Headline

KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.

Israel Tumbangkan Ratusan Pohon Zaitun Warga Palestina di Tepi Barat

Haufan Hasyim  Salengke
25/8/2025 14:32
Israel Tumbangkan Ratusan Pohon Zaitun Warga Palestina di Tepi Barat
Sebagian besar vegetasi yang ditebang tampaknya adalah pohon zaitun.(AFP)

BULDOSER Israel menumbangkan ratusan pohon di Desa al-Mughayyir, Tepi Barat, Palestina, Minggu (24/8). Saat kejadian tersebut terdapat militer Israel di lokasi, menurut wartawan AFP yang menyaksikan kejadian.

Sebagian besar vegetasi yang ditebang adalah pohon zaitun, yang amat penting bagi perekonomian dan budaya Tepi Barat. Kebun zaitun juga telah lama menjadi titik api bentrokan antara petani Palestina dan pemukim Israel yang merambah wilayah itu.

Abdelatif Mohammed Abu Aliya, seorang petani lokal dari desa dekat Ramallah, mengatakan ia kehilangan pohon zaitun berusia lebih dari 70 tahun di lahan seluas sekitar satu hektare.

"Mereka mencabut dan meratakannya seluruhnya dengan dalih palsu," katanya, menjelaskan ia dan penduduk lainnya telah mulai menanam kembali pohon-pohon yang telah dicabut.

Fotografer AFP di lapangan melihat pohon-pohon zaitun tergeletak di tanah, dan beberapa buldoser beroperasi di perbukitan di sekitar desa. Satu buldoser berbendera Israel, dan kendaraan militer Israel diparkir di dekatnya.

"Tujuannya adalah mengendalikan dan memaksa orang-orang untuk pergi. Ini baru permulaan -- ini akan meluas ke seluruh Tepi Barat," kata Ghassan Abu Aliya, pemimpin asosiasi pertanian setempat.

Warga mengatakan tindakan tersebut telah dimulai sejak Kamis lalu. Sebuah LSM Palestina melaporkan 14 orang telah ditangkap di Desa al-Mughayyir selama tiga hari terakhir. Pasukan Israel mengepung desa itu selama tiga hari yang meninggalkan jejak kehancuran dan penangkapan warga Palestina. 

Ketika ditanya tentang insiden tersebut, tentara Israel berdalih kepada AFP pada Minggu malam bahwa mereka telah meluncurkan kegiatan operasional intensif di daerah tersebut menyusul serangan penembakan serius di dekat desa.

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan Jumat, tentara mengatakan telah menangkap seorang pria dari al-Mughayyir, menuduhnya bertanggung jawab atas serangan di sekitar desa.

Pada 16 Agustus, Otoritas Palestina melaporkan seorang pria berusia 18 tahun telah ditembak dan dibunuh oleh tentara Israel di desa yang sama.

Kekerasan di Tepi Barat telah meningkat sejak perang di Gaza dimulai setelah serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023.

Tepi Barat, yang diduduki Israel sejak 1967, merupakan rumah bagi sekitar tiga juta warga Palestina dan 500.000 warga Israel yang tinggal di permukiman yang ilegal menurut hukum internasional. (B-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Haufan Salengke
Berita Lainnya