Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PEJABAT Israel dan Amerika Serikat pada Sabtu (7/9) mengatakan Washington tidak optimistis perjanjian pertukaran sandera dengan faksi-faksi Palestina di Jalur Gaza akan tercapai. Namun mereka akan segera membuat usulan baru.
AS sedang membuat usulan baru yang akan disampaikan kepada Israel dan para mediator, meski tidak yakin perjanjian bisa tercapai dalam waktu dekat. Ini dikatakan lembaga penyiaran Israel, KAN, yang mengutip pejabat Israel dan AS tanpa nama.
Mereka mengatakan AS menyebut rencana yang sedang dibuat itu sebagai proposal kesempatan terakhir. Menurut para pejabat tersebut kepada KAN, "Usulan penyelesaian AS mencakup semua poin yang disengketakan, terutama di antaranya Koridor Philadelphi antara Jalur Gaza dan Mesir."
Baca juga : Keluarga Sandera Desak AS Buat Kesepakatan Sepihak dengan Hamas
Dalam konteks yang sama, sumber di pihak Palestina mengatakan kepada KAN bahwa negosiasi saat ini difokuskan pada jumlah tahanan senior Palestina di penjara Israel yang mungkin akan dibebaskan, bukan soal jumlah total tahanan. Sumber itu mengatakan Hamas tidak mengubah jumlah tahanan yang diminta untuk dibebaskan dan masih berpegang pada perjanjian sebelumnya.
Israel memperkirakan lebih dari 100 sandera masih ditahan oleh kelompok Palestina Hamas di Gaza. Beberapa di antara sandera diyakini telah terbunuh.
Selama berbulan-bulan, AS, Qatar, dan Mesir berupaya mencapai kesepakatan antara Israel dan Hamas untuk memastikan pelaksanaan pertukaran tahanan dan gencatan senjata serta mengizinkan bantuan kemanusiaan memasuki Gaza. Namun, upaya mediasi terhenti karena Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak tuntutan Hamas untuk menghentikan perang.
Serangan Israel terhadap Gaza telah menewaskan lebih dari 40.900 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan melukai hampir 94.700 orang, menurut otoritas kesehatan setempat.
Blokade yang terus berlanjut di daerah kantong itu telah menyebabkan kelangkaan makanan, air bersih, dan obat-obatan. Sementara itu, sebagian besar wilayah itu hancur. Israel di Mahkamah Internasional menghadapi tuduhan genosida atas tindakannya di Gaza. (Ant/Z-2)
ISRAEL menyatakan akan membuka jalur udara bagi negara-negara asing yang ingin mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza dalam beberapa hari ke depan.
MILITER Israel mengumumkan bahwa bantuan akan mulai dikirim melalui udara ke Gaza, atas permintaan dari negara tetangga, Yordania.
MILITER Israel mengumumkan bahwa pengiriman bantuan kemanusiaan melalui udara ke Jalur Gaza akan dimulai pada Sabtu (26/7) malam.
Kepala Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) menyebut pengiriman bantuan melalui udara tidak akan membalikkan kelaparan yang semakin parah di Jalur Gaza.
UNRWA menyoroti sistem distribusi bantuan yang dikenal sebagai “Yayasan Kemanusiaan Gaza” (GHF), yang didukung oleh Israel dan Amerika Serikat.
Sistem distribusi bantuan yang didukung oleh Israel dan Amerika Serikat ini lebih melayani kepentingan militer dan politik dibandingkan kebutuhan rakyat sipil.
Prancis akan menjadi kekuatan Eropa paling signifikan yang mengakui negara Palestina dan yang pertama di antara negara-negara demokrasi kaya G7 yang melakukannya.
PEMERINTAH Indonesia menyatakan dukungannya terhadap keputusan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang menyatakan niat untuk mengakui Negara Palestina.
PERDANA Menteri Kanada Mark Carney mengumumkan bahwa negaranya berencana untuk mengakui Negara Palestina di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Prancis jadi negara berkekuatan besar pertama di Eropa yang menyatakan secara terbuka niatnya mengakui Palestina.
KEMENTERIAN Luar Negeri (Kemenlu) Republik Indonesia kembali menekankan pentingnya rencana politik yang adil dan menyeluruh dengan solusi dua negara, Israel dan Palestina.
PEMERINTAH Tiongkok mendukung rencana Prancis untuk menyampaikan pengakuan atas kedaulatan Palestina dalam sidang Majelis Umum PBB pada September 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved