Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
PAKAR Kebijakan Publik dari UPN Veteran Jakarta sekaligus Alumni Universitas Indonesia (UI) Peduli Kemanusiaan dan Anti-Penjajahan, Achmad Nur Hidayat, menyayangkan UI mengundang sosok Peter Berkowitz yang pro-Israel.
“Peter Berkowitz konsisten menulis kolom yang membela hak Israel untuk membela diri dan menolak tuduhan ‘genosida’ terhadap Israel di Gaza, dengan argumen kunci, unsur niat pemusnahan dalam definisi hukum genosida tidak terpenuhi, penilaian HAM kerap ‘mengabaikan keharusan militer’ dan mendistorsikan hukum humaniter,” ungkapnya dilansir dari keterangan resmi, Senin (25/8).
Menurut Achmad, dalam laman milik pribadi Peter Berkowitz, dia dengan sadar menulis bahwa dirinya adalah ‘Zionis’ dan ‘pembela genosida Israel’. Secara substansi, posisinya justru menyatakan tidak ada genosida dalam kerangka hukum internasional.
“Mengundang figur yang secara konsisten menormalisasi kekuasaan koersif Israel, betapapun canggih argumen legalnya, mengirimkan pesan keliru bahwa UI bersedia mengaburkan batas etis demi sensasi intelektual,” tegasnya.
Achmad menekankan bahwa UI bebas berdiskusi dengan siapa saja di forum kritis yang tepat, dengan kurasi dan counter-speech yang memadai.
Namun demikian, menjadikan panggung orientasi sebagai platform legitimasi, tanpa keseimbangan suara korban, sama seperti membiarkan tamu menyerahkan kartu nama di depan seluruh keluarga sembari mengatakan, Beginilah standar nilai rumah Anda.
“UI harus lebih dari cerdas, harus adil, keadilan, pada akhirnya, teruji bukan di ruang kuliah yang dingin, melainkan pada pilihan siapa yang kita beri panggung dan bagaimana kita membela yang tak bersuara,” jelasnya. (H-2)
Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemdiktisaintek) tidak mau memberikan komentar mengenai diundangnya akademisi Peter Berkowitz ke Universitas Indonesia (UI).
Permintaan maaf itu disampaikan setelah muncul gelombang kritik di media sosial terhadap UI yang mengundang Berkowitz dalam acara PSAU pada 23 Agustus 2025.
Baitul Maqdis Institute menyatakan keprihatinan atas diundangnya akademisi Peter Berkowitz, sosok pro-Israel.
Keputusan UI menghadirkan Peter Berkowitz sebagai pembicara di acara PSAU Pascasarjana 2025 memicu kecaman luas dari mahasiswa dan publik.
Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemdiktisaintek) tidak mau memberikan komentar mengenai diundangnya akademisi Peter Berkowitz ke Universitas Indonesia (UI).
Permintaan maaf itu disampaikan setelah muncul gelombang kritik di media sosial terhadap UI yang mengundang Berkowitz dalam acara PSAU pada 23 Agustus 2025.
Baitul Maqdis Institute menyatakan keprihatinan atas diundangnya akademisi Peter Berkowitz, sosok pro-Israel.
UI menyampaikan tetap konsisten pada sikap dan pendirian berdasarkan konstitusi Indonesia, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945
Keputusan UI menghadirkan Peter Berkowitz sebagai pembicara di acara PSAU Pascasarjana 2025 memicu kecaman luas dari mahasiswa dan publik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved