi Idan, Itzhak Elgarat, Ohad Yahalomi, dan Shlomo Mantzur, yang semuanya diculik selama serangan 7 Oktober 2023 dari rumah kibbutz mereka di dekat Gaza.
Tim forensik Israel diperkirakan akan mengonfirmasi identitas mereka, menurut kementerian kesehatan Israel.
Kesepakatan tersebut juga telah ditunda sebelumnya setelah Hamas menyerahkan jenazah seorang wanita tak dikenal, sebelum menyerahkan jenazah yang benar keesokan harinya.
Tahanan Palestina yang akan dibebaskan termasuk 445 pria dan 24 wanita serta anak di bawah umur yang ditangkap di Gaza, serta 151 tahanan yang menjalani hukuman seumur hidup karena serangan mematikan terhadap warga Israel, menurut sumber Hamas.
Sebuah bus yang membawa beberapa tahanan Palestina yang dibebaskan meninggalkan penjara Ofer Israel di Tepi Barat yang diduduki dan tiba di kota Palestina Ramallah beberapa menit kemudian, seperti yang ditunjukkan dalam rekaman video.
Rombongan tersebut turun dari bus diiringi sorak sorai dari ratusan orang yang berkumpul di luar, dengan beberapa pria yang dibebaskan, mengenakan jaket hijau dan keffiyeh diangkat tinggi-tinggi oleh kerumunan.
Tidak jelas kapan tahanan berikutnya akan dibebaskan.
Fase pertama gencatan senjata mencakup pertukaran total 33 sandera Israel dengan sekitar 2.000 tahanan dan tahanan Palestina, dan penarikan pasukan Israel dari beberapa posisi di Gaza serta masuknya bantuan.
Namun dengan gencatan senjata 42 hari yang akan berakhir pada hari Sabtu, masih belum jelas apakah perpanjangan yang dapat membebaskan lebih banyak dari 59 sandera yang tersisa akan terjadi atau apakah negosiasi dapat dimulai pada tahap kedua dari kesepakatan tersebut. (H-2)
RATUSAN mantan pejabat tinggi keamanan Israel menyerukan kepada Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk menggunakan pengaruhnya menekan pemerintah Israel.
Warga Palestina yang kelaparan harus mempertaruhkan nyawa demi mendapatkan bantuan melalui jalur terbatas yang dikendalikan.
Puluhan ribu warga Israel turun ke jalan di Tel Aviv pada Minggu waktu setempat menuntut pemerintah segera mengamankan pembebasan para sandera yang tersisa.
KELOMPOK bersenjata Palestina, Hamas menyatakan hanya akan mengizinkan Komite Palang Merah Internasional (ICRC) memberikan bantuan kepada para sandera Israel.
PM Israel Netanyahu minta bantuan Palang Merah untuk sandera Gaza usai video kondisi memprihatinkan beredar.
Video tawanan Israel yang kurus dan lemah di Gaza memicu kecaman global. Negara Barat menuntut pembebasan segera.
Hamas menegaskan tidak akan menyerahkan senjata, kecuali terbentuk negara Palestina yang merdeka dan berdaulat.
Menlu AS Marco Rubio mengkritik langkah beberapa negara Barat yang akan mengakui Palestina.
PEMERINTAH Gaza menuduh Israel sengaja menciptakan kekacauan untuk menghambat penyaluran bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.
KEMENTERIAN Kesehatan Gaza melaporkan bahwa sebanyak 18.592 anak Palestina telah tewas akibat serangan militer Israel sejak 7 Oktober 2023.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved